Eij: PDRB sektor i di Kecamatan wilayah Kabupaten Wonogiri tahun awal analisis. Ein: PDRB sektor i di wilayah regional tahun awal analisis.
En : PDRB total di wilayah regional tahun awal analisis. Eij,t: PDRB
sektor i di kecamatan wilayah
Kabupaten Wonogiri
tahun akhir analisis.
Ein,t : PDRB sektor i di wilayah regional tahun akhir analisis. En,t : PDRB total di wilayah regional tahun analisis.
3.5.3 Klassen Typology
Penentuan kategori suatu sektor dalam penelitian ini didasarkan pada keunggulan atau potensi yang dimiliki tiap kecamatan. Kriteria yang digunakan
untuk membagi daerah kabupatenkota dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Kuadran I merupakan kecamatan yang memiliki keunggulan produksi ketela pohon.
Kecamatan yang termasuk dalam kuadran I merupakan kecamatan yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Atau memiliki
hasil Location Quotient 1 positif dan hasil Shift Share positif. 2.
Kuadran II merupakan kecamatan yang potensial dalam produksi ketela pohon.
Kecamatan yang termasuk dalam kuadran II adalah kecamatan yang memiliki keunggulan komparatif, tetapi tidak memiliki keunggulan kompetitif. Atau
hasil dari Location Quotient1 positif dan hasil dari Shift Share negatif.
3. Kuadran III merupakan kecamatan yang potensial dalam produksi ketela
pohon. Kecamatan yang termasuk dalam kuadran III merupakan kecamatan yang
tidak memiliki keunggulan komparatif tetapi memiliki keunggulan kompetitif. Atau hasil dari Location Quotient 1 negatif dan hasil dari Shift Share
positif. 4.
Kuadran IV merupakan kecamatan yang tidak memilliki keunggulan dalam produksi ketela pohon.
Kecamatan yang termasuk dalam kuadran IV merupakan kecamatan yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Atau hasil
dari Location Quotientdan Shift Share adalah negatif. Tabel 3.1
Matriks Klassen Typology
SS + SS -
LQ 1 Kuadran I
Daerah yang memiliki keunggulan produksi tanaman ketela pohon
Kuadran II
Kecamatan yang potensial dalam produksi ketela pohon
LQ 1 Kuadran III
Kecamatan yang potensial dalam produksi ketela pohon
Kuadran IV
Kecamatan yang tidak memiliki keunggulan produksi tanaman ketela
pohon
3.4.5 Skalogram
Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan hirarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. Jenis
data yang digunakan dalam analisis ini meliputi data jumlah sarana pendidikan,
sarana kesehatan, sarana peribadatan, dan jenis data penunjang lainnya. Dengan analisis skalogram ini dapat diketahui tingkat keunggulan infrastruktur yang
dimiliki tiap kecamatan dengan membagi 25 kecamatan yang ada menjadi 3 hirarki, yaitu hirarki I, hirarki II dan hirarki III.
Hirarki I adalah daerah yang tergolong dalam infrastruktur berkembang yaitu daerah yang memiliki kelengkapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas sosial
diantaranya sarana dan prasarana yang memadai dengan acuan jumlah sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang fasilitas pelayanan sosial serta
mendukung dalam pengembangan ekonomi dan wilayah tersebut. Hirarki II merupakan daerah yang termasuk dalam infrastrukturnya moderat dan hirarki III
merupakan daerah yang termasuk dalam golongan daerah dengan infrastruktur terbelakang. Kecamatan yang tergolong dalam infrastruktur terbelakang adalah
kecamatan yang tidak memiliki kelengkapan infrastruktur. Metode skalogram dapat digunakan untuk menentukan peringkat
pemukiman atau wilayah dan kelembagaan atau fasilitas pelayanan. Asumsi yang digunakan adalah bahwa wilayah yang memiliki rangking tertinggi adalah lokasi
yang dapat menjadi pusat pelayanan. Berdasarkan analisis ini dapat ditentukan prioritas pengadaan sarana dan prasarana di setiap unit wilayah yang dianalisis.
3.4.5 Overlay