3.1.1 Elektroda Gelas
Dalam penggunaannya ada beberapa tipe yang digunakan sebagai elektroda pengukur, antara lain adalah :
1. Elektroda Hidrogen Standart Digunakan pada umumnya dalam aplikasi penelitian pada laboratorium.
2. Antimonium Elektroda pengukur jenis ini dapat menghasilkan potensial listrik sebesar 55
mVpH pada saat temperatur 25 C, dengan skala pH yang dihasilkan 4,0 sampai 11,5,
skala suhu 0 sampai 60 C, dihasilkan dari komposisi antimoium yang terdapat dalam
udara. Trioksida dari antimonium akan menghasilkan nilai pH dalam bentuk potensial listrik emf yang ditetapkan sesuai dengan persamaan Nerst . Adapun keuntungan,
kerugian serta kekhususan penggunaan elektroda Antimonium adalah sebagai berikut :
1. Keuntungannya : a. Elektroda Antimonium mempunyai hambatan dan larutan yang rendah
tidak ada perlindungan atau impedansi tinggi yang dibutuhkan b. Kasar dan dapat tahan lama, walaupun bila digunakan dalam bubur
semen
1. Kerugiannya : a.Elektroda teracuni oleh Bi, As, Cu, Au, Hg dan Pb
Universitas Sumatera Utara
2. Kekhususanya : a. Elektroda Antimonium Sangat sensitive terhadap oksidator dan reduks
b.Penguraian O2 harus berada dalam larutan untuk mempermudah lapisan trioksida.
3. Quinhidron Elektroda pengukur jenis ini terbuat dari bahan organik, dengan skala pH yang
dihasilkan dari 0 sampai 8,5, dengan skala suhu antara 0 sampai 37 C. Adapun
kerugian penggunaan elektroda Quinhidron adalah : 1. Kerugiannya :
a. Tegangannya rendah b. Tidak bisa digunakan dalam larutan alkalin, akan menyebabkan
menyebabkan reduktor dan oksidator mengalami kebocoran c. Dapat merubah pH pada larutan yang bukan buffer, serta akan
menyebabkan larutan terkontaminasi d. Mempunyai potensi kerugian yang tinggi
4. Elektroda Gelas Elektroda pengukuran jenis ini banyak dipergunakan di dalam industri dan
umumnya sering dipakai pada pengukuran pH di industri pulp. Elektroda gelas terbuat dari kaca yang bersifat permeable dapat ditembus oleh ion tertentu, berupa ion-ion
yang sangat kecil separti ion H
+
dan ion OH
-
, didalam elektroda gelas terdapat larutan kalomel larutan pembanding yang berupa kalium klorida KCL, larutan ini
bukanlah ion yang kecil sehingga tidak dapat menembus kaca pada elektroda gelas. Didalam elektroda gelas juga terdapat kabel konduktor yang berguna menghantarkan
Universitas Sumatera Utara
tegangan hasil perbandingan ion H
+
atau OH
-
dengan larutan kalomel, perbandingan ini berupa reaksi elektrokimia yang menghasilkan keluaran berupa potensial listrik.
Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.1. Skala pH yang dihasilkan elektroda kaca yaitu 1 sampai 14, dengan skala suhu antara 0 sampai 100
C, elektroda kaca juga menghasilkan potensial listrik sebesar 59,14 mVpH pada saat
suhu 25 C. Berbagai keuntungan serta kerugian pengunaan elektroda kaca adalah
1. keuntungannya ; a. Elektroda ini tidak terpengaruh oleh oksidasi dan reduksi
b. Pada umumnya tidak terpengaruh olek gas yang dilarutkan c. Tidak mengalami perubahan akibat pemutusan partikel
2. Kerugiannya : a. Memiliki tegangan yang tinggi +20 megaohm tegangan, oleh
karena itu dibutuhkan perlindungan, dan memiliki isolasi yang sangat bagus dan mempunyai masukan tegangan voltmeter yang besar.
b. Elektroda ini biasanya menggunakan larutan klorida c. mempunyai kerugian asimetris sebuah kaca menghasilkan kerugian
umumnya pada tegangan 0 mV dalam larutan ber pH 7 pada suhu 25 C .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Elektroda Gelas
Berikut ini adalah tabel 3.2. Potensial listrik yang dihasilkan dari elektroda kaca 25
C dengan menggunakan larutan kalomel.
Tabel 3.2. Potensial listrik yang dihasilkaan oleh elektroda kaca
pH EMF,mV 0 +413,98
Asam positive
1 +354,84 2 +295,70
Universitas Sumatera Utara
3 +236,56 4 +177,42
5 +118,28 6 +59,14
7 0 8 -59,14
Basa negative
9 -118,28 10 -177,42
11 -236,56 12 -295,70
13 -354,84 14
-413,98 Basa negative
3.1.2 Reference Elektroda