26
kompetensi tersebut dapat dikatakan guru profesional yang berstandar nasional, karena empat standar kompetensi guru tersebut diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Untuk dapat menguasai empat kompetensi tersebut, guru perlu meningkatkan tingkat pendidikannya dan mengikuti berbagai pelatihan
yang dapat menunjang tugas-tugasnya sebagai guru. Pengalaman mengajar guru juga dapat menentukan kualitas guru dalam mengajar.
Semakin banyak pengalaman mengajar guru, maka semakin banyak pula pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki. Semakin
bertambah masa
kerjanya diharapkan
guru semakin
banyak pengalamannya. Jadi, idealnya apabila tingkat pendidikan, frekuensi
pelatihan, dan pengalaman mengajar guru semakin meningkat, maka seharusnya ada peningkatan pula dalam profesionalisme guru.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat Sugiyono 2008: 60. Dalam penelitian ini berarti
menggambarkan pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru.
Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin tinggi taraf berpikirnya dan bertambah pengetahuan serta keterampilannya yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya. Demikian juga
27
apabila guru yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan lebih mampu melaksanakan tugasnya daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah.
Hal ini dapat dilihat sepintas, guru yang tingkat pendidikannya lebih tinggi tersebut lebih mampu menyusun program pembelajaran, menyajikan
pembelajaran dengan baik, dan dipercaya memegang kelas-kelas tinggi di sekolah.
Kemudian selain faktor pendidikan, faktor pelatihan juga mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan profesionalisme guru. Sebetulnya
pelatihan juga merupakan pendidikan, namun pelatihan bersifat lebih khusus. Pelatihan biasanya hanya terbatas pada topik-topik tertentu dan membutuhkan
waktu penyelenggaraan yang lebih singkat. Pelatihan diperlukan oleh seorang guru dalam perjalanan kariernya, karena adanya tuntutan-tuntutan baru,
informasi-informasi baru yang harus segera dikuasainya. Hal ini biasanya ditempuh melalui diklat.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan tugas profesional guru selain berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan adalah pengalaman
mengajar. Guru-guru yang sudah lama mengajar akan lebih kaya pengalaman dibandingkan guru-guru yang masih beberapa tahun mengajar. Mereka pasti
telah menghadapi bermacam-macam kesulitan, hambatan, dan kendala dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut
mereka menemukan pemecahan dan solusinya sehingga mempermudah pelaksanaan tugas-tugas yang dihadapinya.
28
Berdasarkan latar belakang permasalahan serta landasan teori, maka dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis