Pars neurocranii Komparasi Tengkorak

berkembang bagian tengkorak ini, maka didapat banyak tempat pertautan otot-otot pengunyah dan untuk penempatan gigi Walker 1987.

2.4.1 Pars neurocranii

Pars neurocranii adalah tulang-tulang yang turut membentuk cavum cranii Leeson dan Leeson 1989. Bagian ini terdiri atas beberapa tulang, yaitu os occipitale, os interparietale, os parietale, os temporale, os frontale, os sphenoidale dan os ethmoidale Tortora dan Derrickson 2009. Os occipitale Os occipitale adalah tulang yang membentuk bagian kaudal dan dasar tengkorak. Pada sapi, bagian kaudal tengkorak tidak hanya dibentuk oleh os occipitale tetapi juga dibentuk oleh os parietale, os frontale, os interparietale, dan os temporale May 1955. Pada bagian dorsal dinding kaudal tengkorak disilang secara transversal oleh suatu peninggian tulang atau rigi yang disebut dengan crista nuchae. Rigi ini merupakan suatu peninggian garis yang memisahkan os parietale dengan os occipitale Simons 2007. Berbeda pada manusia, yang memisahkan os occipitale dengan os parietale bukan berupa rigi atau peninggian tulang tetapi hanya berupa garis, yang disebut dengan sutura lambdoidea Shier et al. 2001. Di bagian ventral dari crista nuchae terdapat suatu peninggian tulang yang disebut dengan protuberantia occipitalis externa. Peninggian ini berfungsi sebagai tempat bertautnya ligamentum nuchae yang dapat mendukung tegaknya kepala Tortora dan Derrickson 2009. Os interparietale Os interparietale merupakan tulang kecil diantara os parietale dan squama occipitalis. Tulang ini jelas terlihat pada hewan muda, sedangkan pada hewan tua tulang ini bergabung menjadi satu tulang yang tidak dapat dibedakan Colville dan Bassert 2002. Tulang ini tidak terdapat pada tengkorak manusia Tortora dan Derrickson 2009. Pada bagian tengah os interparietale ini berjalan suatu rigi yang disebut dengan crista sagittalis externa crista parietalis externa. Rigi ini tidak ditemukan pada sapi, domba dan babi Deblase dan Martin 1974. Pada anjing yang berkepala panjang, rigi ini terlihat sempit dan tinggi sedangkan anjing yang berkepala pendek rigi ini terlihat tebal dan lebar Colville dan Bassert 2002. Os parietale Os parietale adalah sepasang tulang yang sebagian besar menempati daerah dorsolateral tengkorak kecuali pada sapi dan babi, tulang ini menempati dinding kaudal tengkorak May 1955. Tulang ini berukuran besar terutama pada kucing, anjing dan manusia, tetapi relatif berukuran kecil pada kuda dan sapi Conville dan Bassert 2002. Pada manusia, sepasang tulang ini dipisahkan oleh sutura sagittalis Tortora dan Derrickson 2009. Os temporale Os temporale adalah tulang yang membentuk dinding lateral dari tengkorak dan berlokasi di bagian ventral os parietale. Tulang ini terdiri atas tiga bagian, yaitu pars petrosa, pars squamosa, dan pars tympanica. Pars petrosa dari os temporale adalah bagian tulang yang berada di bagian interna tengkorak, yang berada di antara os occipitale dan os parietale. Sebagian besar dari bagian ini terdapat di cavum cranii ruang otak. Pars squamosa adalah bagian os temporale yang merupakan bidang luar facies temporalis yang berbentuk konveks dan turut membentuk fossa temporalis. Kemudian pars tympanica adalah bagian os temporale yang turut membentuk struktur telinga Palastanga et al. 2002. Os frontale Os frontale adalah tulang yang membentuk bagian kening dorsokranial tengkorak Warwick dan Williams 1973. Manusia memiliki satu os frontale Tortora dan Derrickson 2009, tetapi kuda, sapi dan beberapa hewan piara memiliki sepasang os frontale Walker 1987. Pada sapi, tulang ini sangat luas dan membentuk dinding dorsal, posterior, dan lateral dari tengkorak. Pertemuan antara os frontale dengan os parietale pada hewan ini dinamakan eminentia torus frontale dan di sebelah lateral dari torus ini terdapat processus cornualis May 1955; Frandson 1992. Berbeda dengan sapi, os frontale pada kuda terletak di batas antara bagian wajah dan tengkorak, serta tidak memiliki processus cornualis. Disamping itu, os frontale pada ruminansia di bagian kaudal orbita membentuk penjuluran yang mengarah ke ventral, disebut dengan processus zygomaticus dari os frontale. Penjuluran ini kemudian berhubungan dengan processus frontalis dari os zygomaticus Getty 1975. Os frontale yang berbatasan dengan orbita disebut dengan daerah supraorbitalis Warwick dan Williams 1973. Daerah ini pada beberapa primata mengalami suatu peninggian yang disebut dengan torus supraorbitale Notosusanto 1986. Peninggian ini merupakan bagian yang cukup menonjol dan menjadi suatu bagian yang dipertimbangkan dalam menentukan filogeni primata. Keberadaan peninggian ini berhubungan dengan daerah neurocranium, orbita, dan wajah. Peninggian ini umumnya dimiliki oleh papio dan simpanse, sedangkan pada orangutan dan manusia peninggian ini kurang berkembang dan bahkan tidak ada Shea 1986. Pada daerah ini terdapat suatu lubang yang disebut dengan foramen supraorbitalis yang berfungsi sebagai tempat lewatnya jaringan saraf dan pembuluh darah yang senama. Lubang ini terdapat pada tengkorak manusia, tetapi tidak terdapat pada tengkorak papio dan simpanse, sehingga diperkirakan manusia memiliki tingkat sensitifitas terhadap rangsangan yang lebih besar pada daerah orbita dibandingkan dua primata ini Krieger 1982. Os sphenoidale Os sphenoidale adalah tulang yang berlokasi di bagian ventral kranium dan rostral os occipitale. Tulang ini terdiri atas corpus, dua pasang ala, dan sepasang processus pterygoideus Getty 1975. Pada tulang ini terdapat fossa pituitari, tempat terdapatnya glandula pituitari yang merupakan kelenjar endokrin yang sangat penting. Jika tulang ini dipisahkan dari tulang kepala, tulang ini akan berbentuk kelelawar dengan sayap dan kaki yang panjang Colville dan Bassert 2002. Os ethmoidale Os ethmoidale adalah tulang yang berlokasi di rostral os sphenoidale. Tulang ini terdiri atas, lamina cribrosa, lamina perpendicularis, dan labirynthus ethmoidalis. Tulang ini memiliki cribriform-cribriform rongga-rongga yang dilalui oleh banyak cabang saraf-saraf olfaktorius yang berasal dari bagian atas rongga hidung yang menuju ke otak dan berperan dalam membewa rangsangan pembauan. Lamina cribrosa adalah sekat antara cavum nasi dan cavum cranii, lamina perpendicularis adalah sekat median yang tegak lurus dan menjadi bagian posterior dari septum nasi, dan labirynthus ethmoidalis adalah bagian os ethmoidale yang memiliki banyak keeping-keping tulang halus yang membentuk lingkaran-lingkaran dan terletak di anterior Lamina cribrosa Colville dan Bassert 2002.

2.4.2 Pars splanchnocranii