Mekanisme kerja TCA adalah menghambat pengambilan kembali 5-HT dengan kemampuan rendah sampai tinggi dan NE dengan kemampuan
rendah sampai sedang. Potensi dan selektivitas sangat bervariasi, tergantung jenis obatnya. TCA mempengaruhi sistem reseptor lain, yaitu : kolinergik
sebagai antikolinergik, neurologik dan sistem kardiovaskular. Amin tersier bekerja pada sistem serotonergik. Amin sekunder bekerja mengaktifkan sistem
norepinefrin. Karena banyak mempengaruhi sistem reseptor lain, obat-obat golongan ini perlu dipertimbangkan pemberiannya terutama pada pasien-
pasien manula dan keadaan klinis tertentu.
Contoh amin tersier adalah amitriptilin, klomipramin, doksepin, imipramin, trimipramin. Amin sekunder contohnya adalah amoksapin, maprotilin,
desipramin, nortriptilin serta protriptilin.
c. MAOI Monoamine Oxidase Inhibitors
Mekanisme kerja MAOI adalah meningkatkan konsentrasi NE, 5-HT dan DA dalam sinaps neuronal melalui inhibisi enzim MAO. Enzim MAO ini
berfungsi untuk memetabolisme neurotransmitter monoamin. Penggunaan kronik dapat menyebabkan downregulation reseptor
β-adrenergik, α- adrenergik dan serotonergik.
Terdapat inhibitor MAO A dan MAO B. Inhibitor MAO A lebih efektif dalam menyembuhkan depresi mayor dibandingkan inhibitor MAO B. Selegiline
sebagai inhibitor MAO B digunakan untuk pengobatan penyakit parkinson. Selegiline juga mempunyai efek anti depresi, khususnya pada dosis 10 mg
yang juga menghambat MAO A Contoh obat golongan MAOI adalah fenelzin, tranilsipromin, moklobemid.
d. Golongan Lain
Golongan lain adalah kelompok obat yang mekanisme kerjanya tidak termasuk ke dalam golongan obat SSRI, TCA dan MAOI, melainkan memiliki
mekanisme kerja tersendiri.
Universitas Sumatera Utara
- Serotonin-Norepinefrin Reuptake Inhibitor, contohnya venlafaksin.
- Atypical Antidepressants, contohnya bupropion, nefazodon, dll.
- Dopamine Reuptake Inhibitor, contohnya amineptin. - Selective Serotonin Reuptake Enhancer, contohnya tianeptin.
- Ekstrak St John’s wort Hypericum perforatum
Universitas Sumatera Utara
Gambar III.1 Tempat kerja obat antidepresi
Keterangan : Gambar di atas menjelaskan peristiwa biokimiawi di ujung terminal noradrenergik. L-tirosin dioksidasi menjadi dihidroksifenilalanin
L-DOPA oleh tirosin hidroksilase TH, kemudian didekarboksilasi menjadi dopamin DA oleh asam amino aromatik-L dekarboksilase AAD aromatik,
selanjutnya disimpan di dalam vesikel. Di vesikel terjadi oksidasi rantai samping dopamin oleh dopamine b-hidroksilase DbH sehingga DA berubah menjadi NE.
Selanjutnya terjadi pelepasan NE akibat depolarisasi oleh Ca
2+
. Norepinefrin yang
Universitas Sumatera Utara
dilepaskan akan berinteraksi dengan reseptor a dan b adrenergik di pasca sinaps dan juga autoreseptor a2 di pra sinap. Senyawa-senyawa biogenik amin ini
nantinya akan dibersihkan dari celah sinaps melalui berbagai cara yaitu pengikatan dengan reseptor pasca sinaps, pengikatan dengan reseptor pra sinaps
serta pengambilan kembali ke dalam neuron pra sinaps melalui transpor aktif atau katabolisme. Obat-obat antidepresan seperti TCA dan SSRI bekerja dengan
menghambat transpor aktif reuptake neurotransmitter menuju terminal pra sinaps. Obat MAOI bekerja dengan menghambat deaminasi skunder oleh
monoamine oksidase mitokondria.
Berikut ini merupakan panduan pemilihan obat dalam terapi depresi
Gambar III.2 Algoritma untuk pengobatan depresi tanpa komplikasi
Universitas Sumatera Utara
Bab IV
Interaksi Obat IV.1
Interaksi Obat Golongan SSRI
Secara umum interaksi dengan obat golongan SSRI adalah sebagai berikut : ‐ Interaksi dapat terjadi antara SSRI dengan obat yang dimetabolisme
melalui sistem sitokrom P450. SSRI menghambat enzim sitokrom P450. ‐ Reaksi serius dan fatal dapat terjadi dengan pemberian SSRI bersamaan
dengan MAOI. Oleh sebab itu pemberiannya kontraindikasi. ‐ Interval waktu 2 minggu direkomendasikan sebelum pemberian MAOI.
Khusus fluoxetin, interval waktu 5 minggu sebelum pemberian MAOI. ‐ Terjadi peningkatan konsentrasi plasma TCA ketika diberi bersamaan
dengan fluoxetin, sertraline, paroxetin.
Tabel IV.1 Interaksi obat SSRI dengan obat lain Obat SSRI
Interaksi Obat Efek
Simetidin Menurunkan klirens oral citalopram
Fluvoksamin Meningkatkan konsentrasi plasma
citalopram Sitalopram
TCA Meningkatkan AUC TCA
Alprazolam Meningkatkan konsentrasi plasma dan
waktu paruh alprazolam; meningkatkan gangguan psikomotorik
Antikoagulan Meningkatkan risiko pendarahan
Penghambat reseptor β adrenergik
Meningkatkan konsentrasi serum metoprolol dan bradikardia; block jantung
Buspiron Menurunkan respon terapetik buspiron
Karbamazepin Meningkatkan konsentrasi plasma
karbamazepin dengan simptomp toksisitas karbamazepin
Fluoksetin
Dekstrometorfan Halusinasi penglihatan
Universitas Sumatera Utara
Obat SSRI Interaksi Obat
Efek
Haloperidol Meningkatkan konsentrasi haloperidol dan
meningkatkan efek samping ekstrapiramidal Lithium Neurotoksisitas-bingung, ataksia, pening,
tremor, absence, kejang MAOI
Reaksi fatal atau berat-bingung, mual, penglihatan ganda, hipomania, hipertensi,
tremor, sindrom serotonin Fenitoin
Meningkatkan konsentrasi plasma fenitoin dan simptomp toksisitas fenitoin
TCA Sangat meningkatkan konsentrasi plasma
TCA dengan simptomp toksisitas TCA Terfenadin
Aritmia, bernafas pendek, ortostasis Trazodon
Sakit kepala, pening, sedasi Triptofan
Agitasi, gelisah, konsentrasi rendah, mual Valproat
Meningkatkan konsentrasi serum valproat Alprazolam Meningkatkan
AUC alprazolam sampai 96, meningkatkan waktu paruh
alprazolam sampai 71, dan meningkatkan gangguan psikomotorik
Astemizol Meningkatkan konsentrasi plasma astemizol
dengan efek yang serius pada kardiovaskular
Penghambat reseptor β-adrenergik
Meningkatkan konsentrasi serum propanolol sampai 5 kali lipat; bradikardia
dan hipotensi apabila mengkombinasi flufoksamin dan metoprolol
Karbamazepin Toksisitas karbamazepin, meskipun studi
terkontrol tidak mendukung hal ini Flufoksamin
Klozapin Meningkatkan konsentrasi serum klozapin
dan meningkatkan risiko terjadinya kejang
Universitas Sumatera Utara
Obat SSRI Interaksi Obat
Efek
dan hipotensi ortostatik
Diazepam Menurunkan klirens diazepam dan
metabolit aktifnya Diltiazem Bradikardia
Haloperidol Meningkatkan konsentrasi plasma
haloperidol Lithium Meningkatkan
efek serotonergik; kejang, mual dan tremor
MAOI Potensial untuk krisis hipertensi, sindrom
serotonin, kejang dan delirium Metadon
Meningkatkan konsentrasi plasma metadon dengan simptom toksisitas metadon
TCA Meningkatkan konsentrasi plasma TCA
Terfenadin Meningkatkan konsentrasi plasma
terfenadin dengan efek yang serius pada kardiovaskular
Teofillin Meningkatkan konsentrasi serum teofillin
dengan simptom toksisitas teofillin Triptofan Meningkatkan
efek serotonergik dan muntah berat
Warfarin Meningkatkan respon hipoprotrombinemia
dari warfarin Simetidin
Meningkatkan konsentrasi serum paroksetin Desipramin
Meningkatkan konsentrasi plasma dan waktu paruh desipramin
MAOI Krisis hipertensi, sindrom serotonin, kejang,
delirium Paroksetin
Warfarin Meningkatkan risiko pendarahan
Sertralin Karbamazepin Meningkatkan konsentrasi plasma
Universitas Sumatera Utara
Obat SSRI Interaksi Obat
Efek
karbamazepin Diazepam
Penurunan kecil pada klirens diazepam MAOI Sindrom
serotonin, myoclonus,
violent shaking
TCA Meningkatkan konsentrasi plasma amin
skunder desipramin, nortriptilin Tolbutamid
Menurunkan klirens tolbutamid 16 Warfarin
Meningkatkan waktu protrombin
IV.2 Interaksi Obat Golongan TCA