36
sehingga lack of knowledge, lack of desire dan lack of ability dari remaja panti asuhan dapat teratasi. Pada akhirnya, pelatihan confidence transformation dapat
meningkatkan kepercayaan diri remaja di Panti Asuhan Harapan Bangsa Kabupaten Rembang.
2.6 Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Alur Berpikir Penelitian Indikator positif rasa percaya diri :
1. Mengarahkan orang lain
2. Menggunakan kualitas suara
sesuai situasi 3.
Mengekspresikan pendapat 4.
Kooperatif dalam kelompok 5.
Memandang lawan bicara ketika berbincang
6. Menjaga kontak mata selama
pembicaraan 7.
Memulai kontak yang ramah dengan orang lain
8. Menjaga jarak yang sesuai
dengan orang lain 9.
Berbicara dengan lancar 10.
Duduk nyaman dengan orang lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri:
1. Mendapatkan ejekan ”anak panti”
dari teman sekolah 2.
Latar belakang keluarga: yatim, piatu, yatim piatu, miskin, atau
broken home Remaja di panti
asuhan
Indikator negatif rasa percaya diri : 1.
Merendahkan orang lain 2.
Menggerakkan tubuh tidak sesuai konteks
3. Menghindari kontak fisik
4. Mencari alasan ketika gagal
5. Memonitor orang lain
6. Membual secara berlebihan
tentang prestasi, penampilan 7.
Merendahkan diri secara verbal 8.
Nada suara dogmatis 9.
Tidak mengekspresikan pendapat
10. Memposisikan diri secara
negatif Pelatihan Confidence
Transformation 4 kali pertemuan
Kepercayaan diri meningkat
37
Berdasarkan gambar di atas dijelaskan penyebab remaja di panti asuhan memiliki rasa kurang percaya diri dipengaruhi oleh faktor keluarga dan
penerimaan sosial. Oleh karena itu diberikan stimulus berupa pelatihan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan membidik faktor prestasi dengan
menstimulus mereka untuk mengidentifikasi dan menggali prestasi diri baik akademik maupun non-akademik. Metode pelatihan confidence transformation
yang digunakan adalah off the job training dengan teknik ceramah, diskusi, film, studi kasus, dan simulasi. Setelah pelatihan kepercayaan diri ini diharapkan
remaja di panti asuhan yang tadinya kurang percaya diri menjadi individu yang lebih percaya diri, sehingga pelatihan ini memberikan efek terhadap kepercayaan
diri remaja di panti asuhan.
2.7 Hipotesis
Berdasarkan pada teori-teori yang dikemukakan di atas, maka rumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: ”Ada efek pelatihan confidence
transformation terhadap kepercayaan diri remaja di Panti Asuhan Harapan Bangsa
Kabupaten Rembang”.
38
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian sangat penting dalam penelitian, karena dapat mempengaruhi keefektifan dan keefisienan suatu penelitian. Metode penelitian
yang digunakan harus sesuai dengan objek penelitian dan tujuan yang hendak dicapai.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dikembangkan untuk mempelajari
fenomena dalam kerangka hubungan sebab-akibat, yang dilakukan dengan memberikan perlakuan oleh peneliti terhadap subjek penelitian untuk kemudian
dilihat efek perlakuan tersebut dengan mengendalikan variabel yang tidak dikehendaki Latipun, 2008:15. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud
untuk untuk melihat efek suatu perlakuan Arikunto, 2006:3.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek penelitian Arikunto, 2003:272. Penelitian eksperimen mencoba
meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan