Pengaruh Kreativitas Pada Keberhasilan UKM (Study Kasus Pada Usaha Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KREATIVITAS PADA KEBERHASILAN UKM ( STUDY KASUS PADA USAHA FOTO

COPY DI JL. JAMIN GINTING MEDAN )

OLEH

JUNI EVA 090502254

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

PENGARUH KREATIVITAS PADA KEBERHASILAN UKM (STUDY KASUS PADA KEBERHASILAN USAHA FOTO COPY

DI JL. JAMIN GINTING MEDAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM (study kasus pada usaha foto copy di jl. jamin ginting medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder dengan studi dokumentasi. Populasi penelitian ini sebesar 60 usaha FOTO COPY di Jl. Jamin Ginting Medan, dengan sampel sebanyak 38 usaha FOTO COPY di Jl. Jamin Ginting Medan desain sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah Random

Sampling. Metode analisi data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas mempengaruhi keberhasilan UKM (study kasus pada usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan).


(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF KREATIVITY AT THE SUCCESS OF UKM (STUDY THE CASE AT A VENTURE FOTO COPY

JL. JAMIN GINTING MEDAN)

The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of kreativity on the success UKM (Study the case at a venture Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan).

This research is survey research. Methods of collect the data is the primary data using questionnaires and secondary data to study documentation. This research population is 60 business Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan, with a sample size of 38 business Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan with sample design used in this study is Random Sampling. Data analysis method used is descriptive Quantitatively using multiple linear simple.

The results showed that the ukm kreativity informthe success ( study the case at a venture Foto Copy Jl, Jamin Ginting Medan).


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kuasa-nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang penulis sadari masih banyak kekurangannya.

Kepada kedua orang tua saya, bapak saya TOGAP TAMBUNAN dan ibu saya TIAMSA F Br NAPITUPULU terima kasih buat dukungan yang luar biasa baik itu doa maupun materi yang telah deberikan kepada saya.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Kreativitas Pada Keberhasilan UKM (Study Kasus Pada Usaha Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan). Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum,MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE,ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Marhayanie,Msi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utaras

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE,Msi selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Frisks Sipayung, Msi selaku sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe. SE,MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, MSi selaku Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan masukan demi terselesaikannya skripsi saya ini.


(5)

9. Para pemilik dan karyawan usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penelitian saya

10. Kakak saya Yanti yang telah banyak memberikan bantuan baik berupa moril dan materi, beserta seluruh keluarga besar saya, dan adik saya.

11. Sahabat saya Rumiaty Manurung dan Siska Shelly Pratiwi yang selalu membantu penulisan skripsi ini sampai selesai.

12. Sahabat – sahabat dan teman – teman di Manajemen 2009 : Shopie, Junita, Susan, Liza, Wiliam dan teman – teman yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih buat dukungan dan motivasinya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih buat semuanya yang telah membantu penulis hingga skripsi ini selesai. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan 16 April 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kreatifitas ... 8

2.1.1 Pengertian Kreatifitas ... 8

2.1.2 Sumber Kreatifitas ... 9

2.1.3 Berpikir Kreatif dalam UKM ... 12

2.2 Keberhasilan Usaha ... 16

2.2.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... 16

2.2.2 Faktor – faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Usaha ... 17

2.3 Usaha Kecil Menengah ... 19

2.3.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah ... 19

2.3.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ... 20

2.4 penelitian terdahulu...21

2.5 Kerangka Konseptual ... 22

2.6 hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... 25

3.4 Defenisi Operasional ... 25

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 27


(7)

3.6.1 Populasi ... 28

3.6.2 Sampel ... 28

3.7 Jenis Data ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.9 Uji validitas dan Realibilitas ... 31

3.10 Teknis Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

4.2 Hasil Penelitian ... 38

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 38

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Berdasarkan Karakteristik Responden ... 38

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian ... 40

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 47

4.3 Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan dan Pendapatan ... 5

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 27

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 27

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 31

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 32

Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden ... 38

Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 39

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden ... 39

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Pada Variabel Kreativitas ... 40

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Pada Variabel Keberhasilan Usaha ... 43

Tabel 4.6 Uji Kolmograv-Smirnov ... 46

Tabel 4.7 Uji t ... 47


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23 Gambar 4.1 Bagan Susunan Organisasi ... 37 Gambar 4.2 Uji Normalitas ... 45


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 54

Lampiran 2 Data Responden ... 56

Lampiran 3 Data Kuesioner ... 57

Lampiran 4 Uji Normalitas ... 60


(11)

ABSTRAK

PENGARUH KREATIVITAS PADA KEBERHASILAN UKM (STUDY KASUS PADA KEBERHASILAN USAHA FOTO COPY

DI JL. JAMIN GINTING MEDAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM (study kasus pada usaha foto copy di jl. jamin ginting medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder dengan studi dokumentasi. Populasi penelitian ini sebesar 60 usaha FOTO COPY di Jl. Jamin Ginting Medan, dengan sampel sebanyak 38 usaha FOTO COPY di Jl. Jamin Ginting Medan desain sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah Random

Sampling. Metode analisi data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas mempengaruhi keberhasilan UKM (study kasus pada usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan).


(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF KREATIVITY AT THE SUCCESS OF UKM (STUDY THE CASE AT A VENTURE FOTO COPY

JL. JAMIN GINTING MEDAN)

The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of kreativity on the success UKM (Study the case at a venture Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan).

This research is survey research. Methods of collect the data is the primary data using questionnaires and secondary data to study documentation. This research population is 60 business Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan, with a sample size of 38 business Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan with sample design used in this study is Random Sampling. Data analysis method used is descriptive Quantitatively using multiple linear simple.

The results showed that the ukm kreativity informthe success ( study the case at a venture Foto Copy Jl, Jamin Ginting Medan).


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan perekonomian di indonesia semakin meningkat dimana banyak usaha yang membantu lajunya perekonomian. UKM memiliki peranan yang penting, karena sebagian besar penduduk di Indonesia berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil. Menurut data Badan Pusat Statistik jumlah Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 99,8 % dari total usaha ekonomi di kota medan, artinya jumlah UMKM mencapai 500 kali lipat dari jumlah usaha besar di kota medan. Usaha kecil berperan penting menjadi bagian utama dalam setiap perencanaan tahap pembangunan yang dikelola oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dan Departemen Koperasi dan UKM. Namun usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena dilihat dari kenyataan yang ada kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang dicapai usaha besar.

Keberadaan UKM harus tetap dipertahankan dan dikembangkan agar dapat terus berperan dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Keberadaan UKM ditengah-tengah kehidupan masyarakat telah mendapat posisi yang baik, banyak menyerap tenaga kerja, mampu berdampingan dengan industri besar dan mampu membantu perekonomian negara. Sehingga kebijakan pengembangan UKM di Indonesia sering dianggap secara tidak langsung sebagai penciptaan kesempatan kerja, atau kebijakan anti-kemiskinan, atau kebijakan redistribusi pendapatan.


(14)

Pada tujuan tersebut pemerintah terus berusaha mendorong dan memotovasi secara kondusif dimana industri-industri kecil dapat terus tumbuh dan berkembang dalam pencapaian tujuan tersebut. Pemerintah juga membuat sentra-sentra industri kecil ditiap daerah yang disesuaikan dengan potensi dan kemampuan daerah dalam mengatasi masalah penyediaan lapangan kerja dan pengangguran serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut, yang menjadi kunci utama dalam mengatasi masalah potensi daerah tersebut adalah diperlukannya kreativitas dalam pondasi utama dalam membangun usaha kecil menengah.

Usah kecil yang berkembang saat ini adalah usaha foto copy dimana foto copy dibutuhkan pada semua kalangan untuk menggandakan dokumen, foto copy banyak ditemukan diberbagai tempat seperti universitas dimana mahasiswa dan mahasiswi membutuhkan dan menggandakan tugas mereka, memfoto copy berbagai dokumen kampus mereka. Pada dasarnya mesin foto copy merupakan peralatan kantor yang berfungsi untuk membuat salinan ke atas kertas dari berbagai sumber seperti dokumen, buku, ataupun sumber lain. Pada masa kini, mesin foto copy menggunakan sistem xerografi, yaitu proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik dan panas. Sementara itu, mesin foto copy lainnya ada yang menggunakan tinta. Pada saat mesin foto copy belum ditemukan dan tersebar secara meluas, proses penggandaan data hanya mengandalkan salinan karbon. Tentu saja hal itu akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga ekstra keras untuk menggandakan dokumen tersebut.


(15)

Pada lingkungan jamin ginting medan terdapat banyak usaha foto copy, lokasi jamin ginting sangat strategis untuk tempat usaha dimana dekat dengan lingkungan mahasiswa dan mahasiswi, sehingga fotocopy begitu penting bagi orang untuk menggandakan dokumen mereka. Usaha foto copy yang berada di jalan jamin ginting medan mengalami peningkatan, dimana konsumen yang semakin bertambah dari tahun ketahun memiliki kebutuhan yang berbeda dari mulai foto copy sampai pada kebutuhan peralatan tulis yang beraneka macam, warna dan bentuk sehingga para konsumen akan membutuhkan perlengkapan tersebut setiap harinya.

Usaha fotocopy di lingkungan jamin ginting medan menyediakan berbagai keperluan lain seperti :

1. Alat-alat tulis 2. Bad nama

3. Memperkecil ukuran fotocopy 4. Jilid lux

Pada saat menjalankan usaha pengusaha harus memiliki ide-ide baru dan memiliki kreativitas, dengan memiliki kreatifitas pengusaha mampu mengubah ide-ide yang sudah ada menjadi baru, mengeluarkan yang baru yang belum dimiliki oleh pesaing sehingga para pelanggan merasa puas. Kreasi dalam usaha sangat penting tidak hanya pemilik usaha yang memiliki kreasi tetapi karyawan juga harus memiliki kreasi dalam mengerjakan atau menjalankan usaha dan tercapainya tujuan usaha adalah keinginan setiap kewirausahaan, penciptaan atas sesuatau yang awalnya tidak ada, hasil kerja sama dalam memperbaiki masa lalu dengan cara yang baru mengganti sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.


(16)

Menurut Zimmerer (2008:57) kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi. Tanpa kreativitas perusahaan akan kesulitan dalam mengembangkan usaha atau bisnis kreatif yang sedang dijalankan. Kreatifitas bukan turunan atau bakat murni seseorang. Kreativitas ini berkembang karena sebuah kebiasaan yang terus menerus. Karena itu kembangkanlah kreatifitas dengan cara selalu berpikir dengan cara yang berbeda, banyak belajar dengan cara membaca banyak buku dan terus menambah pengetahuan dan asalah kreativitas setiap hari secara rutin dan tanpa henti. Kreativitas yang tanpa batas ini adalah modal utama dalam menjalankan bisnis kreatif.

Kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius.

pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang


(17)

yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua miliki dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang di nilai dari keberhasilan sebuah usaha. Tetapi alasan laba yang menjadi faktor penting adalah karena laba merupakan tujuan dari orang yang melakukan bisnis. Jika terjadi penurunan laba atau ketidak stabilan laba, maka perusahaan akan kesulitan untuk mengoperasikan kegiatan usahanya dan menjaga ketahanan usahanya. Berikut adalah nama usaha yang memiliki pendapatan per bulan dimana usaha mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

TABEL 1.1

Jumlah karyawan dan pendapatan per bulan No Nama Usaha

Fotocopy

Jumlah Karyawan

Pendapatan per Bulan November desember

1 Ftocopy Chrise 4 8.5 Juta

10 Juta

2 Fotocopy Sam-sam 5 10 Juta 11 Juta

3 Fotocopy ZO-ZO 3 4 Juta 2 Juta

4 Fotocopy El.Sadai 4 9 Juta 11 Juta

5 Fotocopy sumber

jaya 4 7 Juta 8,5 Juta

6 Fotocopy Julia 4 7 Juta 9 Juta

7 Fotocopy Rambu

Menara 4 9 Juta 10 Juta

8 Fotocopy rani 2 6 Juta 4 Juta

9 Fotocopy domino 3 3 juta 2 Juta

10 Fotocopy gretha 2 4 Juta 3.5 Juta


(18)

Pada prapenelitian diatas (Tabel 1.1) merupakan perwakilan dari pengusaha foto copy yang berada di Jl.Jamin Ginting Medan terdapat enam usaha yang mengalami peningkatan dalam pendapatannya sedangkan empat usaha lainnya mengalami penurunun pendapatan. Mengapa usaha tersebut mengalami penurunan pendapatan pada bulan November sampai dengan bulan Desember?. Pada uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kreativitas pada Keberhasilan UKM (studi kasus pada usaha foto copy di jl Jamin Ginting Medan).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: ” Apakah kreativitas berpengaruh pada keberhasilan UKM (study kasus pada usaha foto copy di Jl.Jamin Ginting Medan?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM (study kasus pada usaha foto copy di Jl. Jamin Ginting, Medan).

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Usaha Foto Copy Jl. Jamin Ginting Medan

Memberikan masukan bagi usaha foto copy di Jl. Jamin Ginting Medan tentang bagaimana pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM sehingga pelaksanaan dan tujuan usaha bisa tercapai dengan baik.


(19)

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan memperluas pola pikir tentang kreativitas pada keberhasilan UKM.

3. Bagi Peneliti lain.

Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian mengenai kreativitas pada keberhasilan UKM.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kreativitas

2.1.1 Pengertian Kreativitas

Menurut suryana (2003:2):” kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda.” Menurut Alma (2008:69) kreativitas adalah “ kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur variabel dan data variabel yang sudah ada sebelumnya”. Menurut Levitt dalam suryana (2003:23) “ kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. ” sedangkan menurut Raka dalam Helmi (2004;8) “ Kreativitas adalah pencipta ide-ide yang baru, ide-ide tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk, jasa atau cara pengolahan yang baru yang mempunyai nilai kemanfaatan sosial/ekonomi” adapun menurut Zimmerer dalam suryana (2003:10) “ kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide – ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang”. Menurut Guilfort dalam Munandar (2009) menyatakan “ kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang sama benarnya.


(21)

2.1.2 Sumber Kreativitas

Pada konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efesiansi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreatifitas adalah proses dan manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang didesain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi inovasi.

Beberapa sumber kreatif yang mudah dilaksanakan yaitu : 1. Imajinasi dan ide

Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia.

2. Sifat Proses Kreatif

Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreatifitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara


(22)

positif dan jika mereka ingin kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.

3. Pengalaman ide

Tahap proses kreatif ini sering kali dianggap sebagai tahap yang paling menyenangkan karena merupakan saat di temukannya solusi atau ide yang di cari oleh seseorang, ada beberapa cara cepat terjadinya pengalaman ide. a. Memikirkan impian tentang suatu rencana

b. Mengembangkan hobi

c. Mencatat setiap ide yang muncul

d. Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan 4. Latihan kreatif

Analisis dan kembangkan bagaimana pasangan-pasangan obyek berikut ini berhubungan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. Mur dan baut, suami dan isteri, cokelat dan es krim, manager produksi dan karyawan bawahannya.

5. Teknik meningkatkan kekreativitasan a. Perumusan masalah secara efektif b. Bertanya dan bertanya

c. Curah gagasan d. Orang aneh e. Iklim kreatif 6. Berfikir kreatif

Hasil penelitian terhadap otak manusia menunjukkan bahwa fungsi otak manusia di bagi menjadi dua bagian yaitu otak sebelah kiri dan otak


(23)

sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi sepesifik dan menangkap informasi yang berbeda. Sebelah kanan menggerakkan fikiran lateral dan meletakkan pada jiwa proses kreatif. Menurut zimmerer untuk menggerakkan ketrampilanya proses kreatif di gunakan sebelah kanan ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Selalu bertanya “apa ada cara yang lebih baik”?

b. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin. c. Berefleksi (merenungkan) berfikir dalam

d. Berani bermain mental, mencoba untuk melihat masalah dan perspektif yang berbeda

e. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang benar.

f. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses

g. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk memecahkan masalah inovatif

h. Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit diatas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang luas kemudian menfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.


(24)

2.1.3 berfikir Kreatif dalam UKM

Menurut Zimmerer ada tujuh tahap proses kreatif dengan menggunakan otak sebelah kiri yaitu:

Tahap 1 : Persiapan (Preparation).

Persiapan menyangkut kesiapan untuk berpikir kreatif yang dilakukan dalam pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Pelatihan merupakan landasan untuk menumbuhkan kreatifitas bagaimana dapat memperbaiki pikiran kita agar berpikir kreatif Zimmerer mengemukakan enam langkah untuk memperbaiki pikiran kita untuk berfikir kreatif yaitu:

1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Setiap situasi selalu ada peluang untuk dapat dipelajari.

2. Belajar banyak jangan belajar terbatas pada suatu keahlian yang kita miliki saja, karena banyak inovasi yang diperoleh dari ilmu lain.

3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain

4. Himpun artikael atau dokumen-dokumen yang penting

5. Temui professional atau asosiasi dagang dan pelajari cara mereka memecahkan persoalan.

6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain. 7. Kembangkan keterampilan menyimak gagasan orang lain. Tahap 2: Penyelidikan ( Investigation)

Pada penyelidikan diperlukan individu yang dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau keputusan. Seorang dapat mengembangkan pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu bidang


(25)

tertentu, seseoarang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya. Misalnya, seorang pedagang tidak bisa menghasilkan ide-ide baru jika tidak mengetahui konsep atau komponen dasar tentang perdagangan.

Tahap 3 : Transformasi ( Transformation)

Tahap transformasi menyangkut persamaan dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul. Informasi adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan-perbedaan yang meningkorvergen dan divergen.

Berpikir konvergen (convergent thinking) adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan hubungan di antara data dan kajian yang bermacam-macam. Sedangkan berfikir divergent (divergent thingking) adalah kemampuan utuk melihat perbedaan-perbedaan antara data dan kejadian-kejadian yang beranekaragam.

Tahap 4: Penetasan (Incubation)

Penetasan merupakan penyiapan pikiran bahwa sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul (allows the subconcious mind to reflect on the

information collected). Pikiran bawah sadar memerlukan waktu untuk

merefleksikan informasi.

Tahap 5: Penerangan ( Illmunination)

Penerangan akan muncul pada saat inkubasi, yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik terang pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul bersama-sama menghasilkan ide-ide kreatif.


(26)

Tahap 6 : Pengujian ( Verification)

Pengujian menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada percobaan, proses simulasi tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan , pembangun prototipe, dan aktivitas lain yang dirancang untuk membuktikan ide-ide baru yang akan di implementasi.

Tahap 7 : Implementasi ( Implementasion)

Mentransformasikan ide-ide kedalam prektik bisnis (involves

transforming the idea in to a bussines reality). Roger Von Oech dalam bukunya Whack on the Side of the Head, mengidentifikasi sepuluh mental dari kreativitas

atau hambatan-hambatan kreatif meliputi:

1. Searching for the “ right” answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu

jawaban atau satu solusi yang benar dalam memecahkan suatu masalah dan tidak terbiasa dengan beberapa jawaban atau pandangan yang berbeda.

2. Focusing on “ being logical,” yaitu berfokus pada pemikiran secara logika,

tidak bebas berpikir secara non-logika dengan imajinasi dan pemikiran kreatif.

3. Blindly following the rules, yaitu berlindung pada aturan yang berlaku.

Kreativitas sangat bergantung pada kemampuan yang tidak kaku terhadap aturan sehingga dapat melihat cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu.

4. Constantly being practical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang

membatasi ide-ide kreatif

5. Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah suatu hal

yang tidak menentu. Padahal anak-anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan cara menciptakan cara-cara baru dalam memandang sesuatu yang


(27)

lama dan belajar tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Wirausaha bisa belajar dengan mencoba pendekatan dan penemuan baru kreativitas dapat diciptakan apabila wirausaha mau belajar dari bermain. Seseorang yang memandang permainan sebagai hal yang sia-sia cenderung terbatas untuk dapat berpikir kreatif.

6. Becoming everly sepesialized, yaitu terlalu spesialisasi. Spesialisasi

membatasi kemampuan untuk melihat masalah lain. Sedangkan orang berpikir kreatif cenderung bersifat eksplorasi dan selalu mencari ide-ide diluar bidang spesialisasi.

7. Avoiding ambiguity, menghindari ambiguitas merupakan hambatan untuk

berpikir kreatif. padahal ambiguitas biasa menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas dan mendorong untuk berpikir sesuatu yang berbeda. Karena itu menghindari ambigutas merupakan hambatan berpikir kreatif.

8. Fearing looking Floolish, yaitu takut dianggap bodoh. orang tidak mau

melakukan hal baru berpikir berbeda dari orang lain karena khawatir dianggap bodoh. Takut terlihat dianggap bodoh merupakan salah satu penghalang kreatif.

9. Fearing mistakes and failure”, yaitu takut mrnghadapi kesalahan dan baru

pasti membawa kegagalan. Orang kreatif menyadari mencoba sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian mereka melihat kegagalan bukanlah suatu akhir dari segala sesuatu tetapi merupakan pengalaman belajar untuk meraih sukses. Thomas Edison, misalnya, sebelum meraih sukses untuk membuat bola lampu menyala, telah melakukan eksperimen sebanyak 1.800 kali. Seperti halnya Thomas Edison wirausaha dapat belajar dari kegagalan


(28)

merupakan bagian terpenting dari proses berpikir kreatif. Kuncinya adalah kegagalan untuk meraih sukses oleh karena itu takut terhadap kegagalan merupakan hambatan untuk berpikir kreatif.

10. Believing that “ I’m not creative. Setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut

pada ketidak mampuan untuk membuat kreatif merupakan hambatan berpikir kreatif.

2.2 Keberhasilan Usaha

2.2.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Menurut Noor ( 2007: 397) mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha merupakan utama dari sebuah perusahaan dimana segala aktivitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau unggul dari pada masa sebelumnya. Menurut Mudzakar dalam Andari (2011:21) keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih dari pada yang lainnya yang sederajat. Sesuai dengan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan sekelasnya. Pada pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dikatakan berhasil apabila memiliki suatu kelebihan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan sekelasnya. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang di nilai dari keberhasilan sebuah usaha.tetapi alas an laba yang menjadi faktor penting adalah karena laba merupakan tujuan dari orang yang melakukan bisnis. Jika terjadi


(29)

penurunan laba atau ketidak stabilan laba, maka perusahaan akan kesulitan untuk mengoprasikan kegiatan usahanya dan menjaga kertahanan usahanya. Menurut Suryana (2006:27) Keberhasilan usaha atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadianya.

2.2.2 Faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan usaha 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan. Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras. 3. Ketepatan dan peluang.

Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal kesuksesan usaha yaitu :

1. Mempunyai visi jangka panjang

2. Merekrut orang terbaik - dan mengelolanya dengan baik 3. Tetap fokus

4. Inovasi ; jangan meniru

5. Membuat ekspektasi yang realistis

6. Memiliki pemahaman pasar dan kompetisi dengan jelas 7. Jalankan bisnis dengan disiplin


(30)

8. Mencari rekan yang tepat

9. Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi 10. Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur 11. Belajar, dan terus belajar

12. Siap untuk perubahan.

2. faktor-faktor penyebab kegagalan usaha yaitu:

Zimerrer (2002:23) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

1. Ketidakpastian manajemen. Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.

2. Kurang pengalaman baik dalam kemampuan teknis, kemampuan menvisualkan usaha, mengkordinasikan, kemampuan mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergik, dan keterampikan mengelolah orang–orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka.

3. Lemahnya kendali keuangan. Dua kesalahan keuangan yang sering terjadi diperusahan kecil : kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis. Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang diusulkan.


(31)

5. Pertumbuhan tak terkendali. Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

6. Lokasi yang buruk. Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan ilmu.

7. Pengendalian persedian yang tidak baik. Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan pelanggan.

8. Ketidakmampuan membuat transisi. Pertumbuhan usaha memerlukan perubahan gaya manajemen yang secara drastis berada dan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang serta melepaskan pengendalian sehari–hari.

2.3 Usaha Kecil Menengah ( UKM)

2.3.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM)

Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dijelaskan dalam UU Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha


(32)

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2.3.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Berdasarka UU usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No. 20 tahun 2008 pada Bab IV pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut:

1. Kriteria Usaha mikro adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah).

2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,-( Lima Puluh Juta Rupiah) sampai paling banyak Rp 500.000.000,- ( Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunantempat usaha ; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- ( Dua milyar Lima Ratus Juta Rupiah).


(33)

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut; memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- ( Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- ( Dua milyar Lima Ratus Juta Rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- ( Lima Puluh Milyar.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tarigan (2009) dengan judul “ Analisis Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik di Jalan Jamin Ginting P.Bulan Medan”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha optik di Jalan Jamin Ginting P.Bulan Medan. Diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha optik adalah faktor pengetahuan kewirausahaan, faktor strategi pemasaran dan faktor manajemen permodalan dan keuangan.

Sudirham (2012) melakukan penelitian dengan judul “ Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil” menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi mempunyai pengaruh positif terhadap kompetensi kewirausahaan sebesar 58%. Angka positif mengindikasihkan bahwa apabila kreativitas dan inovasi tinggi maka kemampuan kewirausahaan juga tinggi sehingga menunjang keberhasilan usaha


(34)

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Kuncoro ( 2003: 44 ) kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur. Menurut Supriadi dalam alma (2008:70) “ kreativitas merupakan kemampuan seorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya”. Menurut Zimmerer (2008:57) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Kreativitas pengusaha mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap keberhasilan usaha. Kreativitas yang harus ditumbuhkan dalam jiwa para wirausahawan adalah kerja keras, terobosan baru, dan perbaikan terus-menerus, kerja keras diperlukan oleh para wirausahawan dalam merintis usaha yang tidak mudah. Mereka harus mengorbankan banyak hal untuk terwujudnya bisnis yang pertumbuhannya baik. Terobosan diperlukan oleh para wirausahawan untuk menghasilkan produ-produk yang sangat diminati oleh para konsumen dengan membuat produk yang baru atau memperbaharui yang sudah ada. Sedangkan perbaikan yang terus menerus sangat diperlukan dalam perbaikan yang tidak pernah berhenti yang meliputi orang-orang, peralatan, prosedur dan lain-lain. Pengusaha yang sudah terjun dalam dunia bisnis harus mempunyai jiwa dan semangat kewirausahawan untuk mendorong keberhasilan dalam bisnisnya. Oleh karena itu sangat diperlukan kreativitas pengusaha tidak hanya pengusaha tetapi


(35)

para karyawan harus memiliki kreativitas dan memberi ide-ide baru dalam menjalankan usaha sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan keterangan yang ada kerangka konseptual penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka konseptual Sumber : Basrowi (2011),Data Diolah 2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal kesimpulan sementara hubungan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat sebelum dilakukan penelitian dan harus dilakukan melalui penelitian. Dugaan tersebut diperkuat melalui teori atau jurnal yang mendasari dan hasil dari penelitian terdahulu. Berdasarkan masalah yang diuraikan, peneliti merumuskan hipotesis atas permasalahan yang dihadapi yaitu: ”Kreativitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan Usaha ( “study kasus pada usaha foto copy di Jl. Jamin Ginting Medan”).

kreativitas (X)

Keberhasilan usaha kecil menengah


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Umumnya, penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.

Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Pada penelitian survei kuisioner disebarkan pada tempat usaha-usaha foto copy yang berada di jl.jamin ginting medan dan diberikan pada pemilik atau karyawan yang bekerja ditempat usaha, pengisian kuisioner ditunggu sampai selesai dan pengisian kuisioner tidak memakan waktu yang lama sehingga waktu kerja karyawan tidak terganggu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada usaha foto copy, yaitu usaha foto copy yang berada pada lingkungan Jalan Jamin Ginting Medan dan lokasinya mulai dari RS Siti Hajar sampai Padang Bulan pasar 1. Waktu penelitian akan dilakukan pada Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.


(37)

3.3 Batasan Operasional

Pada penelitian ini peneliti memberikan penjelasan untuk menghindari kesimpangsiuran di dalam membahas dan menganalisis permasalahan, peneliti ini membahas Pengaruh Kreatifitas Pada Keberhasilan Usaha (study kasus pada usaha foto copy di jl. Jamin Ginting Medan).

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain yaitu:

X = Kreativitas

b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu: Y = Keberhasilan Usaha

3.4 Defenisi Operasional

Berikut masing-masing penjelasan dari beberapa variabel tersebut: 1. Kreativitas (X)

Kreativitas merupakan sesuatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatife berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya, yang lebih orisinil dan fleksibel.


(38)

2. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini keberhasilan usaha diukur melalui beberapa hal :

a. Omset bertambah

Merupakan jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual.

b. Dana usaha bertambah

Merupakan perbandingan dana yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun sekarang dengan tahun sebelumnya.

c. Keuntungan bertambah

Merupakan perbandingan antara pendapatan/keuntungan tahun sekarang dengan tahu sebelumnya.

d. Penghasilan karyawan bertambah

Merupakan perbandingan antara penghasilan karyawan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya.


(39)

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel

Variabel

Defenisi

Indikator variabel Skala

ukur

Kreativitas (x)

kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

(Suryana,2003)

1. Ingin Tahu 2. Optimis 3. Fleksibel 4. Mencari solusi dari masalah 5. Orisinal

6. Suka berimajinasi

Likert

Keberhasilan Usaha

(Y)

Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya.

(Noor, 2007: 397)

1.Omset bertambah 2.Dana usaha bertambah 3.keuntungan bertambah 4.penghasilan karyawan bertambah Likert

Sumber: Zimmerer,et all (2008)Saputra (2009)dan Siswanto (2002) diolah 3.5 Skala pengukuran variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, dan persepsi seseorang ataupun kelompok tentang fenomena sosial (Sugiono, 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alterrnatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu ( RG ) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono(2005)


(40)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh element yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Analisis data pada penelitian ini merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan- bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh usaha foto copy yang berada di Jl. Jamin Ginting Medan yang berjumlah 60 usaha.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2002). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei sampel. Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebahagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat ciri yang dikehendaki dari populasi (Nazir, 2009:271). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004:78), yaitu:

� = �

1 +��2 Dimana:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Standar Error


(41)

Kesalahan (error) yang terjadi karena kebetulan itu dilambangkan dengan taraf signifikasi (e). Untuk ilmu-ilmu sosial disepakati yang terbaik itu sebesar 0,05, karena tingkat kepastian sosial itu tidak sepasti ilmu alam yang taraf signifikan (e) nya sebesar 0,01 atau 1%. Maksudnya hanya ada 0,05 atau 5% saja kesalahan karena kebetulan itu terjadi. Jadi dengan kata lain, yakin sebesar 95% bahwa hasil penelitian itu benar.

Dari penjelasan diatas, maka jumlah sampel adalah sebagai berikut:

�= 60

1 + 60(0,1)2= 37,5

�= 37,5 = 38

Maka jumlah sampelnya adalah 38 usaha foto copy. Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling

yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

3.7jenis Data

Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan (Supranto, 2001). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui survei lapangan dengan memberikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel. Data ini kemudian akan diolah untuk menjawab pertanyaan penelitian.


(42)

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur, majalah, dan artikel-artikel dari berbagai sumber.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini menurut Nazir (2009) adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Adapun responden didalam wawancara ini adalah pemilik usaha foto copy.

2. Kuisioner

Kuisioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitiaan, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk mengambil data sekunder dengan mempelajari dokumen atau data-data dalam perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.


(43)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 33.1333 21.292 .565 .888

VAR00002 33.0000 21.793 .443 .895

VAR00003 33.1667 18.557 .871 .866

VAR00004 33.0000 21.931 .417 .896

VAR00005 33.1667 18.695 .845 .868

VAR00006 33.0333 20.792 .467 .895

VAR00007 33.1000 18.852 .769 .873

VAR00008 32.7333 19.237 .596 .888

VAR00009 33.1333 21.292 .565 .888

VAR00010 33.1333 18.740 .843 .868

Sumber : Hasil Penelitian SPSS 17.0 (2014)

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah seharusnya rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuisioner). Bila koefisen korelasi (R) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Sugiono, 2005:109). Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid


(44)

Kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel di atas merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang akan digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df=30, r

tabel

sebesar 0,361. Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua pertanyaan telah valid dimana r

hitung > rtabel (0,361) dan dapat dilanjutkan pada tahap reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2005:116). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pertanyaan reliabel.

Jika r alpha negative atau < dari r tabel maka pertanyaan tidak reliable.

Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Dimana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,80

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N Of Items

.894 10


(45)

Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Dimana suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha ≥ 0,80

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa 10 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5%, koefisien alpha sebesar 0,894 ini berarti Cronbach’s Alpha = 0,894 ≥ 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden serta dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknis Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, dan menyajikan sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan dan masalah yang sedang dihadapi.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dan dalam penelitian ini yang digunakan adalah:

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan melalui analisis grafis dan analisis Kolmogrov Sminov. Hipotesisnya sebagai berikut;


(46)

H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal

Dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) = 5%. Jika nilai Asy-sig (2-failed) . dari taraf kesalahan (0,05) maka H0 diterima, data residual berdistribusi normal, sebaliknya jika Asy-sig (2-failed) < dari taraf kesalahan (0,05) maka H1 diterima, artinya data residual bersifat normal.

3. Metode Regresi linear sederhana

Metode regresi linear sederhana digunakan untuk perumusan masalah kedua yaitu dengan variabel independen ( x ) adalah kreativitas dan variabel dependen ( y ) adalah keberhasilan usaha. Maka analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel (x) dan variabel ( y) adalah dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

Y = keberhasilan usaha a = intercept/ konstanta

b= koefisien regresi sederhana X= kreativitas


(47)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Signifikasi Parsial (Uji t)

Uji t merupakan pengujian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kreatifitas (X) terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha kecil menengah (Y).

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kreatifitas (X) terhadap keberhasilan usaha kecil menengah (Y).

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel, α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttabel, α = 5% 2. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar nilainya (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan hubungan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) yang bernilai kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Usaha foto copy SAM-SAM berdiri pada tahun 1999. Usaha foto copy SAM-SAM adalah usaha jasa percetakan. Usaha ini adalah usaha keluarga dan sekarang diteruskan oleh Bapak Sugeng Riyandi selaku pemilik usaha saat ini. Pada tahun 2003 usaha ini diserahkan orang tuanya kepada Bapak Sugeng Riyandi untuk diteruskan dan sudah 10 tahun Bapak Sugeng Riyandi mengelola usaha ini dengan keluarganya.

Tujuan usaha foto copy SAM-SAM adalah untuk menciptakan percetakan yang berkualitas dan mencari keuntungan atau laba penghasilan yang maksimal di bidang percetakan foto copy. Dengan memberi kepuasan terhadap pelanggan, bersikap ramah terhadap pelanggan, memberi kenyamanan, memberi kebebasan pada pelanggan, memberi pemahan terhadap seluruh karyawan kualitas percetakan dijaga sebaik mungkin maka terciptalah kinerja yang baik.

2. Visi dan Misi perusahaan a. Visi

Menjadi perusahaan foto copy yang beridentitaskan profesional dalam setiap aspek usaha sehingga menjadi andalan para pengguna jasa percetakan dan impian berkarir bagi para karyawan.


(49)

b. Misi

Menghadirkan suatu model perusahaan modern yang menolak KKN sebagai jembatan laju perusahaan agar dapat menimbulkan rasa aman serta coat efficiency, baik bagi mitra usaha pengguna jasa foto copy maupun karyawan sehingga kepuasan komprehensif dapat tercapai.

3. Struktur Organisasi perusahaan Gambar 4.1

Bagan Susunan Organisasi

Sumber: Foto Copy SAM-SAM, data diolah 2014.

4. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap divisi perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab, yaitu: a. Pemilik Usaha

Pemilik usaha adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan karena pemilik yang mendirikan perusahaan sekaligus yang memberikan wewenang. Pimpinan juga yang mengkoordinasi dalam setiap bagian perusahaan, dan mempunyai kebijaksanaan yang dianggap paling baik bagi perusahaan. Pemilik usaha bertanggung jawab terhadap biaya, jadwal dan kualitas foto copy, pemilik usaha bertanggung jawab jika pelanggan menuntut kerugian

Pemilik usaha


(50)

mengganti kerusakan yang dilakukan pekerja mampu mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan resiko yang akan terjadi kedepannya pemilik usaha memberi kepercayaan kepada karyawan dimana dengan kepercayaan karyawan ajan bekerja dengan baik.

b . Karyawan

Karyawan bertangung jawab dalam melayani pelanggan dengan baik dan berkewajiban merawat peralatan agar selalu dalam keadaan baik dan karyawan bertanggung jawab langsung pada pemilik usaha. Karyawan siap dalam menghadapi pelanggan yang tidak setuju atau menuntut karena kesalahan dilakukan oleh karyawan pelanggan tidak boleh kecewa karena pelanggan tidak datang kembali jika pelayanan tidak baik.

Tugas dari karyawan adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti: 1) Foto copy

2) Penjilidan 3) Laminatin 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisi Deskriftif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Berdasarkan Karakteristik Responden 1. Karakteristik Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Distribusi Usia Responden

Usia Jumlah (orang) Persentasi (%)

20< 20-29 30>

7 28

3

18,43 73,68 7,90

Total 38 100


(51)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karyawan yang berusia 20< tahun berjumlah 7 orang atau 18,43%, 20-29 tahun sebanyak 28 orang atau 73,68% dan yang berusia 30> tahun sebanyak 3 orang atau 7,90%. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar karyawan di tempat usaha merupakan karyawan yang berada pada usia yang produktif.

2. Karakteristik Berdasarkan Jenis kelamin Tabel 4.2

Distribusi Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentasi (%) Laki-laki Perempuan 20 18 52,64 47,37

Total 38 100

Sumber : Hasil Penelitian (2014)

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa karyawan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang atau 52,64% dan perempuan sebanyak 18 orang atau 47,37%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama atau seimbang.

3. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3

Distribusi Tingkat Pendidikan Responden

Usia Jumlah (orang) Persentasi (%)

SMP SMA/STM D3 S1 4 32 1 1 10,53 82,22 2,63 2,63

Total 38 100


(52)

Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa karyawan yang memiliki pendidikan SMP sebanyak 4 orang atau 10,43%, yang memiliki pendidikan SMA/SMK sebanyak 32 orang atau 82,22%, yang memiliki pendidikan D3 sebanyak 1 orang atau 2,63%, dan yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 1 orang atau 2,63%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak merekrut karyawan yang berpendidikan SMA/SMK karena usaha ini membutuhkan karyawan yang aktif dan berpengetahuan luas.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel Penelitian

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Pada Variabel kreativitas Butir

Frekuensi

1 % 2 % 3 % 4 % 5 %

1 0 0 7 18,43 19 50 12 31,58 0 0

2 0 0 1 2,63 13 34,22 22 57,89 2 5,27

3 0 0 1 2,63 23 60,53 14 36,84 0 0

4 0 0 0 0 10 26,32 16 42,11 12 31,58

5 0 0 4 10,53 19 50 12 31,58 3 7,90

6 0 0 5 13,16 13 34,22 17 44,73 3 7,90

Sumber : Hasil Penelitian (2014)

Pada Tabel 4.4 pada butir yang pertama, yakni selalu ingin tahu kebutuhan konsumen di dalam usaha terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang atau 18,43%, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 19 orang atau 50 %, Skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 12 orang atau 31,58 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Ini artinya 50 % usaha yang


(53)

ingin tahu kebutuhan konsumen, hal ini menunjukkan kurangnya rasa ingin tahu pengusaha dikarenakan tidak perduli pada kebutuhan konsumen.

Pada butir yang kedua, yakni selalu optimis dalam melakukan pekerjaan terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 atau 2,63 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 13 orang atau 34,22 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 22 orang atau 57,89 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 5,27 %. Ini artinya 50 % lebih usaha optimis melakukan pekerjaan, dikarenakan pengusaha memiliki ide-ide kreatif dalam pekerjaan dan tidak membuat konsumen kecewa.

Pada butir yang ketiga , yakni selalu mengerjakan pekerjaan secara fleksibel terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 atau 2,63 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 23 orang atau 60,53 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 14 orang atau 36,84 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Ini artinya 60 % lebih usaha mengerjakan pekerjaan secara fleksibel, hal ini dikarenakan pengusaha tidak mau mengecewakan konsumen.

Pada butir yang keempat, yakni mencari solusi dari setiap masalah yang ada terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 0 atau 0 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 10 orang atau 26,32 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 16 orang atau 42,11 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang atau 31,58 %. Ini artinya 40 % lebih usaha mencari solusi


(54)

setiap masalah yang ada dalam usaha agar tidak mengecewakan konsumen memberikan kepercaya pada konsumen bahwa masalah yang di hadapai dapat terselesaikan secepatnya.

Pada butir yang kelima, yakni menciptakan ide gagasan yang orisinil terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 atau 10,53 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 19 orang atau 50 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 12 orang atau 31,58 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 7,90 %. Ini artinya 50 % usaha selalu menciptakan ide gagasan yang orisinil yang belum dimiliki pesaing sehingga para konsumen tertarik dan lebih memilih usaha tersebut untuk mengerjakan tanggung jawabnya sebagai pekerja.

Pada butir yang keenam, yakni selalu berimajinasi untuk menciptkan kreasi baru dalam usaha terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 13,16 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 13 orang atau 34,22 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 17 orang atau 44,73 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 7,90 %. Ini artinya 40 % lebih usaha menciptakan kreasi baru dalam usahanya dimana usaha tersebut ingin mengembangkan, memberi hal-hal baru dan menarik minat konsumen.


(55)

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Pada Variabel keberhasilan usaha

Sumber : Hasil Penelitian ( 2014 )

Pada Tabel 4.5 pada butir yang pertama, yakni omset perusahaan mengalami peningkatan terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 13,16 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 12 orang atau 31,58 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 21 orang atau 55,27 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Ini artinya 50 % lebih omset usaha mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga perusahaan mendapat untung.

Pada butir yang kedua, yakni modal perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ketahun terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 atau 5,27 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 orang atau 42,11 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 18 orang atau 47,37 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 5,27 %. Ini artinya 40 % lebih

Butir

Frekuensi

1 % 2 % 3 % 4 % 5 %

1 0 0 5 13,16 12 31,58 21 55,27 0 0

2 0 0 2 5,27 16 42,11 18 47,37 2 5,27

3 0 0 0 0 10 26,32 28 73,68 0 0


(56)

modal usaha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga perusahaan mendapat untung yang besar di luar dari modal awal.

Pada butir yang ketiga, yakni perusahaan mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 0 atau 0 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 10 orang atau 26,32 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 28 orang atau 73,68 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 0 orang atau 0 %. Ini artinya 70 % lebih usaha mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun artinya perusahaan semakin berkembang dan mendapat untung yang besar.

Pada butir yang keempat, yakni penghasilan karyawan/pegawai berpengaruh dalam menentukan kelangsungan dan keberhasilan pada masa yang akan datang terdiri dari skala 1 yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0 %, skala 2 yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 atau 13,16 %, skala 3 yang menjawab kurang setuju sebanyak 19 orang atau 50 %, skala 4 yang menjawab setuju sebanyak 11 orang atau 28,94 %, skala 5 yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 7,90 %. Ini artinya 50 % penghasilan karyawan berpengaruh pada masa yang akan datang, dikarenakan jika pendapatan karyawan/pegawai lebih besar dari pendapatan usaha maka usaha tersebut di masa mendatang akan mengalami kerugian yang besar dimana lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan usaha.


(57)

4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Gambar 4.2

Pada gambar histogram regression standardized residual menunjukkan bahwa data yang digunakan normal dan data dapat digunakan karena kurva tidak melenceng kekiri maupun kekanan.


(58)

Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjan garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada tingkat signifikan 5 % (0,05).

Hasil uji kolmogrov-Sminov dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6

Uji Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.44760888

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .079

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .536

Asymp. Sig. (2-tailed) .936

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian SPSS 17.0 ( 2014)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai asympy-sig (2-tailed) sebesar 0, 936 diatas tingkat signifikansi 0,05 atau 5 % atau asymy-sig (2-tailed) > 0,05.


(59)

4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana Uji t

Uji t merupakan pengujian dengan menggunakan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kreatifitas (X) terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha kecil menengah (Y).

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kreatifitas (X) terhadap keberhasilan usaha kecil menengah (Y).

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel, α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttabel, α = 5%.

Tabel 4.7 Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.801 2.404 3.245 .003

Kreativitas .295 .114 .397 2.591 .014

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha


(60)

Pada Tabel diatas diketahui bahwa: Y= 7.801 + 0.295X

Pada output terlihat nilai constanta sebesar 7.801 artinya jika ditingkatkan kreativitas maka akan meningkatkan keberhasilan usaha (study kasus pada usaha foto copy di jalan jamin ginting medan).

Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dalam output SPSS terletak pada Model Sumarryb dan tertulis R

square berkisar nol sampai satu.

Tabel 4.8 Koefisien Determinan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .397a .157 .134 1.46758

a. Predictors: (Constant), Kreativitas

Sumber : Hasil Penelitian SPSS 17.0 (2014)

1. pada model terlihat R = 0,397 berarti hubungan antara kreativitas dengan keberhasilan usaha sebesar 39,70%. Arti nya hubungan tidak erat.

2. R square 0,157 berarti 15,70% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan

oleh kreativitas, sedangkan sisanya 84,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

3. std. Error of the estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran yang


(61)

4.3 Pembahasan

Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas sangat berpengaruh positif dan signifikan pada keberhasilan usaha ( study kasus pada usaha foto copy jl. Jamin Ginting Medan) kreativitas sangat berpengaruh positif dan mendukung perkembangan usaha foto copy dengan baik kreativitas penting dilakukan dalam menjalankan usaha foto copy.

Pada hal ini juga dapat dilihat dari uji t yaitu t hitung > nialai tabel = 2,591 > t tabel sebesar 1,987 menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Ini artinya jika ditingkatkan variabel kreativitas sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha (Y) akan meningkat sebesar 0,343 satuan. dapat dijelaskan bahwa dengan melakukan kreativitas dalam melakukan penemuan baru dan memiliki kreasi yang baru dapat meningkatkan keberhasilan usaha.

Pada model koefisien determinan terlihat pada model terlihat R = 0,397 berarti hubungan antara kreativitas dengan keberhasilan usaha sebesar 39,70%. artinya hubungan tidak erat. R square 0,157 berarti 15,70% variabel keberhasilan usaha dapat dijelaskan oleh kreativitas, sdangkan sisanya 84,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai Pengaruh kreativitas pada keberhasilan usaha (study kasus pada usaha foto copy di jalan Jamin Ginting Medan) sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana, diperoleh hasil bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (study kasus pada usaha foto copy di jalan Jamin Ginting Medan)

2. Berdasarkan hasil uji-t, dapat dilihat bahwa kreativitas mempengaruhi keberhasilan usaha (study kasus pada usaha foto copy di jalan Jamin Ginting Medan).

3. Koefisien determinasi (R2) R = 0,397 berarti hubungan antara kreativitas dengan keberhasilan usaha sebesar 39,70 %. Arti nya hubungan tidak erat.

R square 0,157 berarti 15,70% variabel keberhasilan usaha dapat

dijelaskan oleh kreativitas, sedangkan sisanya 84,3 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.


(63)

5.2 Saran

Saran penelitian ini adalah:

1. Untuk variabel kreativitas sebaiknya pengusaha mengadakan kegiatan yang dapat menghasilkan kreasi baru dan ide-ide baru sehingga usaha semakin maningkat. Misalnya menerima setiap pendapat dan masukan dari para karyawan, memberi kebebasan pada karyawan dalam berkreasi kerja sama juga sangat penting dalam melaksanakan pekerjaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya bahwa usaha foto cofy di jalan Jamin ginting Medan dapat juga meningkatkan keberhasilan usaha bukan hanya dengan memperhatikan karakteristik kreativitas karena keberhasilan usaha hanya 39,70% mampu dijelaskan oleh keberhasilan. Masih banyak faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan keberhasilan usaha misalnya lokasi usaha, dan kondisi lingkungan usaha.


(64)

Daftar pustaka BUKU.

Buchari, Alma, 2008. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.

Kementrian Negara Koperasi dan UKM. 2009. Undang-Undang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) UU RI No. 20 Tahun 2008, Jakarta: Sinar Grafika

L. Daft, Richard, 2006. Manajemen, Edisi keenam, Jilid dua, Salemba Empat: Jakarta

Sekretaris Kementrian Negara Koperasi dan UKM 2006. Statistik Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2006-2007.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suryana. 2003. Kewirausahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Suryana. 2008. Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Penerbit salemba empat

Thomas W Zimmerer 2008. Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil

Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sekuensial.”surabaya

Skripsi:

Lestari,Fitria, 2010 “ Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung”. Program Strata – 1, Fakultas Ekonomi, UNIKOM

Sudirham 2012 “ Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil”.

Tarigan 2009 “ Analisis Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan Usaha Pada Usaha Optik di Jalan Jamin Ginting P.Bulan Medan”.


(65)

Internet :

http://www.pengusahamuslim.com/kewirausahaan/entrepreneurship/366-bagaimana-mengawali-keberhasilan-usaha.html. 14 Agustus 2013. http://digilib.usu.ac.id/download/fe/ manajemen-ritha7.pdf.30 Agustus 2013. http;//rzlfotocopy.com/sejarah-mesin-foto-copy/20 FEBRUARI 2013.


(66)

Lampiran

Lampiran 1 kuisioner penelitian

Kuisioner Penelitian

Bapak/Ibu yang terhormat, bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner peneltian tentang “pengaruh kreativitas pada keberhasilan UKM pada usaha Fotocopy di jalan jamin ginting Medan”. Informasi yang Bapak/Ibu berikan adalah bantuan yang bernilai dalam penyelesaian skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S-1 di Fakultas Ekonomi USU. Atas kerjasama Bapak/Ibu saya mengucapkan terimakasih.

BAGIAN I

Identitas Responden Nama Usaha : Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan :

BAGIAN II

Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban. Pilih salah satu dari jawaban dan beri tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai.

No Alterrnatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu(RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(67)

Kreativitas (X)

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Selalu ingin tahu apa yang dibutuhkan konsumen 2 Selalu optimis dalam

melakukan pekerjaan

3 Mengerjakan pekerjaan secara fleksibel

4 Selalu mencari solusi dari masalah yang ada

5 Menciptakan Ide Gagasan yang orisinal

6 Dalam bekerja saya suka berimajinasi untuk

menciptakan kreasi baru dalam perusahaan

Keberhasilan usaha (Y)

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Omset perusahaan terus mengalami peningkatan 2 Modal perusahaan mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun

3 Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun

4 Penghasilan dari karyawan / pegawai berpengaruh dalam menentukan kelangsungan dan keberhasilan usaha pada masa yang akan datang.


(68)

Lampiran 2 Data Responden

Nama Usaha Usia jenis kelamin Pendidikan

7naga komputer 33 Perempuan S1

depari photo 23 Laki-laki SMA

Tarata 26 Laki-laki SMA

sumber jaya 23 Perempuan SMA

Debora 22 Perempuan SMP

Domino 22 Perempuan SMP

Kadok 24 Laki-laki SMK

Utama 24 Perempuan SMA

Victorius 22 Perempuan SMP

Purnama jaya 20 Perempuan SMA

royal arya 24 Perempuan SMA

New nasional 27 Laki-laki SMA

Pintu jaya 22 Perempuan SMA

Jahei 26 Perempuan SMA

kreatif spirit 25 Perempuan SMA

Maura 25 Perempuan SMA

Roris jaya 28 Laki-laki SMA

Rapma 24 Laki-lakai SMA

Reformasi 22 Perempuan SMP

Pranita 20 Laki-laki SMA

Bakti jaya 25 Laki-laki SMA

ARK jaya 20 Laki-laki SMA

Rani 21 Laki-laki SMA

Horas 18 Laki-laki SMA

Kosti 19 Laki-laki SMA

Raskita 32 Laki-laki D3

Indriani 22 Laki-laki SMA

Gretha 26 Perempuan SMA

Niaga jaya 22 Perempuan SMA

ZO-ZO 21 Laki-laki SMA

Jaya 22 Laki-laki SMA

anugerah grafika 25 Laki-laki SMA

Chrise 35 Laki-laki SMK

El-sadai 23 Perempuan SMA

Julia 28 Laki-laki SMK

Rambu menara 27 Laki-laki SMA

Sumber gemilang 20 Perempuan SMA


(69)

Data Kuisioner

Lampiran 3 Data Kuisioner

Variabel X

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6

1 4 4 4 4 4 2

2 4 4 3 3 2 3

3 3 3 4 4 3 3

4 2 3 3 3 5 5

5 4 4 3 3 2 5

6 2 3 4 4 5 4

7 3 4 3 3 4 3

8 2 3 4 4 3 3

9 3 4 3 5 5 4

10 2 3 3 3 3 5

11 3 4 3 5 4 4

12 3 4 3 5 3 4

13 3 4 3 5 2 4

14 2 3 4 4 3 3

15 3 3 4 4 3 3

16 3 2 3 5 3 3

17 3 5 3 4 3 2

18 3 4 4 4 3 3

19 3 4 3 5 3 4

20 3 4 3 5 3 4

21 4 4 3 5 3 4

22 3 4 3 4 3 2

23 3 4 3 5 3 2

24 4 3 2 3 3 3

25 3 3 3 4 4 3

26 4 3 3 3 3 2

27 3 4 3 4 3 4

28 3 3 3 4 2 4

29 2 3 4 3 3 3

30 2 3 3 3 3 3

31 3 4 4 3 4 4

32 3 4 4 4 4 4

33 4 5 4 5 4 4

34 4 4 3 4 4 3


(70)

36 4 4 4 4 4 4

37 4 4 4 4 4 4


(1)

Data Kuisioner

Lampiran 3 Data Kuisioner

Variabel X

NO P1 P2 P3 P4 P5 P6

1 4 4 4 4 4 2

2 4 4 3 3 2 3

3 3 3 4 4 3 3

4 2 3 3 3 5 5

5 4 4 3 3 2 5

6 2 3 4 4 5 4

7 3 4 3 3 4 3

8 2 3 4 4 3 3

9 3 4 3 5 5 4

10 2 3 3 3 3 5

11 3 4 3 5 4 4

12 3 4 3 5 3 4

13 3 4 3 5 2 4

14 2 3 4 4 3 3

15 3 3 4 4 3 3

16 3 2 3 5 3 3

17 3 5 3 4 3 2

18 3 4 4 4 3 3

19 3 4 3 5 3 4

20 3 4 3 5 3 4

21 4 4 3 5 3 4

22 3 4 3 4 3 2

23 3 4 3 5 3 2

24 4 3 2 3 3 3

25 3 3 3 4 4 3

26 4 3 3 3 3 2

27 3 4 3 4 3 4

28 3 3 3 4 2 4

29 2 3 4 3 3 3

30 2 3 3 3 3 3


(2)

36 4 4 4 4 4 4

37 4 4 4 4 4 4


(3)

Data Kuisioner

Variabel Y

No P1 P2 P3 P4

1 4 4 4 4

2 4 4 3 2

3 3 3 4 3

4 2 3 4 3

5 3 4 4 3

6 4 5 4 4

7 4 5 3 2

8 3 2 3 3

9 4 3 4 3

10 4 4 4 4

11 4 3 4 5

12 3 4 4 3

13 3 3 4 3

14 3 3 4 3

15 3 3 4 3

16 3 4 3 3

17 2 3 3 3

18 4 4 4 2

19 2 3 4 3

20 2 4 3 3

21 2 3 4 3

22 3 4 4 2

23 3 3 4 3

24 4 2 4 3

25 4 4 4 4

26 4 4 3 3

27 4 3 4 3

28 4 3 4 3

29 3 4 4 4

30 4 3 4 2

31 4 4 4 4

32 4 4 4 4

33 4 4 3 4


(4)

Lampiran 4 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.44760888

Most Extreme Differences Absolute .087

Positive .079

Negative -.087

Kolmogorov-Smirnov Z .536

Asymp. Sig. (2-tailed) .936

a. Test distribution is Normal.


(5)

(6)

Lampiran 5 Analisis Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kreativitasa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .397a .157 .134 1.46758

a. Predictors: (Constant), Kreativitas b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.801 2.404 3.245 .003

Kreativitas .295 .114 .397 2.591 .014