Natal, Paskah, dan lain-lain sehingga para pegawai selalu memiliki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan,
serta selalu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan adalah :
1.
Mengembangkan sistem manajemen SDM PNS
2.
Merumuskan kebijakan pembinaan PNS dan menyusun peraturan perundang- undangan kepegawaian
3.
Menyelenggaran pelayanan prima bidang kepegawaian
4.
Mengembangkan sistem informasi manajemen kepegawaian
5.
Menyelenggarakn pengawasan dan pengendalian kepegawaian
6.
Menyelenggarakan manajemen internal BKN
BAB III
FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA KANTOR REGIONAL VI BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA MEDAN
A. Pengertian dan Penyusunan Anggaran
Sebelum menjalankan kegiatan operasinya, terlebih dahulu Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan menetapkan atau menyusun
suatu anggaran. Adapun tujuan penyusunan anggaran dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian kinerja perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
budget merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
untuk jangka waktu tertentu. Menurut Munandar, 2001:1 anggaran ialah suatu rencana yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu
tertentu yang akan dating. Menurut Nafarin, 2000:11, anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang maupun jasa.
Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat yakni bahwa anggaran tersebut harus :
1. realistis, artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis,
2. luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan
dengan keadaan yang mungkin berubah, 3.
kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus – menerus. Menurut Nafarin 2007 : 9 Penyusunan anggaran terdiri dari empat
tahap, yakni :
Tahap 1: Penentuan Pedoman Anggaran Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak
menetapkan rencana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran. Membentuk panitia penyusunan
anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota.
Tahap 2: Persiapan Anggaran
Dalam tahap persiapan anggaran biasanya diadakan rapat antar bagian yang
terklait saja.
Tahap 3: Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan, yaitu mengadakan perundingan untuk menyesuaikan rencana
akhir setiap komponen anggaran, koordinasi dan penelaahan komponen anggaran, dan pengesahan dan pendistribusian anggaran.
Tahap 4: Pelaksanaan Anggaran
Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran
disampaikan pada direksi. Adapun anggaran yang disusun oleh Kantor Regional VI Badan
Kepegawaian Negara Medan adalah anggaran pendapatan dan belanja, dimana anggaran tersebut merupakan anggaran induk master bugdet yang
berhubungan dengan aktifitas perusahaan dalam memperoleh laba pada periode yang akan datang. Hasil akhir proses penyusunan anggaran tersebut
adalah laporan pendapatan dan belanja yang diproyeksikan atau perhitungan pendapatan dan belanja yang dianggarkan.
Adapun yang dilakukan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan dalam prosedur penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
adalah sebagai berikut : 1.
anggaran yang disusun diperinci lagi menjadi anggaran bulanan dengan maksud untuk dapat menilai prestasi kerja instansiperusahaan pada
periode setiap bulan, dengan cara membandingkan data aktual dengan anggaran,
2. kemudian anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada kepala
kantor instansiperusahaan untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman instansiperusahaan dalam menjalankan operasi kegiatannya,
3. jika anggaran tersebut ditolak oleh kepala kantor instansiperusahaan maka
anggaran tersebut harus direvisi dan jika diterima maka anggaran tersebut harus menjadi pedoman kerja bagi instansiperusahaan.
B. Jenis – jenis anggaran