Tabel 4.26 Uji Linieritas
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
386959.927 1
386959.927 75.314
.000
a
Residual 41103.673
8 5137.959
Total 428063.600
9 a. Predictors: Constant, pdb
b. Dependent Variable: pajak
Terlihat bahwa nilai sig sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,05 yang berarti hubungan bersifat linier. Hal ini menunjukan bahwa Peroduk domesti bruto
terhadap penerimaan pajak adalah berpola linier
4.3.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana
Persamaan regresi linier sederhana yang akan dibentuk adalah:
ˆY
= a + bX
ˆY
= nilai taksiran untuk variabel penerimaan Pajak Indonesia a
= konstanta b
= koefisien regresi X
= Pertumbuhan Ekonomi Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis regresi
linier sederhana sebagai berikut:
Tabel 4.27 Koefisien Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai a sebesar -28,038, nilai b
1
sebesar 0,141. Dengan demikian maka dapat dibentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
ˆY
= -28,038+0,141 X Nilai a dan b
1
dalam persamaan di atas dapat diinteretasikan sebagai berikut:
a = -28,038 artinya: jika Pertumbuhan Ekonomi bernilai 0 persen maka penerimaan Pajak akan bernilai -28,038 persen.
b
1
= 0,141 artinya: jika Pertumbuhan Ekonomi Indonesia meningkat sebesar satu persen maka penerimaan Pajak Indonesia akan meningkat
sebesar 0,141 persen.
4.3.3 Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier di antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut akan diuraikan analisis
korelasi baik korelasi parsial maupun korelasi sederhana.
Coe fficients
a
-28,038 51,152
-,548 ,599
,141 ,016
,951 8,687
,000 Cons tant
PDB X Model
1 B
Std. Error Unstandardiz ed
Coef f icients Beta
Standardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Penerimaan Pajak Y a.
4.3.3.1 Analisis Korelasi Antara Pertumbuhan Ekonomi X dengan
Penerimaan Pajak Indonesia Y periode 2000-2009
Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi antara Pertumbuhan Ekonomi X dengan penerimaan Pajak Indonesia Y
periode 2000-2009 sebagai berikut:
Tabel 4.28 Koefisien Korelasi Antara X dengan Y
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi antara Pertumbuhan Ekonomi dengan penerimaan Pajak Indonesia sebesar 0,951.
Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan korelasi yang terjadi antara Pertumbuhan Ekonomi dengan penerimaan Pajak Indonesia adalah searah, dimana
semakin besar Pertumbuhan Ekonomi akan diikuti oleh semakin besarnya penerimaan Pajak Indonesia. Nilai 0,951 menunjukkan korelasi yang terjadi
antara Pertumbuhan Ekonomi dengan penerimaan Pajak Indonesia berada dalam kategori hubungan yang sangat kuat interval 0,80
– 1,00.
4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi