Tes Teknik Pengumpulan Data

2. Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Dengan perhitungan tingkat kesulitan soal dapat diketahui soal yang mudah atau sukar yang ditujukan dengan indeks kesukaran soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto, 2003:207-208. Rumus yang digunakan : IK = JB A + JB B JS A +JS B Keterangan : Ik = indeks kesukaran JB A = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB B = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS A = banyaknya siswa pada kelompok atas JS B = banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria perhitungan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Perhitungan indeks kesukaran soal Interval Ik Kriteria 0,00Ik0,30 ≤ Sukar 0,30Ik0,70 ≤ Sedang 0,70Ik1,00 Mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 6 soal dikaterogrikan sukar, 31 soal dikategorikan sedang dan 3 soal dikategorikan mudah. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kriteria Nomor Soal Jumlah Keterangan Mudah 27, 32, 39. 3 Nomor soal 27, 32, 39 dipakai. Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 34, 35, 37, 38, 40. 31 Nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 8, 11, 13, 14, 16, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 30, 31, 35, 37, 38, 40 dipakai, kecuali nomor soal 7, 10, 12, 15, 18, 20, 24, 29, 34 Sukar 6, 9, 17, 28, 33, 36 6 Nomor soal 6, 9, 17, 28, 36 dipakai. Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 4 3. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 – 1,00 Arikunto, 2003: 211. Daya pembeda soal dari masing-masing soal digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas soal tersebut dalam membedakan

Dokumen yang terkait

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 6 25

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA SWASTA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 21

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI KELAS X SMA AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 8 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS SMA SWASTA SANTA MARIA KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 26

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA Studi Komparasi Hasil Belajar Ips Antara Guided Teaching Dengan Student Facilitator And Explaining Siswa Kelas IV SDIT Az-Zahra Sragen 2012/2013.

0 1 16

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS ANTARA GUIDED TEACHING DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA Studi Komparasi Hasil Belajar Ips Antara Guided Teaching Dengan Student Facilitator And Explaining Siswa Kelas IV SDIT Az-Zahra Sragen 2012/2013.

0 1 11

Efektivitas Penerapan Metode Student Facilitator and Explaining dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Godean.

0 0 164