Gambar 9. Tahapan-tahapan dalam SDLC O’Brien, 1999. Kelayakan dari sistem dapat dievaluasi ke dalam empat kategori
utama, yaitu : a. Kelayakan organisasional
Kelayakan ini berfokus pada bagaimana sistem yang diusulkan dapat dengan baik mendukung tujuan dari organisasi dan rencana
strategis untuk sistem tersebut. b. Kelayakan ekonomi
Kelayakan ini menjawab apakah penghematan biaya, peningkatan penghasilan dan keuntungan, pengurangan kebutuhan investasi, dan
manfaat-manfaat lain yang diharapkan akan lebih besar dibandingkan biaya pembangunan dan pengoperasian dari sistem yang diusulkan.
c. Kelayakan teknikal Kelayakan ini dapat didemonstrasikan jika hardware dan software
yang dapat menghubungkan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan mampu dikembangkan oleh suatu organisasi dalam batas
waktu tertentu.
d. Kelayakan operasional Kelayakan ini berupa keinginan dan kemampuan dari pengguna
untuk mengoperasikan, menggunakan, dan mendukung sistem yang diusulkan.
2. Tahap Analisis Sistem
Tahap analisis yaitu menganalisis bagaimana sistem tersebut akan dikembangkan, dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan fungsional
dari pengguna yang akan digunakan sebagai basis desain dari sistem yang akan dikembangkan. Aktivitas dasar dari analisis sistem diperlukan pada
saat akan membangun suatu aplikasi baru dengan cepat. Umumnya,
aktivitas -aktivitas pada tahapan ini merupakan pengembangan dari pelaksanaan studi kelayakan.
Analisis sistem merupakan studi mendalam mengenai kebutuhan- kebutuhan informasi end user yang menghasilkan kebutuhan-kebutuhan
fungsional yang nantinya akan digunakan sebagai basis dalam perancangan sistem yang baru.
Mempelajari sistem yang akan diperbaiki atau digantikan penting dilakukan sebelum mendesain suatu sistem baru. Analisis-analisis terhadap
suatu sistem yang harus dilakukan antara lain tentang bagaimana suatu sistem menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan SDM
Sumber Daya Manusia untuk mengkonversi sumber-sumber data dan informasi. Kemudian dilakukan pembuatan dokumentasi tentang
bagaimana aktivitas input, proses, output, penyimpanan, dan kontrol sistem disempurnakan. Sehingga dalam tahap desain sistem, dapat
dilakukan spesifikasi terhadap sumber, hasil dan aktivitas apa yang seharusnya ada untuk mendukung user interface dalam suatu sistem yang
akan didesain. Analisis-analisis tersebut disebut analisis organisasional yang merupakan langkah awal dari pelaksanaan tahapan ini. Selain itu,
dilakukan pula pembangunan terhadap kebutuhan fungsional functional requirement yang merupakan kebutuhan informasi end users yang tidak
terikat pada perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, data, dan SDM yang saat ini digunakan oleh end users atau yang mungkin digunakan
dalam sistem yang baru.
3. Tahap Desain Sistem
Tahap desain ialah untuk menjelaskan sistem yang akan memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Tahap ini akan menjelaskan
bagaimana dan kenapa sistem mampu memberikan informasi kepada pengguna. Desain sistem menetapkan bagaimana sistem akan
menyempurnakan tujuan. Desain sistem terdiri atas aktivitas desain yang
menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan fungsional yang telah dikembangkan dalam tahap analisis sistem.
Tahap desain sistem mencakup tiga kegiatan, yaitu : 1 desain user interface, 2 desain data, dan 3 desain proses. Ketiga proses desain
tersebut menghasilkan beberapa spesifikasi yang digunakan dalam pelaksanaan metode user interface, struktur basis data, serta prosedur pada
pemrosesan dan pengendalian sistem. Desain user interface berkonsentrasi pada metode inputoutput serta konversi data dan informasi yang
menghasilkan beberapa produk informasi, seperti layar d isplay, dialog interaktif antara pengguna dengan komputer, perespon suara audio ,
form-form, dokumen-dokumen, dan laporan-laporan. Aktivitas desain data berfokus pada perancangan struktur basis data yang digunakan oleh sistem
yang akan dibangun.
4. Tahap Implementasi Sistem