pengadukan yang sudah mengkristal akibat pengosongan pada garis level switch Low LSL maka disirkulasikan kembali kedalam pipa pemasukan. pemasukan CPO
sebanyak 80 atau pada tangki kristalizer ini 28 Liter dan diteruskan pada detergen banyak 20 atau 7 liter. Pensirkulasian bekerja secara terus menerus hingga
rjadinya kembali pengosongan setelah terbentuknya pengkristalan
Gambar 2.4. Pipa Sirkulasi dan Jalur ergen
g dibutuhkan untuk pencampuran yang menggunakan mixer ropeller, dan turbin mixer, mixer statis, mixer pneumatik diganbarkan dalam
se te
Pemasukan CPO dan Det
2.1.3 Daya Yang Dibutuhkan Untuk Pencampuran
Daya yan p
pembahasan ini.
Universitas Suamtera Utara
Laminar :
3 2
.n k
p
……..2-1
……..2-1 .
. D
Turbulen :
a.
ikian akan memudahkan atau engef
dengan berapa besar daya yang igunakan pada aliran laminar dan turbulen.
Dim
k iran
a.
ikian akan memudahkan atau engef
dengan berapa besar daya yang igunakan pada aliran laminar dan turbulen.
Dim
k iran
5 3
. .
. D
n k
p
……..2-2
……..2-2
Daya Mixer yang Menggunakan Baling-baling
Proses pencampuran air dengan cara ini biasanya terjadi kerena adanya aliran turbelensi air, dimana gaya inersia lebih mendominasi. pada umumnya,
makin kencang aliran atau kecepatan alir tinggi maka akan menghasilkan turbulensi yang tinggi pula, dengan dem
Daya Mixer yang Menggunakan Baling-baling
Proses pencampuran air dengan cara ini biasanya terjadi kerena adanya aliran turbelensi air, dimana gaya inersia lebih mendominasi. pada umumnya,
makin kencang aliran atau kecepatan alir tinggi maka akan menghasilkan turbulensi yang tinggi pula, dengan dem
m isienkan proses pencampuran tersebut.
Pada dasarnya, dari gaya inersia dan hukum kekentalan dikembangkan persamaan matematik yang berhubungan
m isienkan proses pencampuran tersebut.
Pada dasarnya, dari gaya inersia dan hukum kekentalan dikembangkan persamaan matematik yang berhubungan
d d
ana : ana :
P = Daya yang digunakan watt P = Daya yang digunakan watt
= Konstanta laminarturbulen untuk al = Konstanta laminarturbulen untuk al
2
m s
= Kekentalan dinamik da
a ri fluid
N.
3
m = Kerapatan dari fluida kg
D = Diameter impeller m n = Putaran per detik Rpm
Nilai dari k ditentukan pada table 2-1. Untuk aliran turbulen, jika dikondisakan pusaran air telah dihilangkan oleh baling-baling dari mixer pada
Universitas Suamtera Utara
saat dalam tangki, yang diperkirakan mengalami kehilangan daya sebesar 10 ari diameter tangki pada saat menabrak dinding tangki dan baling-baling.
T eperluan Daya Pencampuran
d
abel 2-1 Nilai k untuk K Impeler
Laminar Turbulen
Baling-baling berbentuk persegi, dengan 3 buah mata
41,0 0,32
Baling-baling bertingkat dua, h mata
dengan 3bua 43,5 1,00
Turbin, dengan 6 buah mata datar
71,0 6,30
Turbin, dengan 6 buah mata melengkung
70,0 4,80
Turbin angina, dengan 6buah mata
70,0 1,65
Turbin, dengan 6 buah mata ujung panah
71,0 4,00
Kincir sejajar. dengan 6 bu mata
ah 36,5 1,70
Turbin, tertutup dengan 2 97,5 1,08
buah mata lengkung Turbin tertutup dengan stator
172,5 1,12
Sumber Table: Wastewater Engineering, edition Metcalf Eddy, hal 216
rd
3
Universitas Suamtera Utara
Persamaan 2-1 diberikan jika angka Reynold lebih kecil dari 10, dan persamaan 2-2 diberikan jika angka Reynold lebih besar dari 10,000.
Pemberian angka Reynold ditentukan dengan rumus :
D N
2
…….2-3
n
R
Dimana :
D = Diameter Impeler m n = Revs atau Rpm
= Kerapatan dari fluida
3
m kg
= Kekentalan dinamik dari fluida N.
2
m s
Mixer dengan baling – baling kecil dan kecepatan tinggi baik untuk penyebaran gas-gas dalam air pada pengolahan kimia. sedangkan mixer
dengan gerak lambat baik untuk mencampurkan antara dua fluida, sebagai contoh adalah pencampuran CPO dengan detergen yang biasanya untuk
flokulasi atau pengikatan zat – zat kimia agar menggumpal dan terbentuknya kristalisasi.
Pusaran air atau putaran dari massa cairan, harus dibatasi sesuai dengan jenis baling-baling. karena pusaran air yang bertabrakan dengan
kecepatan baling-baling mixer akan mengurangi efektisitas dari mixer. Jadi dapat diatasi dengan merancang impeller atau baling-baling dengan sudut
yang tidak terlalu vertikal, begitu juga dengan jarak antara baling-baling dan tangki air olahan.
Universitas Suamtera Utara
b. Daya Mixer dengan Baling-baling Kincir