Motif Perjalanan Wisata URAIAN TEORISTIS TENTANG KEPARIWISATAAN

1. Asas Pelestarian Penyelenggaraan program sadar wisata terhadap suatu objek wisata yang hendak dikembangkan dan diarahkan bertujuan untuk meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan objek wisata serta kesegaran udara di daerah objek wisata tersebut. 2. Asas Manfaat Penyelenggaraan program sadar wisata diarahkan untuk dapat memberikan manfaat dan dampak praktis baik ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan maupun lingkungan. Tirtadinata dan Fachruddin, 1996 : 32.

2.9 Motif Perjalanan Wisata

Perjalanan yang dilakukan wisatawan mempunyai berbagai motif dan tujuan tertentu dan secara garis besar alasan-alasan dan keperluannya dapat dikelompokkan sebagai berikut: A. Menurut Objeknya 1. Culture Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan untuk menyaksikan daya tarik dari seni budaya suatu tempat atau daerah dan benda-benda kuno serta bangunan-bangunan kuno heritage. 2. Religion Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut bertujuan untuk menyaksikan upacara-upacara keagamaan. 3. Sport Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan bertujuan untuk menyaksikan atau melihat suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tetangga seperti Europe Cup, Olimpiade, All England, Asean Games, PON dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 4. Recurational Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut untuk kesehatan dan ingin menyembuhkan penyakitnya. 5. Comercial Tourism, yaitu jenis pariwisata perdagangan karena perjalanan pariwisata tersebut dikaitkan dengan kegiatan perdagangan international dimana sering diadakan kegiatan expo, fair dan exhibition. 6. Sosial Tourism, yaitu jenis pariwisata untuk kegiatan sosial yang dapat dilihat dari segi penyelenggaraannya yang tidak mencari keuntungan seperti halnya study tour, piknik, atau youth tourism. 7. Political Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut dengan tujuan melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara seperti memperingati hari kemerdekaan suatu negara. B. Menurut Alasan Tujuan Perjalanan 1. Business Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, konvension, simposium, musyawarah kerja dan lain-lain. 2. Education Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang melakukan perjalanan tersebut dengan tujuan studi atau untuk mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan. 3. Vocation Tourism, yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang hanya untuk berlibur saja. C. Menurut Waktu Berkunjung Universitas Sumatera Utara 1. Seasonal Tourism, yaitu kegiatan pariwisata yang berlangsung pada musim-musim tertentu seperti summer tourism atau winter tourism. 2. Occutional Tourism, yaitu kegiatan pariwisata yang dihubungkan dengan kejadian atau suatu event seperti ngaben, Galungan, Kuningan di Bali, Sekaten di jogyakarta, Pajang, Jimat di Cirebon dan Pesta Danau Toba di Sumatera Utara. Dalam Yoeti, 1996 : 122. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

3.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam

3.1.1 Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara

Kabupaten Labuhanbatu Utara terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008, yang didasari oleh Undang-undang No 23 Tahun 2008 Tanggal 21 juli 2008. Pada waktu Kabupaten Labuhanbatu Utara resmi terpecah dari Kabupaten Labuhanbatu pemimpin sementara pejabat bupati sementara adalah Drs. H.Daud Syah, kemudian bapak Drs. H.Daud syah mengundurkan diri sebagai bupati sementara karena mencalonkan dirinya sebagai bupati, jabatan bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara digantikan oleh Bapak H.Asrin Naim sebagai bupati selanjutnya bupati sementara di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara tidak terlepas dari sejarahnya Kabupaten Labuhanbatu yang sekarang telah di pecah menjadi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu induk dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sebelum penjajahan Belanda mamasuki daerah Labuhanbatu, sistem pemerintahan kabupaten bersifat monarkhi yang kepala pemerintahannya disebut sultan atau raja. Kesultanan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhanbatu pada waktu itu terdiri dari 4 empat kesultanan, yaitu: 1. Kesultanan Kota Pinang berkeduduka n di Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2. Kesultanan Kualuh berkeduduka n di Tanjung Pasir Kabupaten Labuhanbatu Utara 3. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik Kabupaten Labuhanbatu 4. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negri Lama Kabupaten Labuhanbatu Universitas Sumatera Utara