Percobaan Pot di Rumah Kaca

umumnya tidak mempertimbangkan variabilitas pola mineralisasi N dari bahan tersebut yang diberikan ke dalam tanah. Takaran N pupuk yang diberikan ke dalam tanah adalah 46 mg N kg -1 atau setara dengan 200 kg urea ha -1 . Jerami padi 46 mg N kg -1 atau setara dengan 42,6 g bobot kering oven 60 o C BK jerami per pot, kompos 46 mg N kg -1 atau masing-masing setara dengan 31,94 g BK kompos 4 bulan per pot dan 30,87 g BK kompos 8 bulan per pot, urea 46 mg N kg -1 atau campuran urea dengan jerami dan campuran urea dengan kompos 23 mg N kg -1 + 23 mg N kg -1 , masing-masing dicampur dengan tanah setara dengan 500 gram bobot kering mutlak secara merata. Tanah tanpa bahan organik digunakan sebagai kontrol K o . Campuran tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah plastik berdiameter 14,5 cm dengan tinggi 16 cm, dan ditambahkan air destilata hingga ketebalan air genangan di atas permukaan tanah dipertahankan sekitar 1-2 cm. Wadah tersebut ditutup dengan sterofom yang telah diberi lubang dan diinkubasi pada suhu ruang selama 4 bulan. Percobaan ini dilakukan dalam tiga ulangan. Pengambilan contoh tanah dilakukan pada awal inkubasi pada hari setelah pencampuran bahan organik dan setelah pelumpuran tanah dan pada 7, 14, 21, 47, 70, 96, dan 120 hari untuk penetapan N mineral N-NH 4 + dan N-NO 3 - dan pH tanah 1:1. Penetapan waktu inkubasi di atas disesuaikan dengan masa pertumbuhan tanaman padi sesuai dengan percobaan yang dilakukan di rumah kaca. Nitrogen mineral diekstrak dari tanah lembab dengan 2 M KCl, dikocok selama 30 menit dan kemudian disaring dengan kertas saring. Selanjutnya konsentrasi N mineral dalam filtrat tersebut ditetapkan dan diukur dengan Flow Injection Analys is FIA Star Analyzer 5000.

3.3.3. Percobaan Pot di Rumah Kaca

Percobaan pot di rumah kaca menggunakan bahan tanah lembab-lapang tanpa pengeringan lebih dulu. Bahan tanah setara 10 kg Bobot Kering Mutlak BKM dicampur merata dengan bahan organik jerami segar dan kompos 4 bulan, dan 8 bulan sesuai dengan perlakuan pada Tabel 2. Campuran tanah-bahan organik tersebut dimasukkan ke dalam pot plastik, dilumpurkan dan ditambahkan air hingga ketebalan genangan air di atas permukaan tanah dipertahankan sekitar 2-3 cm, kemudian diinkubasi selama tiga minggu. Pupuk ammonium sulfat ZA bertanda 15 N 9,634 15 N atom excess sebanyak 0,5 mg per pot dan urea diberikan dua kali pada pot dengan perlakuan urea, yaitu setengah dari takaran diberikan satu hari sebelum tanam bibit padi dengan cara dimasukkan ke dalam tanah, dan sisanya diberikan 49 hari setelah tanam dengan cara disebar. Pada hari ke-21 dari masa inkubasi bahan organik, ke dalam masing-masing pot ditanam dua bibit padi berumur 14 hari. Pupuk dasar diberikan pada saat tanam bibit padi pindah tanam ke dalam setiap pot setara dengan 100 kg SP -36 ha -1 dan 100 kg KCl ha -1 . Tabel 2. Perlakuan, Jumlah N dan Takaran Bahan Organik dan Urea yang Diberikan ke Dalam Tanah pada Kondisi Tergenang. Pe rlakuan Jumlah N yang diberikan ke dalam tanah kg N ha -1 Takaran Bahan Organik atau Urea ton ha -1 Kontrol K o Jerami padi segar J o 92 8,52 Kompos jerami padi 4 bulan J 4 92 6,39 Kompos jerami padi 8 bulan J 8 92 6,17 Urea U 92 0,2 Jerami padi segar + urea J o U 46 + 46 4,26 + 0,1 Kompos jerami padi 4 bln + urea J 4 U 46 + 46 3,20 + 0,1 Kompos jerami padi 8 bln + urea J 8 U 46 + 46 3,09 + 0,1 Bahan organik jerami padi dan kompos yang diberikan didasarkan pada bobot kering BK oven 60 o C Pada akhir percobaan, dilakukan penetapan bobot kering gabah dan jerami. Tanaman padi dipotong empat sentimeter di atas permukaan tanah, dicuci, dan dikeringkan pada suhu 60 o C selama 48 jam sampai mencapai bobot kering yang tetap, kemudian ditimbang dan dihaluskan untuk penetapan konsentrasi N-total dan 15 N. Analisis nisbah isotopik dalam contoh tanaman padi ditetapkan dengan metode spektrometri emisi menggunakan 15 N analyzer JASCO-N151. Pelaksanaan dan pengambilan contoh tanah untuk analisis N mineral, gas N 2 O, bobot kering gabah dan jerami, total serapan N, serapan 15 N dalam gabah dan jerami secara umum disajikan pada Gambar 6. Isotop 15 N digunakan untuk membedakan serapan N yang berasal dari tanah, dan dari bahan organik dan atau urea yang diberikan ke dalam tanah. Selanjutnya konsentrasi N yang diserap dari pupuk jerami, kompos, dan urea dalam contoh gabah dan jerami digunakan 32 Saat Tanam Stadia Stadia Awal Stadia Panen Pembentukan Pembentukan Pengisian Bulir Anakan Malai Padi Gambar 6. Skema Percobaan di Rumah Kaca -21 HST -14 HST -7 HST 0 HST 26 HST 49 HST Inkubasi Tanah dan Bahan Organik 75 HST 99 HST Penetapan Gas N 2 O Penetapan Konsentrasi N-NH 4 + dan N-NO 3 - dalam Tanah Penetapan Bobot Kering Tanaman dan Jumlah Anakan Penetapan Acetylene Reduction Activity ARA - Total Serapan N - Serapan 15 N untuk menghitung efisiensi penggunaan N pupuk N Recovery oleh tanaman padi. Efisensi pemanfaatan N pupuk oleh tanaman dapat dihitung dengan menggunaka n metode pengenceran isotop 15 N oleh tanaman isotope dilution method dan difference method : Difference Method: Serapan N perlakuan – Serapan N kontrol Efisiensi N pupuk = x 100 Jumlah N yang diberikan ke dalam tanah Isotope Dilution Method : 15 N a.e. dalam tanaman 15 N yang diperoleh dari pupuk = x 100 15 N a .e. dalam pupuk Contoh cara penghitungan serapan 15 N dan serapan N yang berasal dari N-tanah, N-bahan organik dan atau urea N-pupuk disajikan pada Lampiran 1.

3.3.4. Pengambilan Contoh Tanah dan Gas serta Analisis