3.3.3. Kompetensi Profesional Guru Y
Kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan guru dalam menguasai materi ajar secara mendalam dan mengarahkan peserta didik untuk
memahami materi yang disampaikan sesuai bidang studi sebagai tugas mengajarnya.
Indikator kompetensi profesional guru adalah: 1 mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya; 2 mengerti dan
dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi; 3 mampu mengembangkan berbagai alat, media maupun sumber belajar yang relevan; 4
mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran; 5 mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Data yang dibutuhkan
peneliti diperoleh dari teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal
– hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Suharsimi, 2010 :
274. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai identitas dan jumlah guru Produktif Pemasaran SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Semarang. Melalui
teknik dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian tanpa menanyakan satu per satu kepada responden.
3.4.2. Teknik Kuesioner atau Angket
Menurut Suharsimi 2010:194 koesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner atau angket ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membuat daftar pertanyaan
tertulis yang diajukan kepada para responden. Yamin dan Maisah 2010:117 memaparkan bahwa salah satu sumber penilaian tenaga kependidikan yaitu
melalui mengevaluasi kinerja diri seorang guru khususnya terkait dengan kompetensi profesional dan lainnya dengan mengisi daftar pertanyaanangket.
Jenis koesioner dalam penelitian ini adalah koesioner tertutup. Teknik pembuatan skala yang dipakai adalah skala likert pilihan genap seperti 4,3,2,1,
Sukardi, 2003:147. Peneliti telah menyediakan empat alternatif jawaban, dimana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang menurut responden jawaban
tersebut sesuai dengan kondisi keadaan yang dihadapi atau dialami responden. Teknik koesioner ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
variabel yang diteliti yaitu pengalaman mengajar X
1
, etos kerja X
2
.dan kompetensi profesional Guru Produktif Pemasaran Y.
3.5.Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian 3.5.1.
Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi,2010:211. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang peneliti inginkan dan dapat mengukur data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Instrumen yang valid memiliki
validitas yang tinggi sedangkan intrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner Ghozali, 2011:52. Cara menentukan valid atau tidaknya instrumen adalah dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan korelasi dengan tabel nilai
koefisien korelasi pada taraf kesalahan 5 atau taraf signifikansi 95. Instrumen dinyatakan valid apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha nilai
signifikansi 0,05.dan apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha nilai signifikansi 0,05.maka instrumen dinyatakan tidak valid. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan IBM SPSS Version 20.
Tabel 3.2. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional
Variabel Indikator
No. Soal
Signifikansi Validitas
Ket.
Kompetensi Profesional
Guru Y
Mampu menangani dan mengembangkan
bidang studi
yang menjadi
tanggung
jawabnya
1 0,002
Valid Dipakai
2 0,018
Valid Dipakai
3 0,010
Valid Dipakai
4 0,002
Valid Dipakai
5 0,025
Valid Dipakai
6 0,015
Valid Dipakai
Mengerti dan dapat menerapkan
metode pembelajaran
yang
bervariasi
7 0,004
Valid Dipakai
8 0,012
Valid Dipakai
9 0,323
Tidak Valid
Dibuang 10
0,011 Valid
Dipakai Mampu
mengembangkan berbagai alat, media
maupun sumber belajar yang relevan
11 0,025
Valid Dipakai
12 0,008
Valid Dipakai
13 0,000
Valid Dipakai
14 0,015
Valid Dipakai
Mampu mengorganisasi
dan melaksanakan program
pembelajaran
15 0,000
Valid Dipakai
16 0,002
Valid Dipakai
17 0,002
Valid Dipakai
18 0,010
Valid Dipakai
Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar
peserta didik
19 0,002
Valid Dipakai
20 0,025
Valid Dipakai
21 0,012
Valid Dipakai
22 0,011
Valid Dipakai
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Berdasarkan penghitungan hasil uji validitas angket menggunakan bantuan IBM SPSS Version 20, dari 22 butir pernyataan untuk variabel kompetensi
profesional guru yang diuji cobakan kepada 15 responden terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid dan 21 butir pernyataan yang valid. Satu pernyataan
yang tidak valid dengan nilai signifikansi 0,05 tersebut dibuang dan tidak
dipakai pada penelitian selanjutnya. Tabel 3.3. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Pengalaman Mengajar
Variabel Indikator
No. Soal
Signifikansi Validitas
Ket.
Pengalaman Mengajar
X1
Latar belakang
pribadi
23 0,015
Valid Dipakai
24 0,018
Valid Dipakai
25 0,039
Valid Dipakai
Kemampuan analitis
dan
manipulatif
26 0,008
Valid Dipakai
27 0,002
Valid Dipakai
28 0,027
Valid Dipakai
29 0,419
Tidak Valid
Dibuang Keterampilan
yang dimiliki 30
0,009 Valid
Dipakai 31
0,002 Valid
Dipakai 32
0,025 Valid
Dipakai 33
0,002 Valid
Dipakai Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Hasil uji validitas yang tercantum pada tabel diatas menunjukkan bahwa
dari 11 butir pernyataan untuk variabel pengalaman mengajar terdapat satu butir pernyataan yang nilai signifikansinya mencapai 0,419 atau lebih besar dari 0,05
sehingga instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dibuang. Indikator pada pernyataan yang tidak valid sudah dapat terwakili oleh pernyataan-
pernyataan yang valid. Hasil uji validitas variable etos kerja dalam penelitian ini dapat dilihat
pada table berikut:
Tabel 3.4. Nilai Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Etos Kerja
Variabel Indikator
No. Soal
Signifikansi Validitas
Ket.
Etos Kerja
X2
Menjadi guru adalah amanah
34 0,039
Valid Dipakai
35 0,000
Valid Dipakai
36 0,001
Valid Dipakai
37 0,003
Valid Dipakai
Menjadi guru adalah aktualisasi
38 0,031
Valid Dipakai
39 0,015
Valid Dipakai
40 0,005
Valid Dipakai
Menjadi guru adalah seni
41 0,039
Valid Dipakai
42 0,025
Valid Dipakai
43 0,001
Valid Dipakai
44 0,001
Valid Dipakai
Menjadi guru adalah kehormatan
45 0,000
Valid Dipakai
46 0,000
Valid Dipakai
47 0,001
Valid Dipakai
48 0,002
Valid Dipakai
Menjadi guru adalah pelayanan
49 0,002
Valid Dipakai
50 0,003
Valid Dipakai
51 0,001
Valid Dipakai
52 0,001
Valid Dipakai
Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan penghitungan hasil uji validitas angket menggunakan bantuan
program IBM SPSS Version 20, didapatkan bahwa dari 19 butir pernyataan mengenai etos kerja guru semua instrumen dinyatakan valid. Seluruh instrumen
tersebut dapat dipakai peneliti untuk pengambilan data dalam penelitian ini.
3.5.2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumrn tersebut sudah
baik Suharsimi,2010:221. Apabila data yang diambil sesuai dengan kenyataan maka berapa kalipun data tersebut diambil akan menunjukkan hasil yang sama
atau stabil.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,
2011:47. Peneliti perlu menguji realibilitas instrumen agar mengetahui tingkat realibilitas jawaban dari para responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam
koesioner penelitian. Sehingga dapat diketahui konsistensi dari jawaban responen yang diteliti.
Pengukuran realibilitas yang dilakukan peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Version 20, jika nilai cronbach alpha 0,70 maka variabel
tersebut dikatakan reliabel Ghozali, 2011:48.
Table 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Hasil Cronbach’s Alpha
Syarat Minimal Cronbach’s Alpha
Keterangan
Kompetensi Profesional Y
0,943 0,700
Reliabel Pengalaman
Mengajar X1 0,832
0,700 Reliabel
Etos Kerja X2 0,945
0,700 Reliabel
Sumber: Data Diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel uji reliabilitas diatas, diketahui bahwa variabel
kompetensi profesional guru mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,943, variabel
pengalaman mengajar mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,832 dan variabel etos
kerja mempunyai nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,945. Nilai Cronbach’s Alpha
pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,700. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data
penelitian.
3.6.Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu segera dianalisis agar peneliti dapat mengetahui hasil penelitiannya. Data kuantitatif yang
dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif atau eksperimen diolah dengan rumus-
rumus statistik yang sudah disediakan…..Suharsimi,2010:282. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum Sugiyono, 2007:29. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih terpercaya peneliti ,menggunakan analisis data dengan bantuan program IBM
SPSS Version 20. Berikut ini prosedur yang digunakan peneliti untuk menganalisis data secara statistik:
Analisis data ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil data mengenai keadaan tiap variabel penelitian yang diteliti yaitu pengalaman
mengajar, etos kerja dan kompetensi profesional guru produktif pemasaran dengan menggunakan beberapa indikator yang mendukung pada setiap variabel.
Selanjutnya beberapa indikator pada masing- masing variabel tersebut dikembangkan menjadi instrumen angket.
Analisis variabel tersebut digunakan langkah-langkah berikut ini:
1 Menentukan skor jawaban angket X
1
,X
2
dan Y, responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, dengan mengubah skor kualitatif menjadi skor
kuantitatif dengan cara: 1 jawaban dengan kriteria Selalu SL skor nilainya 4; 2 jawaban dengan kriteria Sering SR dengan skor nilainya 3; 3
jawaban kriteria Kadang-Kadang KD skor nilainya 2; 4 jawaban dengan kriteria kriteria Tidak Pernah TP skor nilainya 1.
2 Membuat tabulasi data 3 Membuat distribusi frekuensi jawaban angket
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Deskripsi Variabel Pengalaman Mengajar