TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Gambar 2.5. Mekanisme reaksi pembukaan cincin epoksida berkatalis asam

2.2. TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Perkembangan areal tanaman kelapa sawit di Indonesia sangat pesat, dan diperkirakan pada tahun 2010 luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai lebih dari 7,8 juta ha Dirjenbun, 2010. Semakin luasnya perkebunan kelapa sawit ini akan diikuti dengan peningkatan produksi minyak kelapa sawit Crude Palm Oil CPO dan jumlah limbah cair maupun padat yang dihasilkan. Pada proses produksi CPO, Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS merupakan limbah padat terbanyak yaitu sekitar 20 dari jumlah Tandan Buah Segar TBS kelapa sawit yang diolah hampir setara dengan jumlah CPO yang diperoleh. Jika pada tahun 2010 produksi CPO Indonesia mencapai 21,1 juta ton per tahun, maka TKKS yang dihasilkan juga mencapai 21,1 juta ton per tahun Oil World, 2010. Suatu jumlah yang sangat banyak dan jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pencemaran lingkungan. Pada masa lalu, TKKS ini dibakar di inceenerator dan abunya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk kalium, karena di dalam abu TKKS mengandung sekitar 30 K 2 O O. Namun saat ini pemerintah sudah melarang pembakaran TKKS ini C C R 1 R H H : : H + O + C C R 1 R H H H : : Aktivasi epoksida: Penyerangan Nukleofil: Nu - + O + C C R 1 R H H H : : R R 1 O H H Nu H Universitas Sumatera Utara karena menimbulkan polusi udara. Pemanfaatan TKKS saat ini adalah sebagai sumber bahan organik bagi pertanaman kelapa sawit, baik secara langsung maupun tidak lansung. Pemanfaatan secara langsung adalah dengan menyebarkan langsung TKKS ke kebun kelapa sawit sebagai mulsa. Namun cara ini masih dianggap kurang efisien karena memerlukan biaya yang tinggi untuk penyebarannya ke kebun Nuryanto, 2000. Sedangkan pemanfaatan TKKS secara tidak langsung adalah dengan mengkomposkan terlebih dahulu TKKS sebelum digunakan sebagai pupuk organik. Saat ini sudah banyak Pabrik Kelapa Sawit yang melakukan pengomposan TKKS ini. Pemanfaatan TKKS sebagai kompos merupakan suatu alternatif yang menarik. Pengomposan TKKS akan menghasilkan produk yang dapat digunakan sebagai penambah unsur hara tanah dan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Namun masa pengomposan TKKS ini masih relatif lama, yaitu sekitar 6 minggu Darnoko, dkk. 1993, Herawan, dkk. 1999 b dan Suhaimi, M. and H.K. Ong, 2002. Pemanfaatan TKKS untuk bahan-bahan lain yang lebih bernilai tinggi terus dilakukan seperti untuk pot, pulp, kertas kraft, selulosa nitrat, dan lain-lain Erwinsyah, dkk. 1997, Guritno, dkk. 1998, Guritno, dkk. 1995, Darnoko, dkk. 1995, Marikena, dkk. 2007. Apabila ditinjau dari kandungan yang terdapat di dalam TKKS, maka TKKS terdiri atas komponen-komponen utama selulosa, hemiselulosa dan lignin. Sehingga TKKS disebut sebagai limbah ligno-selulosa Darnoko, dkk. 1995. Dengan demikian TKKS dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produk berbasis selulosa, seperti pulp dan produk berbasis lignin Abdul Azis, et. al. 2002. Beberapa peneliti telah melaporkan komposisi kimia dari TKKS seperti terlihat pada Tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Komposisi kimia TKKS Komponen Selulosa 38,76 Holoselulosa 67,88 Lignin 22,23 Abu 6,59 Sumber: Darnoko, dkk. 1995

2.3. PROSES PEMBUBURAN TKKS PULPING