Tahapan Investigasi Sistem DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SYSTEM DEVELOPMENT

informasi yang diinginkan. Dengan demikian data menjadi terintegrasi dalam sistem basis data.

E. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SYSTEM DEVELOPMENT

LIFE CYCLE SDLC Umumnya sistem informasi berbasis komputer didesain dan implementasikan menggunakan beberapa bentuk sistematik proses pengembangan. Dalam proses ini, pengguna dan ahli spesialis informasi mendesain sistem informasi dengan berbasis pada hasil analisis informasi yang dibutuhkan. Sebagian proses ini dikenal sebagai sistem analisis dan desain O’Brien, 1999. Menggunakan pendekatan sistem dalam mengembangkan solusi sistem informasi mengaitkan beberapa tahapan proses yang sering dikenal sebagai information system development cycle, atau sering juga disebut dengan system development life cycle SDLC. Semua aktivitas pembangunan sistem pada SDLC saling berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, beberapa aktivitas tersebut dapat terjadi secara bersamaan. Sehingga bagian-bagian dari proses pembangunan sistem yang berbeda dapat berada pada tahapan siklus pembangunan yang berbeda pula. Seorang analis dapat mendaur siklus kembali kapanpun untuk mengulang beberapa aktivitas sebelumnya guna memodifikasi dan memperbaiki sistem yang mereka bangun. SDLC yang merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem perangkat lunak, mencakup beberapa tahapan logik proses pengembangan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain: 1 investigasi, 2 analisis, 3 desain, 4 implementasi, dan 5 perawatan sistem, seperti terlihat pada Gambar 9.

1. Tahapan Investigasi Sistem

Tahap investigasi merupakan tahap di mana menentukan suatu permasalahan dan penyebab dari permasalahan tersebut serta apakah sistem yang akan dibangun maupun yang akan diperbaiki dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan studi kelayakan feasibility study yang berfungsi untuk melihat kebutuhan pengguna, kebutuhan sumberdaya, kebutuhan biaya, manfaat, dan kelayakan dari suatu sistem. Studi kelayakan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai obyek yang dikehendaki. Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem yang ada dan untuk mengusulkan sistem yang paling nyata, menguntungkan, dan layak untuk pembangunan serta pengembangan sistem. Salah satu bagian dari studi kelayakan adalah analisis biaya dan manfaat. Biaya dan manfaat yang dapat diukur disebut tangible, sedangkan yang tidak dapat diukur disebut intangible . Tangible cost adalah biaya yang dapat diukur seperti gaji pegawai dan biaya pengadaan hardware maupun software. Intangible cost sulit untuk dihitung, meliputi kehilangan pelanggan maupun pekerja karena adanya error dan gangguan yang timbul dari pemasangan sistem yang baru. Tangible benefit adalah manfaat yang dapat dirasakan seperti pengurangan biaya upah pegawai karena adanya pengurangan pegawai, penurunan biaya operasional karena adanya peningkatan kemampuan operasional yang semakin efisien, sehingga terjadi penambahan keuntungan dalam penjualan. Intangible benefit sulit untuk diukur, meliputi pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik atau lebih aman dan penyediaan informasi yang lebih baik untuk manajemen. Investigasi Sistem Produk : Studi Kelayakan Analisi Sistem Produk : Kebutuhan Fungsional Desain Sistem Produk : Spesifikasi Sistem Implementasi Sistem Produk: Sistem Operasional Perawatan Sistem Produk : Perbaikan Sistem Gambar 9. Tahapan-tahapan dalam SDLC O’Brien, 1999. Kelayakan dari sistem dapat dievaluasi ke dalam empat kategori utama, yaitu : a. Kelayakan organisasional Kelayakan ini berfokus pada bagaimana sistem yang diusulkan dapat dengan baik mendukung tujuan dari organisasi dan rencana strategis untuk sistem tersebut. b. Kelayakan ekonomi Kelayakan ini menjawab apakah penghematan biaya, peningkatan penghasilan dan keuntungan, pengurangan kebutuhan investasi, dan manfaat-manfaat lain yang diharapkan akan lebih besar dibandingkan biaya pembangunan dan pengoperasian dari sistem yang diusulkan. c. Kelayakan teknikal Kelayakan ini dapat didemonstrasikan jika hardware dan software yang dapat menghubungkan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan mampu dikembangkan oleh suatu organisasi dalam batas waktu tertentu. d. Kelayakan operasional Kelayakan ini berupa keinginan dan kemampuan dari pengguna untuk mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem yang diusulkan.

2. Tahap Analisis Sistem