BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena larva Aedes aegypti mendapat perlakuan langsung dengan dimasukan ke dalam larutan ekstrak
biji sirsak dengan berbagai konsentrasi. Rancangan penelitian ini adalah the post test only controlled group design. Rancangan penelitian ini dipilih karena tidak
dilakukan pretest terhadap sampel sebelum perlakuan. Karena telah dilakukan randomisasi baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian :
3.2.1 Determinasi
Biji sirsak yang telah dibeli dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat BALITRO Bogor kemudian dideterminasi di Pusat Konservasi
Tumbuhan – Kebun Raya Bogor pada tanggal 18 Maret 2014 untuk
memastikan bahwa jenis bahan yang didapat merupakan biji sirsak Annona muricata L.
3.2.2 Ekstraksi
Bahan yang sudah dideterminasi kemudian diekstraksi di BALITRO pada tanggal 29 Maret 2014. Ekstraksi bahan uji dilakukan oleh rekan
peneliti dan peneliti.
3.2.3 Pengenceran Ekstrak
Bahan yang sudah diekstraksi kemudian diencerkan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri
Jakarta pada tanggal 18 Juli 2014.
3.2.4 Perkembangbiakan Larva
Telur Aedes aegypti diperoleh dari Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Vektor Reservoir Penyakit B2P2VRP, Salatiga. Menurut WHO
pemilihan tempat perkembangbiakan larva didasarkan pada tempat habitat dan lingkungan larva. Untuk menyesuaikan dengan kondisi alam bebas
dimana larva biasa hidup, maka telur dikembangbiakan untuk menjadi larva di ruangan khusus milik peneliti di daerah Pondok Hijau, Ciputat dengan
mengondisikan suhu ruangan dengan Air conditioner portable.
40
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah larva Aedes aegypti dengan intstar III atau IV yang didapat dari penetasan telur yang dikembangkan. Pertimbangan
penggunaan Larva instar III atau IV Aedes aegypti berdasarkan Departemen Kesehatan R1 tahun 1987 karena relatif stabil terhadap pengaruh
eksternal.
13
3.3.1 Sampel a. Kriteria Inklusi
1. Larva Aedes aegypti 2. Larva Aedes aegypti yang telah mencapai instar III atau IV
2. Larva Hidup
b. Kriteria Eksklusi
1. Larva Aedes aegypti instar I dan II 2. Larva mati sebelum diberikan perlakuan
c. Besar Sampel
Penentuan besar sampel dihitung dengan rumus Federer.
39
t-1 r-1 15 Keterangan :
n = besar sampel t = jumlah kelompok perlakuan
n-1t- 1 ≥ 15
n-16- 1 ≥ 15
5n – 5 ≥ 15
n ≥ 20
n ≥ 4
Jadi, besar sampel minimal yang digunakan sebanyak 4 ekor larva. Di dalam penelitian ini digunakan sebanyak 25 larva
berdasarkan rekomendasi WHO tahun 2005.
40
Larva dimasukkan dalam 6 kontainer. Tiap-tiap kontainer berisi 25 ekor larva.
Jumlah sampel yang diambil dikalikan jumlah replikasi tiap konsentrasi yang diteliti.
Banyaknya replikasi masing-masing larva dapat menggunakan rumus berikut
Keterangan t
: jumlah perlakuan r
: jumlah replikasi 6-1 r-
1 ≥ 15 5r-5
≥ 15 5r ≥ 20
r ≥ 4
jumlah larva per kontainer x jumlah replikasi x jumlah perlakuan
Maka, jumlah replikasi atau pengulangan perlakuan paling sedikit dilakukan sebanyak 4 kali. Sehingga, jumlah seluruh besar
sampel adalah
25 x 4 x 6 = 600 larva.
d. Cara Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel pada peneliitian ini dengan metode purposive sampling terhadap larva Aedes aegypti sesuai kriteria
inklusi dan ekslusi.
3.4 Rancangan Penelitian
3.5 Alat dan Bahan 3.5.1 Alat
Tabung reaksi, neraca timbang, aluminium foil, oven, rotatory evaporator, corong buchner, kertas saring, batang pengaduk kaca, pipet,
gelas ukur 1000 cc, 30 gelas plastik sebagai gelas perlakuan, gelas beker, kertas label, botol 1,5 L, nampan plastik untuk medium pertumbuhan larva
dan saringan teh. 3.5.2
Bahan
Biji sirsak Annona muricata L, etanol 96, aquades, larva Aedes aegypti instar IIIIV dan makanan ikan fish food untuk makanan larva.
3.6 Cara Kerja 3.6.1 Pembuatan Ektrak Biji Sirsak