Prinsp kerja pH Analyzer

dengan pengiriman sinyal dari temperature yang terpisah dengan bantuan Resistance Thermometer digital atau lebih dikenal dengan nama RTD sebagai instrument pengukur suhunya, cara ini lebih praktis dan lebih menghemat waktu.

3.2 Prinsp kerja pH Analyzer

Pada dasarnya larutan mengandung element yang dapat diukur oleh dua buah elektroda, yaitu elektroda gelas dan elektroda reference. Elektroda gelas berisikan larutan buffer kalomel yang akan menghasilkan tegangan milivolt yang proporsional ke derajat ionisasi dari hidrogen didalam larutan yang sedang diukur pH nya, dan pH meter ini juga dapat disebut milivoltmeter yang sensitive. Elektroda reference akan menghasilkan tegangan referensi yang tidak akan berubah-ubah dari segala perubahan didalam karakteristik larutan, ini disebabkan elektroda ini hanya berisi larutan hidrogen standart yang nilai pH nya netral. Elektroda yang ketiga adalah elektroda pengkompensasi temperature atau thermo kompensator, yang biasanya digunakan secara otomatis untuk mengkompensasi kesalahan yang disebabkan suhu yang tidak tetap cendrung naik turun, dengan nilai pH yang sama dan dengan perubahan suhu, akan menghasilkan nilai milivolt yang bebeda-beda, dari kenyataan tadi dapat terlihat jelas bahwa suhu memiliki efek yang sangat kuat pada derajat ionisasi dari larutan yang disebabkan oleh perubahan suhunya, dan rankaian kerja pH meter ini dapat dilihat pada Gambar 3.3. Apabila ion H + dan ion OH - menembus permukaan dari elektroda gelas yang mempunyai sifat kaca yang permeable dapat ditembus oleh ion tertentu, maka larutan ini akan bereakasi dengan larutan kalomel yang terdapat didalam elektroda gelas, hasil reaksi elektrokimia antara ion H + atau OH - dengan larutan kalomel akan Universitas Sumatera Utara menghasilkan potensial listrik yang kecil, sehingga dibutuhkan pH Amplifier untuk menguatkan sinyal tersebut. Sinyal yang telah dikuatkan dari pH Amplifier kemudian dibandingkan dengan elektroda reference, hasil perbandingannya kemudian disimpan di recorder untuk kemudian dikirim ke transmitter. Sebelum sinyal dikirim oleh transmitter ke controller, sinyal terlebih dahulu dirubah oleh Converter dari tegangan menjadi arus dengan besaran 4-20 mA. Selama pengukuran akan membentuk referensi dan ukuran elektroda dari sel elektrolitik yang tegangan outputnya adalah jumlah matematis dari kumpulan tegangan masing-masing elektroda, sehingga pada akhirnya kita dapat mengatur besaran keasaman atau kebasaan dengan mengatur besaran sinyal antara 4 sampai 20 mA melalui sebuah transmitter. .Gambar 3.3. Rangkaian prinsip kerja pH meter Universitas Sumatera Utara

3.3 Kalibrasi pH Analyzer