4.3.2.1. Hubungan antara Persepsi tentang Sakit dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Tabel 4.7 Crosstab Hubungan antara Persepsi tentang Sakit dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Persepsi tentang
Sakit Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan
Jumlah α
P CC
memanfaatkan Tidak memanfaatkan
∑ ∑
∑ 0,05 0,023 0,25
Positif 17
17,7 41
42,7 58
60,4 Negatif
3 3,1
35 36,5
38 39,6
Jumlah 20
20,8 76
79,2 96
100 Sumber : data penelitian 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang persepsi tentang sakitnya positif dan memanfaatan pelayanan kesehatan sebesar 17 orang
dengan persentase 17,7 dan responden yang persepsi tentang sakitnya positif dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 41 orang dengan persentase
42,7 . Sedangkan responden yang persepsi tentang sakitnya negatif dan memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 3 orang dengan persentase 3,1 dan
responden yang persepsi tentang sakitnya negatif dan tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar 35 orang dengan persentase 36,5. Berdasarkan
hasil uji chi square diperoleh p=0,023 p 0.05 dengan perhitungan
Contingency Coefficient CC menghasilkan CC=0,25 maka Ha diterima, yang menyatakan ada hubungan antara persepsi tentang sakit dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan dengan kekuatan korelasi yang lemah.
.
60
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Analisis Univariat 5.1.1. Persepsi tentang Sakit
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian respoden memiliki persepsi tentang sakit yang positif yaitu sebanyak 58 orang 60,4.
Sedangkan yang memiliki persepsi tentang sakit yang negatif sebanyak 38 responden 39,6.
Menurut Budioro 2002:38, melalui perhatiannya, seseorang dalam proses persepsinya akan menentukan pesan yang mana akan diterima, atau yang mana
akan dianggap sebagai hal positif yang selanjutnya disebut persepsi positif dan pesan yang mana akan ditolaknya yang mana dianggap hal negatif yang
selanjutnya disebut persepsi negatif. Persepsi dianggap akan menentukan bagaimana seseorang akan memilih, menghimpun dan menyusun, serta memberi
arti yang kemudian akan mempengaruhi tanggapan perilaku yang akan muncul dari dirinya. Persepsi juga akan mempengaruhi seseorang untuk mengambil suatu
keputusan sebagai reaksi atas sebuah masalah, karena setiap keputusan membutuhkan interpretasi dan evalusi informasi. Stephen P. Robbins, 2008:188
Untuk persepsi tentang sakit yang positif sendiri berarti bahwa seseorang akan menentukan hal mana yang dapat diterima dan dianggap sebagai hal positif
yang terkait dengan sakit, berupa tanggapan-tanggapan yang mendukung konsep sakit dari pihak provider. Begitu juga dengan persepsi tentang sakit yang negatif
berarti seseorang akan menentukan hal mana yang ditolak dan dianggap sebagai