Pendistribusian Pengelolaan Perbekalan Farmasi

- Obat mudah terbakar - Obatbahan obat berbahaya - Barang karantina Syarat gudang menurut Guidelines for Good Hospital Pharmacy Practices Management adalah: 1. Ruang penyimpanan tidak terkena cahaya langsung, terang, kering, dan tidak panas. 2. Lemari pendingin dengan suhu 2-8 o C untuk perbekalan farmasi yang harus disimpan dingin. 3. Lemari khusus untuk menyimpan obat narkotik dan obat keras tertentu yang terkunci. 4. Lemarirak yang cukup jumlahnya sehingga dapat menjamin terlaksananya sistem penyimpanan yang baik. 5. Lemarirak tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya dan bahan-bahan yang mudah terbakar yang terpisah dari perbekalan farmasi lainnya. 6. Ruangtempat peralatan yang memungkinkan pelaksanaan pekerjaan administrasi perbekalan kefarmasian.

G. Pendistribusian

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan pertimbangan : - Efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada Universitas Sumatera Utara - Metode sentralisasi dan desentralisasi - Sistem floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi Pendistribusian perbekalan farmasi di luar jam kerja diselenggarakan oleh apotek rumah sakit yang dibuka 24 jam dan ruang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi Kepmenkes No.1197SKX2004. Distribusi obat rumah sakit dilakukan untuk melayani: 1. Pasien Rawat Jalan Merupakan Kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh apotek rumah sakit. 2. Pasien Rawat Inap Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem resep perorangan, sistem unit dosis dan sistem kombinasi oleh depo farmasi. Ada 4 sistem pelayanan distribusi untuk pasien rawat inap, yaitu: a. Sistem distribusi obat resep individu Resep individual adalah order resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Universitas Sumatera Utara Keuntungan sistem ini adalah: 1. Semua resep order dikaji langsung oleh apoteker, dan juga dapat memberi keterangan atau konfirmasi kepada perawat berkaitan dengan obat penderita 2. Memberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker dengan dokter, perawat dan penderita 3. Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat atas perbekalan 4. Mempermudah penagihan biaya obat penderita Keterbatasan sistem ini adalah: 1. Kemungkinan keterlambatan sediaan obat sampai pada penderita 2. Jumlah kebutuhan personil di IFRS meningkat 3. Memerlukan jumlah perawat dan waktu yang lebih banyak untuk penyiapan obat di ruang pada waktu konsumsi obat 4. Terjadinya kesalahan obat karena kurang pemeriksaan pada waktu persiapan b. Sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruangan Merupakan tatanan kegiatan penghantaran sediaan obat sesuai dengan yang ditulis dokter pada order obat, yang disiapkan dari persediaan di ruangan oleh perawat dan dengan mengambil dosis unit obat dari wadah persediaan yang langsung diberikan kepada penderita di ruangan itu. Keuntungan sistem ini adalah: 1. Obat yang dibutuhkan cepat tersedia bagi penderita 2. Meniadakan pengembalian obat yang tidak terpakai ke IFRS 3. Pengurangan penyalinan kembali order obat Universitas Sumatera Utara 4. Pengurangan jumlah personil IFRS yang diperlukan Kelemahan sistem ini adalah: 1. Kesalahan obat sangat meningkat karena order obat tidak dikaji oleh apoteker. Disamping itu, penyiapan dan konsumsi obat dilakukan oleh perawat sendiri, tidak ada pemeriksaan ganda 2. Persediaan obat di unit perawat meningkat, dengan fasilitas ruangan yang sangat terbatas. Pengendalian persediaan dan mutu, kurang diperhatikan oleh perawat. Akibatnya, penyimpanan yang tidak teratur, mutu obat cepat merosot, dan tanggal kadaluwarsa kurang diperhatikan sehingga sering terjadi persediaan obat yang tidak terpakai karena telah kadaluwarsa 3. Pencurian obat meningkat 4. Meningkatnya bahaya karena kerusakan obat 5. Penambahan modal investasi, untuk menyediakan fasilitas penyimpanan obat yang sesuai di setiap daerah perawatan penderita 6. Diperlukan waktu tambahan bagi perawat untuk menangani obat 7. Meningkatnya kerugian karena kerusakan obat c. Sistem distribusi obat dosis unit Obat dosis unit adalah obat yang diorder oleh dokter untuk penderita terdiri atas satu atau beberapa jenis obat yang masing – masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup untuk suatu waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara Keuntungan sistem ini adalah: 1. Penderita menerima pelayanan IFRS 24 jam sehari dan penderita membayar harga obat yang dikonsumsinya saja. 2. Semua dosis yang diperlukan pada unit perawat telah disiapkan oleh IFRS. Jadi, perawat mempunyai waktu lebih banyak untuk perawatan langsung penderita. 3. Adanya sistem pemeriksaan ganda dengan menginterpretasi resep order dokter dan membuat profil pengobatan penderita P-3 oleh apoteker, dan perawat memeriksa obat yang disiapkan IFRS sebelum dikonsumsikan. Jadi, sistem ini mengurangi kesalahan obat 4. Peniadaan duplikasi order obat yang berlebihan dan pengurangan pekerjaan menulis di ruang perawat dan IFRS 5. Pengurangan kerugian biaya obat yang tidak terbayar oleh penderita 6. Penyiapan sediaan intravena dan rekonstruksi obat oleh IFRS 7. Meningkatkan penggunaan personel professional dan non professional yang lebih efisien 8. Mengurangi kehilangan pendapatan 9. Menghemat ruangan di unit perawat dengan menyediakan persediaan ruah obat – obatan 10. Meniadakan pencurian dan pemborosan obat d. Sistem distribusi obat kombinasi resep individual dan persediaan di ruangan. Sistem kombinasi biasanya diadakan untuk mengurangi beban kerja IFRS. Obat yang disediakan di ruangan adalah obat yang diperlukan oleh banyak Universitas Sumatera Utara penderita, setiap hari diperlukan, dan biasanya adalah obat yang harganya relatif murah, mencakup obat resep atau obat bebas. Keuntungan sistem kombinasi: 1. Semua resep order individual dikaji langsung oleh apoteker 2. Adanya kesempatan interaksi profesional antara apoteker dengan dokter, perawat dan penderita 3. Obat yang perlukan dapat segera tersedia bagi penderita obat persediaan di ruangan 4. Beban IFRS dapat berkurang Keterbatasan sistem kombinasi: 1. Kemungkinan keterlambatan sediaan obat sampai kepada penderita obat resep individual 2. Kesalahan obat dapat terjadi obat dari persediaan di ruangan

2.6.1.2 Pelayanan Farmasi Klinis