- Membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan : -
Alat Therapeutic Drug Monitoring instrumen untuk mengukur kadar obat
- Reagensia sesuai obat yang diperiksa
2.6.2 Pengelolaan dan Penggunaan Obat Secara Rasional PPOSR
PPOSR adalah pengelolaan obat yang dilaksanakan secara efektif dan efisien dimana pemanfaatan atau efikasi, keamanan safety dan mutu quality
obat terjamin; serta penggunaan obat secara 4 T + 1 W, artinya obat harus diberikan dengan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan senantiasa
waspada terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat yang tidak diinginkan.
Kegiatan pengelolaan dan penggunaan obat dimulai dari: a.
pemilihan jenis obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan b.
perencanaan untuk mengadakan obat dan alat kesehatan tersebut dalam jenis, jumlah, waktu dan tempat yang tepat
c. pengadaan berdasarkan pertimbangan dana yang tersedia dan skala
prioritas untuk pengadaan yang tepat d.
penyimpanan yang tepat sesuai dengan sifat masing-masing obat dan alat kesehatan
e. penyaluran kepada unit-unit pelayanan dan penunjang yang
membutuhkan obat dan alat kesehatan tersebut di Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Pusat, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi
Rawat Inap
Universitas Sumatera Utara
f. penulisan resep oleh dokter Prescribing Process
g. peracikan oleh farmasis Dispensing Process
h. pemberian oleh perawat kepada penderita Administration Process
i. penggunaan oleh penderita Consuming Process
j. pemantauan khasiat dan keamanan obat oleh dokter, perawat, farmasis
dan penderita. Seluruh kegiatan pengelolaan dan penggunaan obat yang dimulai dari
pertama sampai langkah ke 10 disebut sebagai Lingkar Sepuluh Kegiatan Pengelolaan Dan Penggunaan Obat Secara Rasional LSK-PPOSR, dimana jika
semua langkah dilakukan dengan tepat, maka diharapkan akan dapat mencegah timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dalam pengelolaan dan penggunaan
obat serta alat kesehatan.
2.6.3 Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomer
1027MENKESSKIX2004 bahwa apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang professional dan berlokasi pada daerah yang mudah dikenali oleh
masyarakat serta terdapat papan pertunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. Lingkungan
apotek harus dijaga kebersihannya. Apotek harus bebas dari hewan pengerat dan serangga. Apotek harus memiliki :
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
Universitas Sumatera Utara
2. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan
brosur materi informasi. 3.
Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien
4. Ruang peracikan
5. Tempat pencucian alat.
Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak – rak penyimpanan obat dan barang – barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung
dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperature yang telah ditetapkan.
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi :
1. Administrasi Umum
Meliputi pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Administrasi Pelayanan
Meliputi pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
2.7 Instalasi Central Sterilization Supply Department CSSD
Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit atau departemen dari rumah sakit yang
menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang membutuhkan kondisi steril.
Universitas Sumatera Utara