Metode Pengumpulan Data Metode Analisis dan Uji Hipotesis

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang berasal dari Bank Indonesia BI, Bursa Efek Indonesia BEI, dan website masing- masing bank. Sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan

Untuk memperoleh data, peneliti mengadakan penelitian langsung. Data yang diperlukan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain sudah tersedia. Data tersebut diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia BEI, Indonesian Capital Market Directory, website BEI, website BI, dan website masing-masing bank. Data sekunder berisi tentang data-data laporan keuangan dan komposisi kepemilikan saham tahun 2004 - 2008.

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber dari buku-buku, artikel, dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan- bahan yang berkenaan dengan penelitian. Sumber – sumber tersebut digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk menganalisis dan membahas permasalahan penelitian ini. 53

D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis

1. Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang paling tepat untuk penelitian ini adalah metode regresi berganda, yaitu model yang digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Bentuk persamaan model regresi berganda yang menggunakan data cross section dirumuskan sebagai berikut : Di mana : Y = Rasio hutang debt ratio a = Konstanta intersept b = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Struktur kepemilikan manajerial X2 = Struktur kepemilikan institusional X3 = Struktur kepemilikan publik X4 = Jumlah kelompok pemegang saham X5 = Profitabilitas Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 +b 6 X 6 + e 54 X6 = Pertumbuhan perusahaan e = Error term Pelaksanaan perhitungan dari persamaan analisis regresi beganda menggunakan bantuan program statistical program for social science SPSS for windows realese 17.0.

2. Uji Asumsi Klasik

Metode analisis regresi linier berganda dikatakan baik apabila memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik seperti : normalitas, multikolineritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk mendeteksi normalitas data menurut Nugroho 2005 : 27, adalah dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 55 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Multikolineritas

Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara satu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsian masing-masing variabel independen. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas di dalam model regresi menurut Nugroho 2005 : 30, adalah dengan melihat nilai tolerance dan variace inflation factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan bebas dari multikolineritas. Selain itu, jika nilai koefisien determinan R 2 , R square di atas 0,6 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka ditengarai model tersebut terkena asumsi multikolineritas. 56

c. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam suatu model regresi berganda terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena adanya observasi yang berurutan, sepanjang berkaitan satu sama lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah autokorelasi menurut Nugroho 2005 : 33, adalah dengan cara sebagai berikut : 1. 1,60 DW 2,40. Kesimpulannya tidak terjadi kondisi autokorelasi. 2. 1,39 DW 1,60 atau 2,40 DW 2,61. Tidak dapat disimpulkan inconclusive. 3. DW 1,39. Kesimpulannya terjadi autokorelasi negatif. 4. DW 2,61. Kesimpulannya terjadi autokorelasi positif.

d. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan studentzed delete residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi dengan studentzed 57 delete residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan nilai tersebut homokesdastisitas. Menurut Nugroho 2005 : 35, model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika pada pola gambar scatterplot : 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent menjelaskan variabel dependen. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara apabila R 2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. 58

b. Pengaruh Variabel Independen Secara Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi tersebut. Bila nilai F hitung lebih besar dari F tabel atau tingkat signifikannya lebih kecil dari 5 α = 5 = 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa H o ditolak dan H o ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menghitung F hitung digunakan rumus sebagai berikut: Dimana: R 2 = Koefisien Determinasi n = Jumlah pengamatansampel K -1 = Jumlah variabel eksogen Apabila F hitung F tabel = H ditolak, H 1 diterima Apabila F hitung F tabel = H diterima, H 1 ditolak F = 1 2 2 1 2 − − − k n R R

c. Pengaruh Variabel Independen Secara Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen secara parsial. Bila t hitung lebih besar atau lebih kecil dari t tabel atau nilai signifikan lebih kecil dari 5 α = 5 = 59 0,05 maka H o ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menghitung t hitung digunakan rumus sebagai berikut: Di mana: r = koefisien regresi n = jumlah variabel T hitung T tabel = H ditolak, H 1 diterima T hitung T tabel = H diterima, H 1 ditolak T hitung =

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN

0 3 20

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Perbankan Yang T

1 3 17

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Perbankan Yang T

0 5 16

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP Pengaruh Profitabilitas, Kebiijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

0 4 15

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN,KEBIIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebiijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Empiri

0 7 18

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan m

0 1 16

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan m

0 1 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS MASA DEPAN PERUSAHAAN

1 10 92

ANALISIS STRUKTUR KEPEMILIKAN, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE 2012-2016

0 0 24

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN - Perbanas Institutional Repository

0 0 19