berfikir Kreatif dalam UKM Menurut Zimmerer ada tujuh tahap proses kreatif dengan menggunakan

22

2.1.3 berfikir Kreatif dalam UKM Menurut Zimmerer ada tujuh tahap proses kreatif dengan menggunakan

otak sebelah kiri yaitu: Tahap 1 : Persiapan Preparation. Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif yang dilakukan dalam pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan kreatifitas bagaimana dapat memperbaiki pikiran kita agar berpikir kreatif Zimmerer mengemukakan enam langkah untuk memperbaiki pikiran kita untuk berfikir kreatif yaitu: 1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat dipelajari. 2. Belajar banyak jangan belajar terbatas pada suatu keahlian yang kita miliki saja, karena banyak inovasi yang diperoleh dari ilmu lain. 3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain 4. Himpun artikael atau dokumen-dokumen yang penting 5. Temui professional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan persoalan. 6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain. 7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain. Tahap 2: Penyelidikan Investigation Pada penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Seorang dapat mengembangkan pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang Universitas Sumatera Utara 23 tertentu, seseoarang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Misalnya, seorang pedagang tidak bisa menghasilkan ide-ide baru jika tidak mengetahui konsep atau komponen dasar tentang perdagangan. Tahap 3 : Transformasi Transformation Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul. Informasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan-perbedaan yang meningkorvergen dan divergen. Berpikir konvergen convergent thinking adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan di antara data dan kajian yang bermacam-macam. Sedangkan berfikir divergent divergent thingking adalah kemampuan utuk melihat perbedaan-perbedaan antara data dan kejadian-kejadian yang beranekaragam. Tahap 4: Penetasan Incubation Penetasan merupakan penyiapan pikiran bahwa sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul allows the subconcious mind to reflect on the information collected. Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk merefleksikan informasi. Tahap 5: Penerangan Illmunination Penerangan akan muncul pada saat inkubasi, yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul bersama-sama menghasilkan ide-ide kreatif. Universitas Sumatera Utara 24 Tahap 6 : Pengujian Verification Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada percobaan, proses simulasi tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan , pembangun prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan di implementasi. Tahap 7 : Implementasi Implementasion Mentransformasikan ide-ide kedalam prektik bisnis involves transforming the idea in to a bussines reality. Roger Von Oech dalam bukunya Whack on the Side of the Head, mengidentifikasi sepuluh mental dari kreativitas atau hambatan-hambatan kreatif meliputi: 1. Searching for the “ right” answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu jawaban atau satu solusi yang benar dalam memecahkan suatu masalah dan tidak terbiasa dengan beberapa jawaban atau pandangan yang berbeda. 2. Focusing on “ being logical,” yaitu berfokus pada pemikiran secara logika, tidak bebas berpikir secara non-logika dengan imajinasi dan pemikiran kreatif. 3. Blindly following the rules, yaitu berlindung pada aturan yang berlaku. Kreativitas sangat bergantung pada kemampuan yang tidak kaku terhadap aturan sehingga dapat melihat cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu. 4. Constantly being practical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang membatasi ide-ide kreatif 5. Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah suatu hal yang tidak menentu. Padahal anak-anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan cara menciptakan cara-cara baru dalam memandang sesuatu yang Universitas Sumatera Utara 25 lama dan belajar tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Wirausaha bisa belajar dengan mencoba pendekatan dan penemuan baru kreativitas dapat diciptakan apabila wirausaha mau belajar dari bermain. Seseorang yang memandang permainan sebagai hal yang sia-sia cenderung terbatas untuk dapat berpikir kreatif. 6. Becoming everly sepesialized, yaitu terlalu spesialisasi. Spesialisasi membatasi kemampuan untuk melihat masalah lain. Sedangkan orang berpikir kreatif cenderung bersifat eksplorasi dan selalu mencari ide-ide diluar bidang spesialisasi. 7. Avoiding ambiguity, menghindari ambiguitas merupakan hambatan untuk berpikir kreatif. padahal ambiguitas biasa menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas dan mendorong untuk berpikir sesuatu yang berbeda. Karena itu menghindari ambigutas merupakan hambatan berpikir kreatif. 8. Fearing looking Floolish, yaitu takut dianggap bodoh. orang tidak mau melakukan hal baru berpikir berbeda dari orang lain karena khawatir dianggap bodoh. Takut terlihat dianggap bodoh merupakan salah satu penghalang kreatif. 9. Fearing mistakes and failure”, yaitu takut mrnghadapi kesalahan dan baru pasti membawa kegagalan. Orang kreatif menyadari mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian mereka melihat kegagalan bukanlah suatu akhir dari segala sesuatu tetapi merupakan pengalaman belajar untuk meraih sukses. Thomas Edison, misalnya, sebelum meraih sukses untuk membuat bola lampu menyala, telah melakukan eksperimen sebanyak 1.800 kali. Seperti halnya Thomas Edison wirausaha dapat belajar dari kegagalan Universitas Sumatera Utara 26 merupakan bagian terpenting dari proses berpikir kreatif. Kuncinya adalah kegagalan untuk meraih sukses oleh karena itu takut terhadap kegagalan merupakan hambatan untuk berpikir kreatif. 10. Believing that “ I’m not creative. Setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut pada ketidak mampuan untuk membuat kreatif merupakan hambatan berpikir kreatif. 2.2 Keberhasilan Usaha 2.2.1 Pengertian Keberhasilan Usaha