4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh beberapa pakar di atas dapat
disimpulkan bahwa kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk melatih fungsi jasmani maupun rohani. Bermain
juga merupakan kegiatan yang menunjukkan perkembangan emosi, sosial dan kognitif anak. Sebagai pendidik dan orang tua langkah-langkah utama yang dapat
diambil ialah jangan mengganggu ketika anak sedang bermain, akan tetapi jika terpaksa sekali menghentikan kegiatan bermain tersebut sedikit demi sedikit.
Kedua yaitu bukan dilihat dari jenis dan mahalnya permainan, akan tetapi lebih tepatnya memberikan kesempatan bermain yang cukup kepada anak untuk
bergembira dan melatih diri mereka.
4. Keaktifan Anak di Sekolah
Pribadi anak yang pada suatu saat berusaha secara aktif untuk membangun dirinya mulanya ada dalam keadaan pasif. Sejak saat permulaan kelahirannya anak
sudah dipastikan oleh warisan-warisan alami, yaitu pembawaan psiko-fisik yang herediter. Keaktifan anak di sekolah banyak dipengaruhi oleh banyak hal,
diantaranya konsumsi pangan yang dia konsumsi, keadaan psikisnya yang membuat dia senang kemudian dia curahkan melalui kegiatan di sekolah, Kartono
2007: 205.
Formen 2009: 25 mengemukakan bahwa seiring pertumbuhan fisik, dunia sosial anak menjadi luas, mereka berjumpa dengan orang baru dan situasi baru.
Pada saat inilah mereka mengobservasi dan belajar, kapan dan bagaimana menyatakan emosi mereka.
Sadirman 2011: 101 mengemukakan bahwa jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh anak di sekolah antara lain:
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, demnstrasi, percobaan. 2.
Oral activities, misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan
pidato. 3.
Listening activities, seperti mendengarkan, percakapan, angket dan menyalin.
4. Writting activities, sebagai contohnya adalah menulis cerita, membuat
karangan dan menyalin. 5.
Drawing activities, misalnya menggamar, membuat grafik, membuat peta dan membuat diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamnya yaitu melakukan percobaan,
membuat konstruksi, bermain dan berkebun. 7.
Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.
8. Emotional activities, contohnya ialah menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup. Berdasarkan teori yang dikemukakan beberapa pakar diatas bahwa aktivitas
anak di sekolah oleh banyak hal, diantaranya konsumsi pangan yang dia konsumsi, keadaan psikisnya dan pertumbuhan fisiknya. Aktivitas anak di sekolah dapat
dilihat dari Visual activities
,
oral activities
,
listening activities
,
writting activities
,
drawing activities
,
motor activities
,
mental activities
,
emotional activities.
F. Kerangka Berfikir