2.2 Kekuatan Asam Dan Basa
Menurut teori Arrhenius, suatu zat dikatakan asam bila zat tersebut dalam air dapat menghasilkan ion H
+
, banyak sedikitnya ion H
+
dalam larutan asam menentukan besar kecilnya derajat keasaman larutan tersebut. Asam-asam kuat seperti
HCI, H
2
SO
4
atau HNO
3
dalam air akan terionisasi sempurna. Sedangkan asam lemah seperti CH
3
COOH, H
3
PO
4
dan HCN dalam air hanya sedikit yang terionisasi. Oleh karena itu ion H
+
dalam larutan asam lemah kecil. Ukuran kekuatan asam dinyatakan dengan ketetapan asam yang dinyatakan dengan notasi Ka yang merupakan hasil bagi
dari kebanyakan konsentrasi ion-ion H
+
dan sisa asam dengan konsentrasi asam yang tidak terionisasi.
Menurut penelitian yang akurat, diketahui bahwa air H
2
O ternyata memiliki sedikit sifat elektrolit. Dengan kata lain air dapat juga terionisasi menghasilkan ion H
+
dan ion OH
-
, dengan harga α yang sangat kecil sekali, yaitu, 1.32 x 10
-8
. H
2
O H
+
+ OH
-
......................................2.2 Perhitungan yang sangat cermat menunjukkan bahwa dalam 1 liter air murni terdapat
ion H dan ion OH masing-masing sebanyak 0.0000001 mol atau 10
-7
. [H
+
] = [OH
-
] = 10
-7
mol ………………………………...2.3 Hasil kali [H] dan [OH] dalam air selalu konstan, dan disebut tetapan air Kw
Kw = [H
+
] [OH
-
] = 10
-14
……………………………….2.4
Mengacu pada teori Arrhenius, dalam air asam akan terionisasi menjadi ion H
+
dan ion sisa asam. Misalkan : larutan H
2
SO
4
dalam air bersifat asam,
Universitas Sumatera Utara
karena dalam larutan terjadi pelepasan ion H
+
menurut reaksi: H
2
SO
4
2 H
+
+ SO
4
……………………2.5
Sedangkan suatu zat dikatakan basa apabila zat dalam air dapat melepaskan ion hidroksi OH
-
. Misalkan : larutan CaOH
2
dalam air bersifat basa , karena dalam larutan terjadi pelepasan OH
-
menurut reaksi: CaOH
2
Ca
2
+ 2OH
-
…………………2.6
Setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisiennya pada persamaan reaksi yang bersangkutan, maka pada reaksi ioniasi asam dan basa pun
merupakan reaksi kesetimbangan jika α =1, maka dapat ditentukan harga tetapan
kesetimbangannya. Untuk reaksi kesetimbangannya ionisasi asam dinyatakan dengan Ka dan untuk basa dinyatakan dengan Kb.
Asam kuat ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sempurna α =1.
Sehingga dalam larutan asam kuat tidak lagi terdapat molekul-molekul asamnya, melainkan hanya ion-ion H
+
dan ion-ion sisa asam saja yang ada. Maka pada asam kuat, harga Ka-nya sangat besar.
Basa kuat ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sempurna α =1.
Dalam larutan basa kuat tidak terdapat molekul-molekul basanya, melainkan hanya ion-ion logam dan ion-ion hidroksil saja yang ada. Maka harga Kb basa kuat sangat
besar. Asam lemah ialah asam yang dalam air mengalami ionisasi sebagai
α = kecil. Asam lemah mempunyai harga Ka yang kecil. Makin kecil harga
α asam lemah, makin kecil bila harga Ka-nya . Karena harga
α untuk asam lemah sangat kecil maka, 1 –
α dianggap = 1, jadi: α = Ka a ......................2.7
Universitas Sumatera Utara
Basa lemah ialah basa yang dalam air mengalami ionisasi sebagian α = kecil.
Basa lemah mempunyai harga Kb yang kecil. Makin kecil harga α dari basa lemah,
maka makin kecil pula harga Kb-nya. Harga α untuk basa lemah sangat kecil, maka 1
– α dianggap = 1. sehingga persamaan menjadi:
Kb = b α
2
atau α
2
= Kb , jadi α
2
= Kb b .........2.8 1
b Dimana : Ka : Reaksi kesetimbangan ionisasi asam
Kb : Reaksi kesetimbangan ionisasi basa.
α
: Reaksi kesetimbangan.
2.3 Penentuan pH Secara Eksperimen