Fungsi Piutang Perputaran Piutang

Manajemen piutang yang efektif ikut mempengaruhi tingkat keuntungan dan risiko perusahaan Atmaja ,2001:395. Dengan demikian, semakin tinggi keuntungan yang diperoleh dari piutang maka semakin besar pula risikonya.

2.1.8.2 Fungsi Piutang

Pada dasarnya piutang berfungsi untuk dapat memberikan solusi penjualan alternatif bagi pelanggan selain secara pembayaran secara kontan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan penjualan produk perusahaan, sebab dengan kredit pangsa pasar akan menjadi semakin luas, dari yang tadinya tidak mampu atau tidak mau membeli menjadi mampu dan mau untuk membeli produk secara kredit sehingga perusahaan dapat diuntungkan dari laba yang diperoleh dari penjualan secara kredit. Hal ini hampir senada dengan pernyataan Husnan 1998:467 yang menyebutkan bahwa penjualan secara kredit merupakan suatu upaya untuk meningkatkan atau untuk mencegah penurunan penjualan. Dengan penjualan yang makin meningkat, diharapkan laba juga akan meningkat. Sayangnya memiliki piutang juga menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi tentang piutang.

2.1.8.3 Perputaran Piutang

Semakin lama jangka waktu pelunasan kredit, semakin besar dana yang diperlukan untuk membiayainya, dengan demikian piutang akan semakin tidak efisien Husnan, 1998:479. Saat pelunasan kredit semakin lama, maka ketika itu juga dana yang diharapkan untuk menambah kas menjadi tertunda sebab pelanggan belum melakukan pembayaran. Ketika hal tersebut terjadi maka piutang menjadi tidak efisien dalam menambah laba ke dalam kas perusahaan. Untuk itulah diperlukan analsis lebih lanjut mengenai perputaran kas agar dapat diketahui seberapa lama piutang dapat kembali menjadi kas dalam satu periode. Setelah diketahui, perusahaan dapat menentukan kebijakan yang dapat membantu memperlancar efisiensi dari piutang. Dari perhitungan perputaran piutang, terdapat dua teori yang hampir sama yang digunakan oleh Horne dan Wachowicz 1997:140 dalam menghitung perputaran piutang, berikut formulanya. Sedangkan periode penagihannya: Dari formula perhitungan perputaran piutang yang digunakan menurut Husnan 1998:469 juga memberikan formula yang secara garis besar memiliki kesamaan dari formula sebelumnya, berikut formulanya: Rata-rata piutang ditemukan dengan menjumlah piutang tahun pertama dan tahun ke dua kemudian dibagi dua. Sedangkan periode penagihannya: Semakin banyak atau cepat perputaran piutang, maka semakin efisien pengelolaan piutang. Semakin sedikit periode penagihan dalam satu periode, maka akan semakin efisien penagihan piutang pada periode tersebut, sebab semakin cepat pelanggan yang membayarkan kreditnya kepada perusahaan, jika jumlah hari penagihan lebih banyak dari syarat pembayaran jatuh tempo maksimal maka hal tersebut mengisyaratkan banyak kredit yang telat dibayarkan oleh pelanggan, dan pengelolaan piutang menjadi tidak efisien.

2.1.9 Persediaan