cobakan LKS yang telah dikembangkan, namun juga dilakukan pengujian kelayakan RPP untuk mengetahui efektifitas dari RPP yang telah disusun. Untuk
mengatasi kekuranga dalam LKS dilakukan revisi berupa penggunaan kata baku, penambahan keterangan ilustrasi pada gambar yang mampu memudahkan siswa
untuk melakukan kegiatan praktikum. Namun untuk kekurangan mengenai kurangnya pemahaman siswa terkait pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada
penarikan kesimpulan tidak dilakukan revisi kalimat pertanyaan. Untuk mengatasi kekurangan ini diperlukan peran guru sebagai mediator untuk menjelaskan
maksud dari pertanyaan tersebut secara utuh sehingga siswa dapat memahami maksud dari pertanyaan tersebut. Untuk pengujian RPP menggunakan LKS IPA
Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium ternyata pada skala terbatas ternyata ditemukan 1 kendala. RPP yang awalnya dirancang 4 jam pertemuan ternyata
tidak mencukupi untuk membahas tema yang tersaji dalam LKS IPA Terpadu. Untuk mengatasi kendala ini maka RPP mengalami penyempurnaan dengan
menambahkan 2 jam pelajaran untuk membahas semua materi yang ada dalam LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium. Setelah LKS dan RPP
mengalami revisi, uji coba pemakaian LKS berikutnya dilakukan pada skala luas yaitu kelas VIIF. Uji sekala luas digunakan untuk mencari data peningkatan hasil
belajar siswa yang diperoleh dengan metode pre test post test. Pada tahap uji skala luas masih ditemukan kekurangan dalam LKS yaitu penggunaan kata yang kurang
tepat, sehingga dilakukan revisi pada LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium dengan kata-kata yang dianggap lebih tepat.
4.1.2 Kelayakan LKS Berdasarkan Validator
Hasil penilaian kelayakan LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium pada tema ciri-ciri makhluk hidup oleh ahli yang sekaligus
melakukan validasi LKS ditampilkan pada Tabel 4.1.
a b
Tabel 4.1. Data hasil validasi kelayakan LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium
No Validator
Komponen kelayakan
Persentase Kriteria
Isi Bahasa Penyajian
1. Validator I
48 20
36 100 sangat layak
2. Validator II
47 17
35 95,19 sangat layak
Rata-rata 97,56 sangat layak
Perhitungan data hasil penilaian kelayakan LKS dapat dilihat dalam lampiran 24. Dari perhitungan penilaian kelayakan LKS oleh Validator sesuai tabel 4.1,
diperoleh rata-rata prosentase 97,56. Masukan dari Validator II adalah mengganti kata yang tidak baku dengan kata baku dan penggunaan istilah yang
sesuai dengan konteks kalimat. Untuk contoh revisi penggunaan istilah dan penulisan kata baku dapat dilihat dalam Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Desain penulisan istilah dalam LKS IPA terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium sebelum direvisi a dan sesudah direvisi
b.
Selain penggunaan kata baku dan istilah yang sesuai dengan konteks kalimat, Validator II juga menyarankan untuk menambah keterangan pada gambar.Untuk
contoh revisi keterangan pada LKS IPA Terpadu dapat dilihat dalam gambar 4.4.
Gambar 4.4 Desain keterangan gambar pada LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium sebelum direvisi a dan sesudah direvisi
b.
4.1.3 Data Hasil Tanggapan Guru
Data mengenai tanggapan guru terhadap LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium diperoleh dengan menggunakan angket. Pengisian
angket dilakukan setelah mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan LKS. Angket berisi tentang penampilan, perumusan tujuan pembelajaran,
sistematika materi, keterpaduan konsep IPA, petunjuk kegiatan dalam LKS, soal- soal dalam LKS, penyajian LKS, gambar dalam LKS, bahasa dan penyesuaian
alokasi waktu. Berdasarkan tanggapan guru penialaiannya tersaji dalam Tabel 4.2. a
b
a b
Tabel 4.2. Data hasil tanggapan guru terkait LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium
Nama Guru Skor
Presentase Kriteria
Edi Suroso, S.Pd. 59
98,33 Sangat layak
Perhitungan data hasil tanggapan guru dapat dilihat dalam lampiran 26. Guru memberi saran untuk memperbaiki penulisan kata baku. Di LKS IPA
Terpadu ditemukan penulisan kata yang tidak baku, untuk itu perlu dilakukan revisi untuk mengganti kata-kata tidak baku dengan kata baku. Untuk revisi
penulisan kata baku dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Desain penulisan kata baku pada LKS IPA Terpadu berbasis pemanfaatan laboratorium sebelum direvisi a dan sesudah direvisi
b.
4.1.4 Data hasil tanggapan siswa