Habitat dan Tingkah Laku

A B Gambar 3 Komparasi wajah orangutan Kalimantan jantan A dan Betina B dewasa. Bantalan pipi dan kantong suara terlihat sangat berkembang pada orangutan Kalimantan jantan dewasa Sumber: Simons 2007; Anonim 2011.

2.3 Habitat dan Tingkah Laku

Orangutan sesuai dengan namanya, memiliki habitat di hutan. Hewan ini sering mendiami daerah banjir, rawa gambut, tanah aluvial di sepanjang sungai, dan sedikit di dataran tinggi. Umumnya daerah yang didiami oleh hewan ini memiliki ketinggian di bawah 1000 m dpl dan lebih banyak dijumpai di sekitar 500 m dpl. Namun, di Sabah Malaysia, hewan ini hidup di ketinggian 700-1300 m dpl. Daerah jelajah orangutan jantan 1-6 km 2 dan betina 0,5-6 km 2 . Dalam satu hari hewan ini dapat berjalan lebih dari 1300 m Supriatna dan Wahyono 2000. Orangutan adalah hewan diurnal, yang aktif pada siang hari dan juga merupakan hewan arboreal, yang biasanya menghabiskan waktunya di atas pohon Goodal 1996; Platt dan Ghazanfar 2010. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas keseharian yang biasa dilakukannya, yaitu berpindah di atas pohon dan hanya sesekali di permukaan tanah teresterial, beristirahat atau tidur dengan bersandar dan duduk pada sebuah cabang, serta makan dan membuat sarang juga dilakukan di atas pohon Galdikas 1984. Orangutan termasuk ke dalam golongan hewan omnivora yang cenderung frugivora Maple 1980. Makanannya berupa buah, daun muda dan serangga. Hewan ini biasanya mengkonsumsi berbagai makanan yang bersumber dari pepohonan Supriatna dan Wahyono 2000. Kira-kira 60 makanannya adalah buah-buahan, selebihnya adalah berupa daun muda, tunas pohon, kulit kayu, serangga, telur, anak burung, dan tupai. Diperkirakan terdapat lebih dari 400 jenis tumbuhan yang menjadi sumber makanan hewan ini Galdikas 1984; Goodal 1996. Orangutan merupakan hewan yang memiliki kebiasaan hidup soliter Rodman 1973. Hal ini ditandai dengan sebagian besar masa hidupnya adalah sendiri. Satuan dasar populasi hewan ini terdiri atas, satu sampai dua anak yang belum mandiri, atau hewan muda dalam masa peralihan pradewasa yang hidup dalam kesatuan dengan induk yang melahirkannya, atau jantan dan betina dewasa yang hidup soliter. Satu-satunya kelompok sosial orangutan yang berlangsung lama adalah seekor induk dan anak sampai mandiri Galdikas 1984. Dalam melakukan interaksi atau berkomunikasi, orangutan memiliki kemampuan dalam mengekpresikan wajahnya seperti primata lainnya. Ekspresi wajah pada orangutan biasanya berupa memperluas daerah bibir ke depan funnel face, memperlihatkan gigi bare teeth, menyeringai, menguap, dan merayu atau bercanda playface Maple 1980. Tetapi kebiasaan mengekpresikan wajah ini lebih sedikit dibandingkan primata lainnya karena orangutan merupakan primata yang hidup soliter. Bentuk komunikasi lain yang sering dilakukan oleh orangutan adalah melakukan seruan panjang long call. Seruan ini biasanya sangat keras dan berlangsung lama kira-kira satu sampai dua menit, sehingga dapat terdengar dari jarak sejauh 2 km. Seruan ini biasanya dilakukan oleh orangutan jantan untuk menandai daerah kekuasannya. Orangutan betina kadang-kadang juga mengeluarkan seruan yang mirip dengan seruan ini yang dilakukan ketika berinteraksi dengan anak yang sedang disapih Galdikas 1984.

2.4 Komparasi Tengkorak