Gamelan.  Selain  itu  juga  berupa  foto-foto  yang  berhubungan  dengan penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data terkait dengan kegiatan seleksi dan reduksi data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data Siswantoro, 2010:97.Pada teknik pengumpulan data
ini  dibedakan  menjadi  tiga  yaitu  teknik  wawancara,  teknik  observasi,  dan  teknik dokumentasi.
3.4.1 Wawancara
Wawancara  adalah  teknik  pengumpulan  data  yang  mendalam.  Teknik  ini digunakan peneliti sastra lisan untuk menggali data dan informan tentang pengalaman
individu life history, proses kreatif seniman dalang kentrung, dalang wayang kulit, juru  pantun,  dalang  cepung,  dll,  pemerolehan  cerita  yang  dituturkan,  tanggapan
resepsi  penonton,  konsep  kesenimanan,  transformasi  cerita,  dan  unsur-unsur kebudayaan masyarakat setempat Sudikan, 2001:176-177.
Wawancara  dapat  dilakukan  secara  terstruktur  dan  maupun  tidakterstruktur, dan  dapat  melalui  tatap  muka  face  to  face  maupun  dengan  menggunakan  telpon.
Wawancara  terstruktur  dilakukan  dengan  setiap  responden  diberi  pertanyaan  yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus
membawa instrument sebagi pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain
yang  dapat  membantu  pelaksanaan  wawancara  menjadi  lancar.  Wawancara  tidak terstruktur  adalah  wawancara  yang  bebas  dimana  peneliti  tidak  menggunakan
pedoman  wawancara  yang  telah  tersusun  secara  sistematisdan  lengkap  untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar  permasalahan  yang  akan  ditanyakan.  Wawancara  baik  yang  dilakukan  dengan face to face maupun  yang menggunakan pesawat telepon, akan selalu terjadi kontak
pribadi,  oleh  karena  itu  pewawancara  perlu  memperhatikan  situasi  dan  kondisi sehingga  dapat  memilih  waktu  yang  tepat  kapan  dan  dimana  harus  melakukan
wawancara Sugiyono, 2009:194-198. Dalam  penelitian  ini  wawancara  yang  dilakukan  adalah  wawancara  terarah,
dimana  pertanyaan  yang  akan  ditanyakan  kepada  informan  adalah  pertanyaan terstruktur. Hal ini dilakukan agar tanya jawab yang dilakukan tidak melenceng jauh
dari  pokok  permasalahan  yang  ada.  Meskipun  wawancara  yang  dilakukan  adalah wawancara  terarah  namun  suasana  yang  ada  bersifat  bebas,  santai  dan  memberikan
informan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk berbicara. Dalam  memanfaatkan  teknik  wawancara  ini  ada  beberapa  hal  yang  perlu
diperhatikan  peneliti.  Menurut  Sudikan  2001:177  hal-hal  yang  harus  diperhatikan diantaranya,  a  waktu  untuk  wawancara,  diusahakan  pada  saat  informan  istirahat
siang hari atau petang hari, b jangan terlalu lama dalam mewawancarai lebih baik datang secara berulang-ulang, c jangan menanyakan hal-hal yang brsifat sensitive,
d  jangan  „menggurui‟  informan,  e  jangan  membantah  jawaban  informan,  f
jangan  menyela  pembicaraan  informan.  Hutomo  dalam  Sudikan,  2001:177 menambahkan  selama  wawancara  berjalan,  janganlah  informan  diganggu  dengan
pertanyaan-pertanyaan  yang  aneh-aneh,  atau  membanding-bandingkan  pendapat informan lain, dan wawancara sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah perekaman
dilakukan.
3.4.2 Observasi