Letak Daerah Pembagian Wilayah Administratif Luas Daerah Keadaan Alam

Belanda memasuki wilayah Labuhanbatu pada tahun 1861, yang berawal dari kedatangan kesatuan angkatan laut Belanda dipimpin oleh Bevel Hebee ke Kampung Labuhanbatu di hulu Labuhan Bilik sekarang melalui Sungai Barumun. Kemudian di perkampungan tersebut dibangun pelabuhan yang terbuat dari batu beton sebagai tempat pendaratan persinggahan kapal-kapal berbobot 3000 samapai 5000 ton dan berkembang menjadi sebuah perkampungan desa yang lebih dikenal dengan nama “Pelabuhan Batu”. Selama penjajahan Belanda wilayah Labuhanbatu merupakan Onder Afdeling dari wilayah Afdeling Asahan dengan ibukota Tanjung Balai yang dipimpin oleh Asisten Residen bupati, sedangkan Onder Afdeling dipimpin oleh controleur wedana camat. Selanjutnya, pada masa Pemerintahan Jepang sistem pemerintahannya adalah pemerintahan zaman Hindia Belanda dilanjutkan dan yang memonitoring kegiatannya dilaksanakan oleh sultan raja. Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1945 dibentuk Komite Nasional Daerah Labuhanbatu sekaligus di tetapkan Abdul Rahman sebagai kepala pemerintahan. Dengan demikian pada tanggal 17 oktober ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun HUT Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu sebelum dipecah menjadi tiga kabupaten.

3.1.2 Letak Daerah

Kabupaten Labuhanbatu Utara terletak pada kawasan Pantai Timur Sumatera Utara, yaitu pada koordinat 1 26’ – 2 11’ Lintang Utara dan 91 01’ – 95 53’ Bujur Timur. Dengan batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara : Kabupaten Asahan Universitas Sumatera Utara • Sebelah Selatan : Kabupaten Labuhanbatu Induk • Sebelah Timur : Selat Malaka • Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Utara Toba Samosir Kabupaten Labuhanbatu Utara Motto : Basimpul Kuat Babontuk Elok Provinsi : Sumatera Utara Ibu kota : Aek Kanopan, Kualuh Hulu Luas : 354.580 Ha Penduduk : • Jumlah : 344.519 jiwa 2009 • Kepadatan : 90 jiwakm² Pembagian administratif : • Kecamatan : 8 delapan • Desakelurahan : 82 8 delapan puluh dua delapan Dasar hukum : UURI Nomor 23 Tahun 2008 Tanggal : 21 Juli 2008 Hari jadi : 21 Juli Bupati : H. Asrin Naim Universitas Sumatera Utara

3.1.3 Pembagian Wilayah Administratif

Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 Kecamatan, 82 Desa dan 8 Kelurahan. 8 Delapan Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan NA IX – X 2. Kecamatan Merbau 3. Kecamatan Aek Kuo 4. Kecamatan Aek Natas 5. Kecamatan Kualuh Selatan 6. Kecamatan Kualuh Hulu 7. Kecamatan Kualuh Hilir 8. Kecamatan Kualuh Leidong.

3.1.4 Luas Daerah

Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki luas wilayah 354.580 Ha, terdiri dari : • Kawasan pedalaman seluas 282.000 Ha 79,54 • Kawasan pesisir pantai seluas 72.500 Ha 20,46. Luas per Kecamatan: 1. Kecamatan NA IX – X, dengan luas daerah 55.400 Ha. 2. Kecamatan Merbau, dengan luas daerah 35.590 Ha. 3. Kecamatan Aek Kuo, dengan luas daerah 25.020 Ha. 4. Kecamatan Aek Natas, dengan luas daerah 67.800 Ha. 5. Kecamatan Kualuh Selatan, dengan luas daerah 34.451 Ha. 6. Kecamatan Kualuh Hulu, dengan luas daerah 63.739 Ha. Universitas Sumatera Utara 7. Kecamatan Kualuh Hilir, dengan luas daerah 38.458 Ha. 8. Kecamatan Kualuh Leidong, dengan luas daerah 34.032 Ha.

3.1.5 Keadaan Alam

Kabupaten Labuhanbatu Utara berada pada ketinggian berkisar 0 – 1.685 m di atas permukaan laut, dengan komposisi dataran rendah 40, dataran alluvial sungai dan gambut 30, perbukitan dan pegunungan 20 serta daerah maritim jalur pantai 10. Wilayah Labuhanbatu Utara dilalui oleh satu Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu : • DAS Kualuh Selatan Dengan debit air berkisar 90 m3detik, yang meliputi Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas dan Kualuh Hilir. Secara umum Kabupaten Labuhanbatu Utara beriklim tropis yang mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim keringkemarau. Rata-rata curah hujan pertahun sebesar 1.900m dengan jumlah hari hujan 140 hari. Suhu udara rata-rata berkisar antara 21 C – 33 C dengan kelembaban udara rata-rata 83 dan rata-rata kecepatan angin 0,7 meterdetik. 3.2 Perekonomian dan Sosial Budaya Masyarakat 3.2.1 Perekonomian