Nitrifikasi dan Denitrifikasi Transformasi Nitrogen dalam Tanah Tergenang

NH 3 dari sumber N yang berbeda pada tanah liat tergenang, dan menyatakan bahwa kehilangan NH 3 pada dasarnya terjadi selama sembilan hari pertama setelah pemberian pupuk N. Kehilangan tersebut kecil bila pH tanah di bawah 7,4. Percobaan lapang yang mereka lakukan menunjukkan bahwa kehilangan N setelah pemberian 100 kg Nha dengan cara disebar adalah sebesar 3,8 untuk ammonium sulfat ZA dan 8,2 dengan pemberian urea. Menurut Vlek dan Stumpe 1978 volatilisasi NH 3 dari tanah yang dipupuk urea lebih besar daripada tanah yang dipupuk ammonium sulfat. Hal ini terjadi karena hidrolisis urea dalam tanah mendorong terciptanya lingkungan yang ideal untuk volatilisasi, yaitu alkalinitas dan pH yang tinggi. Volatilisasi ammonia berkurang 50 bila pupuk dimasukkan ke dalam tanah.

2.3.6. Nitrifikasi dan Denitrifikasi

Oksidasi biologi dari N-NH 4 + menjadi N-NO 3 - nitrifikasi menghasilkan konversi atau perubahan kation NH 4 + yang relatif tidak mobil menjadi bentuk anion NO 3 - yang lebih mobil, yang pada gilirannya anion ini rentan terhadap denitrifikasi. Menurut Kakuda et al. 1999, denitrifikasi merupakan proses utama kehilangan N dalam tanah sawah. Tanah tergenang merupakan lingkungan yang ideal untuk denitrifikasi karena lingkungan tanah tergenang memiliki suatu lapisan permukaan teroksidasi yang tipis yang di bawahnya adalah lapisan tereduksi yang tebal. Lapisan tanah teroksidasi mendukung proses nitrifikasi dan lapisan tanah tereduksi merupakan lapisan tanah yang kekurangan oksigen dan menyediakan bahan organik yang mudah didekomposisi untuk mendukung proses reduksi bentuk-bentuk N teroksidasi denitrifikasi. Adanya lapisan zona aerob dan anaerob dalam tanah tergenang, begitu juga dalam rhizosfer karena adanya bagian tanaman padi yang mengangkut O 2 ke rhizosfer, memudahkan terjadinya reaksi nitrifikasi-denitrifikasi. Sebagaimana diketahui bahwa akar-akar tanaman tersebar dalam tanah permukaan dan tanah di bawah perm ukaan subsurface. Reaksi ini tampaknya terjadi secara serentak. Denitrifikasi dalam rhizosfer dipengaruhi oleh metabolisme tanaman dan lingkungan tanah Kakuda et al., 1999. Hal ini didukung oleh adanya suplai C dari akar Mahmood et al., 1997. Eksudat senyawa organik oleh akar-akar yang hidup merangsang respirasi bakteri Klemedtsson et al., 1987. Denitrifikasi tergantung pada senyawa organik yang berasal dari akar bila suplai C dari tanah terbatas Prade dan Trolldenier, 1990. Namun demikian, pertumbuhan tanaman padi juga berpengaruh terhadap kehilangan N melalui denitrifikasi, yaitu bahwa serapan N oleh tanaman dapat mengurangi jumlah N yang hilang melalui denitrifikasi. Ion nitrat NO 3 - merupakan ion bermuatan negatif sehingga tidak dapat dijerap oleh partikel tanah yang bermuatan negatif dan selanjutnya menjadi sangat mobil dalam larutan. Bila ion nitrat tidak segera diasimilasi oleh tanaman atau jasad renik assimilatory nitrate reduction, atau hilang melalui pencucian, maka ion nitrat berpotensi mengalami dissimilatory nitrogenous oxide reduction, suatu istilah yang mengacu pada beberapa jalur mekanisme reduksi nitrat Wiebe et al., 1981, yang paling umum adalah reduksi nitrat menjadi ammonia dan denitrifikasi. Jasad renik yang bertanggung jawab pada proses denitrifikasi dalam tanah adalah bakteri heterotrof. Jasad renik ini membutuhkan oksida-oksida N sebagai penerima elektron terakhir dan C-organik sebagai donor elektron, serta kondisi anaerob. Denitrifikasi adalah proses reduksi bentuk-bentuk N mineral teroksidasi menjadi gas nitrogen, terutama N 2 O dan N 2 , yang dilakukan oleh jasad renik dalam kondisi anaerob, dimana nitrat NO 3 - bertindak sebagai penerima elektron terakhir atau NO 3 - direduksi. Proses ini menyebabkan N-NO 3 - hilang karena dikonversi menjadi gas N 2 O dan N 2. Jalur pembentukan gas-gas tersebut digambarkan sebagai berikut Firestone, 1982; Ostrom et al., 2000 : Denitrifikasi : 2 NO 3 - 2 NO 2 - 2 NO N 2 O N 2 Nitrifikasi : O 2 2 NH 4 + 2 NH 2 OH 2 NOH 2 NO 2 NO 2 jalur 1 N 2 O jalur 2 NO 2 Nitrifikasi – Denitrifikasi : O 2 2 NH 4 + 2 NH 2 OH 2 NOH 2 NO 2 NO 2 N 2 O jalur 3 Sifat anaerob tanah tergenang menyebabkan ketidakstabilan NO 3 - , NO 2 , dan N 2 O yang berperan sebagai penerima elektron terakhir dalam respirasi anaerob berbagai jasad renik heterotrof. Hal ini menyebabkan hilangnya N dari ekosistem sawah dalam bentuk N 2 dan N 2 O. Di-nitrogen N 2 merupakan produk denitrifikasi yang paling akhir. Peningkatan konsentrasi N 2 O sebagai gas rumah kaca dalam atmosfer dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lapisan ozon stratosfer sehingga berpengaruh terhadap perubahan iklim global Intergovermental Panel on Climate ChangeIPCC, 1994. Terdapat dua mekanisme pembentukan gas N 2 O selama nitrifikasi, yaitu sebagai hasil reduksi NO 2 - pada kondisi anaerob oleh bakteri nitrifikasi tertentu dan hasil dari berbagai reaksi antara dalam oksidasi NH 4 + Ritchie dan Nicholas, 1972. Proses nitrifikasi dan denitrifikasi terjadi melalui suatu “pool” nitrat Gambar 3, dimana nitrat yang terbentuk dalam zona aerob berdifusi ke zona anaerob dan direduksi menjadi N 2 O dan N 2 . Hasil penelitian Russow et al. 2000 dengan menggunakan pelacak 15 N-NO 3 - menunjukkan bahwa NO 3 - merupakan pool utama pembentukan N 2 O pada kondisi jenuh air melalui proses denitrifikasi. Penelitian Russow et al. 1996 dengan metode aliran gas 15 N juga menunjukkan bahwa sekitar 60 dari nitrat tanah direduksi menjadi N 2. Sebaliknya nitrit berada dalam dua pool yang terpisah karena kecepatan transformasinya lebih tinggi daripada kecepatan difusinya Russow et al., 2000. Kehilangan N dari pupuk N yang diberikan ke dalam tanah melalui denitrifikasi bervariasi dari 0 sampai 70 Mikkelsen, 1987. Dengan demikian upaya mengendalikan kehilangan N karena denitrifikasi dapat memperbaiki efisiensi penggunaan pupuk N oleh tanaman padi sawah. Beberapa praktek pengelolaan tanah dan tanaman untuk mengendalikan kehilangan N karena denitrifikasi telah banyak dilakukan misalnya dengan penempatan pupuk N pada lapisan tanah tereduksi, penggunaan bahan penghambat inhibitor nitrifikasi dan urease. NO N 2 O N 2 atmosfer tanah Zona Aerob Zona Anaerob BOT NH 4 + NH 4 + N 2 N 2 O JALUR NITRIFIKASI JALUR DENITRIFIKASI NO 2 - NO 2 - pool nitrit BOT = Bahan organik tanah NO 3 - pool nitrat Gambar 3. Model Pasangan Proses Nitrifikasi – Denitrifikasi yang Menggambarkan Mekanisme Kedua Proses Tersebut dengan Penekanan Khusus pada Pembentukan N 2 O dan N 2 Sumber : Russow et al., 2000.

2.3.7. Kehilangan Nitrogen dari Tanaman