Hasil dan Pembahasan 1. Gambaran Umum Objek Penelitian

61 4.1.3. Hasil dan Pembahasan 4.1.3.1. Hasil Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif dari penelitian ini dapat disajikan di dalam tabel yang menggunakan indikator BPS sebagai pengukurnya, diantaranya sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif No. responden Skor Jumlah Kriteria A B C D E F G H 1. 1 2 2 3 3 2 2 3 18 Sedang 2. 1 2 2 1 3 3 3 3 18 Sedang 3. 1 2 2 2 2 3 3 3 18 Sedang 4. 1 2 2 1 3 3 3 3 18 Sedang 5. 1 1 2 1 3 3 3 3 17 Sedang 6. 1 1 1 2 3 3 3 3 17 Sedang 7. 1 1 1 2 2 3 3 3 16 Sedang 8. 1 1 1 1 2 3 3 3 15 Sedang 9. 1 1 1 1 3 3 3 3 16 Sedang 10. 1 2 1 1 3 3 3 2 16 Sedang 11. 1 2 1 2 3 3 3 2 17 Sedang 12. 1 2 2 2 3 3 3 2 18 Sedang 13. 1 2 1 2 3 3 3 3 18 Sedang 14. 1 1 2 2 2 3 3 3 17 Sedang 15. 1 1 2 1 3 3 2 3 16 Sedang 16. 1 1 1 2 3 3 2 3 16 Sedang 17. 1 2 1 1 3 3 2 3 16 Sedang 18. 1 1 2 1 2 3 2 3 15 Sedang 19. 1 2 2 1 3 3 2 2 16 Sedang 20. 1 2 2 1 3 3 3 2 17 Sedang 21. 1 1 1 1 3 3 3 2 15 Sedang 22. 1 1 1 2 3 3 2 3 16 Sedang 23. 1 2 2 2 3 3 2 3 18 Sedang 24. 1 2 1 2 3 2 2 3 16 Sedang 25. 1 2 1 2 2 3 3 3 17 Sedang 26. 1 1 1 2 2 3 3 3 16 Sedang 27. 1 1 1 1 3 3 3 3 16 Sedang 28. 1 1 2 1 3 3 2 3 16 Sedang 29. 1 2 2 1 3 3 2 3 17 Sedang 30. 1 2 2 2 3 3 2 3 18 Sedang 62 31. 1 2 2 2 2 3 3 3 18 Sedang 32. 1 2 1 1 2 3 3 3 16 Sedang 33. 1 1 2 2 2 3 3 3 17 Sedang 34. 1 1 1 1 3 3 3 2 15 Sedang 35. 1 1 2 2 3 3 3 2 17 Sedang 36. 1 2 1 2 3 3 3 2 17 Sedang 37. 1 1 1 1 3 3 3 2 15 Sedang 38. 1 1 2 2 3 3 3 2 17 Sedang 39. 1 1 1 2 3 3 3 2 16 Sedang 40. 1 2 1 1 2 3 2 3 15 Sedang 41. 1 2 1 2 2 3 3 3 17 Sedang 42. 1 1 2 1 2 3 3 3 16 Sedang 43. 1 2 2 2 3 3 2 3 18 Sedang 44. 1 2 1 1 3 3 3 3 17 Sedang 45. 1 1 1 1 3 3 3 3 16 Sedang 46. 1 1 1 2 3 3 3 2 16 Sedang 47. 1 1 2 2 3 3 3 2 17 Sedang 48. 1 2 2 1 2 3 3 3 17 Sedang 49. 1 2 2 1 2 3 3 3 17 Sedang 50. 1 2 2 2 3 3 3 3 19 Sedang Sumber : Data Primer, 2015. Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 20 – 24 Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 14 – 19 Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 8 – 13 Dimana dapat diketahui bahwa keterangannya adalah sebagai berikut: A : Pendapatan B : Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga C : Keadaan tempat tinggal D : Fasilitas tempat tinggal E : Kesehatan anggota keluarga F : Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan G : Kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan H : Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi 63 Dari penyebaran 50 kuesioner yang telah dilakukan dan diberikan kepada 50 responden yang merupakan petani di kabupaten Dairi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat petani kopi di kabupaten Dairi adalah sedang yaitu mencapai pada skor 14-19. Dengan demikian hal ini yang menjadi tolok ukur bahwa setiap petani kopi di kabupaten Dairi masih membutuhkan berbagai perbaikan yang bersifat membangun untuk kesejahteraan desa tersebut. Pendapatan yang diperoleh para petani kopi di kabupaten Dairi tentunya masih berada pada rentang Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 oleh karena itu, berdasarkan survey yang telah dilakukan maka mayoritas pendapatan yang diperoleh para petani kopi di kabupaten dairi adalah Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000. Hal ini merupakan bagian dari indikator yang menyebabkan kesejahteraan para petani kopi di kabupaten Dairi masih berada pada tingkat sedang. Kemudian, untuk tingkat konsumsi yang mereka keluarkan itu masih dapat dikatakan sangat minim, hal ini dikarenakan masyarakat pedesaan lebih mudah untuk memperoleh konsumsi mereka sendiri di daerah tersebut sehingga tidak terlalu banyak pengeluaran yang mereka alokasikan untuk konsumsinya. Keadaan tempat tinggal para petani kopi di kabupaten Dairi juga rata- rata non permanen dan semi permanen. Hal ini menjadi sebuah indikator untuk melihat sejauh mana kesejahteraan mereka terkhusus untuk keadaan tempat tinggal. Sama halnya dengan fasilitas tempat tinggal yang masih tergolong kurang dan cukup. Artinya hanya sebatas memiliki televisi, dan 64 bahkan masih ada yang tidak memiliki televisi. Berbeda dengan masyarakat perkotaan yang fasilitas tempat tinggalnya sudah sangat beraneka ragam, memiliki TV, AC, Komputer, Kipas Angin, kendaraan, bahkan mungkin TV lebih dari dua. Kemudian untuk kesehatan anggota keluarga masih tergolong tinggi, bisa dikatakan sebagai hukum alam bahwa masyarakat pedesaan jauh memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi. Mereka masih memiliki kesempatan untuk menghirup udara yang segar, jauh dari polusi, menikmati makanan tanpa zat kimiawi dan bahkan dapat hidup lebih nyaman jauh dari perkotaan. Dengan demikian, sangat wajar jika mereka tidak menggunakan alokasi anggaran mereka untuk kesehatan dalam jumlah yang banyak, artinya tidak mengalokasikannya untuk rumah sakit dan sebagainya. Kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga berada pada rentang cukup dan mudah. Namun demikian, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, mayoritas dari para petani kopi di kabupaten Dairi adalah memiliki tingkat kesehatan yang bagus. Kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan juga berada pada rentang mudah dan cukup. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa mayoritas pendapatan yang mereka miliki adalah digunakan untuk pendidikan, dengan demikian kebutuhan akan pendidikan adalah cukup tinggi. Kemudahan untuk mendapatkan fasilitas transportasi juga tergolong cukup dan mudah. Dengan demikian, berdasarkan beberapa pemaparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan 65 bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat petani kopi di kabupaten Dairi adalah masih tergolong sedang.

4.1.4. Interpretasi