Rentabilitas Likuditas METODE PENELITIAN

2. Peminjam Bukan Pihak Terkait Dengan Bank Penyediaan dana untuk peminjam yang bukan merupakan pihak terkait dengan Bank sebagai berikut: a. Satu peminjam secara individu ditetapkan paling tinggi 20 persen dari modal bank. b. Satu kelompok peminjam ditetapkan paling tinggi 25 persen dari modal bank.

3.5. Rentabilitas

Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba atas sejumlah aktiva dan modal yang dimilikinya, sehingga dapat mengukur profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Adapun rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA dan ROE, yaitu sebagai berikut: 1. ROA, mengindikasikan bagaimana bank mampu memanfaatkan total aktiva agar menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA, maka bank dinyatakan semakin sehat, karena laba yang diperoleh besar dan juga sebaliknya. Secara matematis, ROA didapatkan dari: 3.3 2. ROE, mengindikasikan bagaimana bank mampu memanfaatkan ekuitas agar menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE, maka bank dinyatakan semakin sehat, karena laba yang diperoleh besar dan juga sebaliknya. laba sebelum pajak rata-rata total aktiva Secara matematis, ROE didapatkan dari: 3.4 Berikut penentuan peringkat bank dalam matriks kriteria penetapan peringkat komponen rentabilitas, pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Rentabilitas PERINGKAT KOMPONEN 1 2 3 4 5 ROA Perolehan laba sangat tinggi. Perolehan laba tinggi. Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5 sampai dengan 1,25. Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian ROA mengarah negatif. Bank mengalami kerugian yang besar ROA negatif. ROE Perolehan laba sangat tinggi. Perolehan laba tinggi. Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara 5 sampai dengan 12,5. Perolehan laba bank rendah atau cenderung mengalami kerugian ROE mengarah negatif. Bank mengalami kerugian yang besar ROE negatif. Sumber: Bank Indonesia, 2004.

3.6. Likuditas

Likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada laba setelah pajak rata-rata modal inti debiturnya. Adapun rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah LDR dan DPK, yaitu sebagai berikut: 1. LDR merupakan perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana masyarakat yang dikumpulkan bank. Semakin tinggi nilai LDR, semakin baik karena artinya terjadi peningkatan ekspansi kredit, dan sebaliknya bila nilai LDR kecil maka bank tidak dapat menjalankan intermediasi dengan baik. Sesuai dengan SE. No. 623DPNP tahun 2004, secara matematis hasil perhitungan LDR ditulis sebagai berikut: 3.5 2. DPK adalah simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito. Secara matematis, dapat ditulis sebagai: 3.6 Adapun matriks kriteria penetapan peringkat komponen likuiditas melalui komponen LDR dan DPK tersaji dalam Tabel 3.6. kredit g dana pihak ketiga giro + tabungan + deposito Tabel 3.6. Matriks Kriteria Penetapan Peringkat Komponen Likuiditas PERINGKAT KOMPONEN 1 2 3 4 5 LDR 50Rasio 75 75 Rasio 85 85 Rasio 100 atau Rasio 50 100 Rasio 120 Rasio 120 DPK DPK sangat stabil dan atau trend pertumbu han sangat positif. DPK cukup stabil dan atau trend pertumbu han positif. DPK cenderung volatile dan atau trend pertumbu han volatile yang tidak signifikan. DPK cenderung tidak stabil atau volatile dan atau trend per tumbuhan negatif yang cukup signifikan. DPK sangat tidak stabil atau volatile yang cenderung menurun secara permanen dan atau trend per tumbuhan negatif yang sangat signifikan. Sumber: Bank Indonesia, 2004.

3.7. Model Umum VAR -VECM