Konsep Analisis Overlay Sistem Informasi Geografi SIG

karakteristik atau potensi lokal local spesific wilayah kepulauan baharimaritim dapat memanfaatkan ketersediaan fasilitas di pusat-pusat pengembangan tersebut. Menurut Budiharsono 2001, metode ini mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: 1. Memperlihatkan dasar diantara jumlah penduduk dan tersedianya fasilitas pelayanan. 2. Secara cepat dapat mengorganisasikan data dan mengenal wilayah. 3. Membandingkan pemukiman-pemukiman dan wilayah-wilayah berdasarkan ketersediaan fasilitas pelayanan. 4. Memperlihatkan hierarki pemukiman atau wilayah. 5. Secara potensial dapat digunakan untuk memantaunya merancang fasilitas baru.

2.12 Konsep Analisis Overlay

Teknik overlay merupakan pendekatan tata guna lahanlandscape. Analisis overlay ini juga dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Teknik overlay ini dibentuk melalui penggunaan secara tumpang tindih seri suatu peta yang masing-masing mewakili faktor penting lingkungan lahan. Tujuan dan manfaat teknik analisis overlay ini untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang poternsial berdasarkan pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Overlay ini merupakan suatu sistem informasi dalam bentuk grafis yang dibentuk dari penggabungan berbagai peta individu memiliki informasidatabase yang spesifik. Agregat dari kumpulan peta individu ini, atau yang biasa disebut peta komposit, mampu memberikan informasi yang lebih luas dan bervariasi. Masing- masing peta dan tranparasi memberikan informasi tentang komponen lingkungan dan sosial. Dalam teknik ini dapat diukur juga sektor-sektor yang dapat baik digunakan teknik overlay ini atau tidak. Karena tidak seluruh sektor ekonomi harus menggunakan teknik overlay tersebut. Analisis overlay dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. 2.13 Penganekaragaman Konsumsi Pangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan adalah proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan dengan salah satunya menyelenggarakan kegiatan pengembangan bisnis dan industri pangan lokal. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang.

2.14 Sistem Informasi Geografi SIG

Menurut Aronof dalam Wibawa, 2013:19 Sistem Informasi Geografi adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi –informasi geografi. Sistem Informasi geografi dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: a masukan, b manajemen data penyimpanan dan pemanggilan data, c analisis dan manipulasi data, d keluaran. Sedangkan untuk melihat keadaan letak geografis dan melihat persebaran lokasi di perlukan adanya pendekatan keruangan. Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi keruangan. Pendekatan keruangan mendasarkan pada perbedaan sifat penting lokasi seperti struktur, pola dan proses. Struktur keruangan berkaitan dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik point features, kenampakan garis line features, dan kenampakan area areal features.

2.10 Penelitian Sebelumnya