Definisi dan Prevalensi Depresi Etiologi Depresi

Bab II Depresi

II.1 Definisi dan Prevalensi Depresi

Depresi atau yang lebih dikenal dengan depresi mayor adalah gangguan jiwa atau mood suasana hati berupa perasaan sedih atau kehilangan minatkesenangan dalam semua aktifitas minimal selama dua minggu. Disertai dengan gejala-gejala seperti kehilangan berat badan, kesulitan berkonsentrasi, dll. Depresi terjadi tanpa ada sejarah mania, campuran atau hipomania. Berdasarkan usia, depresi dapat terjadi pada semua usia, mulai dari anak-anak sampai manula. Namun depresi paling sering terjadi pada usia 25-44 tahun. Menurut the National Mental Health Association, kejadian depresi di negara- negara maju lebih sering terjadi dan dari penelitian disebutkan bahwa satu dari tiga anak di Amerika menderita depresi. Berdasarkan jenis kelamin, depresi dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, risiko depresi meningkat sejak masa remaja sampai usia 50-an dengan tingkat kejadian depresi 1,7 – 2,7 kali lebih besar dibandingkan pria. Pada usia 65-80 tahun, prevalensi depresi pada wanita sebesar 20,4 sedangkan pria 9,6. Depresi juga merupakan penyakit yang diturunkan. Berdasarkan penelitian disebutkan bahwa 8-18 pasien depresi memiliki keluarga yang mengalami depresi. Kejadian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang memiliki keluarga tanpa sejarah depresi, yaitu sebesar 5,6. Apabila salah seorang dari orang tua mempunyai riwayat depresi, maka 27 anaknya berpeluang mengalami gangguan tersebut. Sedangkan bila kedua orang tuanya menderita depresi maka kemungkinannya meningkat menjadi 50-75. Pada orang kembar, 39 pasien mengalami depresi karena faktor hubungan darah, sedangkan 61 karena dipengaruhi oleh lingkungan masing-masing. Universitas Sumatera Utara

II.2 Etiologi Depresi

Etiologi penyakit depresi sangat kompleks dan belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor endogen dan eksogen diduga saling terkait dalam menimbulkan keadaan depresi. Faktor-faktor endogen yang diduga berperan dalam kejadian depresi adalah terjadinya perubahan kesetimbangan neurotransmitter di dalam tubuh, genetika dan hormonal. Sedangkan faktor eksogen yang diduga berperan memicu timbulnya depresi adalah keadaan lingkungan sosial.

a. Faktor Endogen