Luas Daun Berat Kering Daun Anatomi Jaringan yang Distrangulasi

4. Jumlah dan Waktu yang Diperlukan Tanaman untuk Berbunga

Waktu munculnya bunga dilihat saat bunga pertama pada pohon tersebut mekar, dihitung sejak strangulasi dilakukan, dengan mengamati pada tajuk pohon secara keseluruhan. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

5. Jumlah Bunga Mekar

Dihitung jumlah kuncup bunga yang mekar di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

6. Jumlah Buah terbentuk

Dihitung jumlah buah yang terbentuk di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

7. Persentase Fruit Set

Fruit set diamati setelah fase bunga mekar, dihitung dari jumlah buah yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali.

8. Kandungan Karbohidrat Daun

Dianalisis pada akhir periode perlakuan. Penentuan kandungan karbohidrat daun dengan mengunakan Metode Penetapan Karbohidrat Daun Lampiran 4.

9. Kandungan Nitrogen Daun

Analisis kandungan nitrogen daun dilakukan dengan Metode Kjeldhal. Pengamatan dilakukan pada akhir periode penelitian Lampiran 5.

10. Tingkat Kehijauan Daun

Klorofil daun dilakukan dengan menggunakan alat Chlorophyll Meter SPAD- 502 Minolta. Pengamatan dilakukan tiga kali selama penelitian berlangsung.

11. Luas Daun

Luas daun dilakukan dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian.

12. Berat Kering Daun

Pengukuran berat kering daun dilakukan dengan menimbang berat basah, kemudian dikeringkan dengan cara di oven suhu 70 o C selama 24 jam.

13. Anatomi Jaringan yang Distrangulasi

Pengamatan dilakukan terhadap jaringan tanaman yang distrangulasi dengan cara mengambil sampel jaringan yang telah dilepas strangulasinya dan dimasukkan ke larutan Formaldehid Acetic Acid Alcohol FAA Lampiran 6. Percobaan II Pengaruh Waktu Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo ‘Cikoneng’ Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Pengelompokan tanaman berdasarkan diameter batang dengan cara mengukur diameter batang dari semua unit percobaan. Faktor yang dicobakan adalah waktu strangulasi yaitu: S1: Satu Bulan Setelah Panen September – Nopember S2: Dua Bulan Setelah Panen Oktober – Desember S3: Tiga Bulan Setelah Panen Januari – Maret Dari faktor tersebut di atas terdapat tiga perlakuan yang diulang sebanyak enam kali sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari satu tanaman. Model matematika untuk rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + A i + B j + ij Keterangan: Y ij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum A i = Pengaruh perlakuan waktu strangulasi ke-i : 1,2,3 B j = Pengaruh kelompok ke-j : 1,2,3 ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji nilai tengah dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test DMRT. Selain perlakuan diatas, pada masing-masing ulangan ada 1 kontrol tanaman yang tidak distrangulasi Pelaksanaan Penelitian Waktu strangulasi dilaksanakan dengan melilitkan kawat berdiameter 3.0 mm pada batang utama dan menekan kawat sedalam diameter kawat. Strangulasi dilakukan secara periode sesuai perlakuan di atas dan dilepas setelah 3 bulan kemudian. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapang. Pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang dengan dosis masing-masing 400 g, 200 g, 200 g, dan 10 kg per pohon Sutopo et al. 2007. Pemupukan diberikan satu kali selama penelitian yaitu pada satu minggu sebelum perlakuan strangulasi dan diberikan di sekeliling tanaman secara melingkar di bawah tajuk. Sedangkan pengendalian hamapenyakit dilakukan secara terpadu dan pemeliharaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pengamatan Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah perlakuan strangulasi sampai minggu ke 20, variabel yang diamati meliputi:

1. Jumlah dan Panjang Tunas Vegetatif