Perusahaan tidak hanya mengalami masalah finansial ketika jumlah modal kerja tidak cukup untuk mengoperasionalkan perusahaan, namun juga hilangnya
kepercayaan pada perusahaan yang kemudian dapat menurunkan nilai perusahaan. Pengelola perusahaan hendaknya dapat memastikan bahwa tersedia cukup kas
untuk membayar tagihan jangka pendek agar perusahaan tetap likuid dan dapat tetap beroperasi.
Modal kerja memang merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan keuangan, karena berkaitan dengan pendanaan operasional pada tiap
hari operasi perusahaan berlangsung sehingga lebih mengutamakan pendanaan jangka pendek aktiva lancar. Kemudian terkadang mengabaikan pendanaan
jangka panjang yang juga berguna bagi perusahaan. Jika modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja akan melebihi kebutuhan, padahal
kelebihan dana tersebut dapat lebih bermanfaat jika digunakan untuk investasi maupun pembiayaan lain yang dapat berguna dalam upaya untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Modal Kerja
Agar modal kerja dapat menghasilkan keluaran yang positif terhadap perusahaan, maka perlu untuk mengelola modal kerja tersebut dalam bingkai
manajemen modal kerja sebagai salah satu pembahasan yang dibahas dalam lingkup manajemen keuangan. Maka dari itu, penjelasan mengenai manajemen
modal kerja diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan pengelolaan modal kerja yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap perusahaan. Kegiatan
operasional dapat terhambat, kerugianpun dapat hadir di dalamnya.
Menurut Horne dan Wachowicz 1997:214 manajemen modal kerja adalah administrasi aktiva lancar perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan untuk
mendukung aktiva lancar. Sehingga, manajemen modal kerja berarti mengelola aktiva lancar yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya,
serta pengelolaan terhadap dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan aktiva lancar tersebut.
Dari proses di atas, maka pengelolaan terhadap komponen dalam modal kerja secara otomatis menjadi bagian dari pengelolaan terhadap modal kerja
tersebut. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa modal kerja terdiri dari beberapa komponen yang terdapat di dalamnya. Pengaturan terhadap komponen modal kerja
kas, piutang, persediaan perlu diperhatikan baik dari segi jangka waktu perputarannya maupun dari segi seberapa banyak porsi yang terkandung dalam
komponen modal kerja tersebut Husnan, 1998. Dengan demikian, manajemen modal kerja berarti merupakan proses
mengelola tiap komponen yang terdapat dalam modal kerja guna memberikan dampak positif terhadap perusahaan. Pengelolaan jangka waktu perputaran modal
kerja menjadi penting dalam upaya agar modal kerja tidak terlalu lama berputar dalam suatu periode sehingga dapat makin efisien. Penentuan porsi dari komponen
modal kerja juga akan menentukan porsi dari aktiva lancar perusahaan. Keputusan untuk menentukan besarnya modal kerja yang akan menentukan berapa jumlah
aktiva lancar yang akan dimiliki perusahaan.
2.1.3 Fungsi Manajemen Modal Kerja