E. Tanah
Tanah Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah kompleks dari Podsolik, Latosol dan Litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit, sedangkan bagian
Barat Daya terdapat areal peralihan dengan jenis batuan Karst, sehingga di wilayah tersebut terbentuk beberapa gua alam karst gamping.
F. Air
Hutan Pendidikan Gunung Walat merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian Selatan yang mempunyai
anak sungai yang mengalir sepanjang tahun. G.
Vegetasi
Vegetasi Hutan Pendidikan Gunung Walat sebagian besar hutan tanaman yang ditanam sejak tahun 1958 dengan luas sekitar 100 ha. Jenis tanamannya
antara lain : Agathis A. loranthifolia, Pinus P. merkusii, Puspa Schima walichii
, Akasia A. auriculiformis, Mahoni S. macrophylla dan sisanya tanah kosong yang tertutup tumbuhan bawah, semak, dan alang-alang.
H. Kondisi Hutan Gunung Walat
1. Sejarah
Pada tahun 1961 dilakukan penjajagan ke Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk dapat mengelola hutan di Komplek Hutan Gunung Walat. Pada tahun 1963
berdiri Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, setelah Universitas Indonesia dipecah menjadi Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut
Teknologi Bandung, dan Universitas Hasanudin Fakultas Ekonomi. Pada tahun 1967 dilakukan kembali penjajagan kerjasama oleh IPB
terhadap Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Direktorat Jenderal Kehutanan, Departemen Pertanian untuk mengusahakan Hutan Pendidikan
Gunung Walat untuk menjadi Hutan Pendidikan. Sebagai hasil dari usaha tersebut pada tahun 1968 Hutan Pendidikan Gunung Walat mulai dibina dan oleh Fakultas
Kehutanan IPB. Pada tahun 1969 diterbitkan Surat Keputusan Kepala Jawatan Kehutanan Provinsi Jabar pada tanggal 14 Oktober 1969 No. 7041IV69 bahwa
Hutan Gunung Walat seluas 359 Ha ditunjuk sebagai Hutan Pendidikan yang pengelolaannya diserahkan kepada IPB.
Pada tahun 1973 diterbitkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kehutanan tanggal 24 Januari 1973 No. 291DS73 tentang Pengelolaan Hutan
Pendidikan Gunung Walat. Kemudian, pada tanggal 9 Februari dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pinjam Pakai Tanah Hutan Pendidikan Gunung
Walat oleh Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat dengan Rektor IPB. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 008KptsDII73 maka kemudian
IPB mendapat IPB mendapat hak pakai atas Hutan Pendidikan Gunung Walat. Tahun 1992 Menteri Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan No. 687kpts-II92
tentang penunjukan komplek Hutan Pendidikan Gunung Walat di Daerah Tingkat II Sukabumi Provinsi Jawa Barat seluas 359 Ha menjadi Hutan Pendidikan.
Pada Tahun 2005, Menteri Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan No. 188Menhut-II2005, tanggal 8 Juli 2005, tentang penunjukkan dan penetapan
kawasan Hutan Produksi Terbatas Kompleks Hutan Pendidikan Gunung Walat seluas 359 Ha sebagai kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus HDTK untuk
Hutan Pendidikan dan Latihan Gunung Walat Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, untuk jangka waktu 20 tahun. Dengan demikian maka Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor mempunyai hak pengelolaan penuh terhadap kawasan Hutan Pendidikan dan Latihan Gunung Walat, Sukabumi.
Kawasan Gunung Walat mulai ditanami pada tahun 195152 dengan jenis Damar A. loranthifolia
dan tahun-tahun selanjutnya ditanami dengan jenis- jenis lain seperti Pinus P. merkusii, Puspa Schima sp. dan Mahoni Swietenia
sp.. Sampai sekarang hampir seluruh areal Hutan Pendidikan Gunung Walat telah ditanami disamping masih banyaknya tumbuhan asli setempat.
2. Fasilitas
Fasilitas dan kapasitas untuk pendidikan dan latihan yang telah dibangun adalah Gedung serbagunaAula 280-300 orang, Asrama 190-220 orang, Ruang
kuliah 120-160 orang, Wisma tamu 40 orang, Mushola 250 orang, Ruang Kerja, Kantor, Ruang Informasi, Tempat Parkir, Ruang Makan dan MCK,
sedangkan fasilitas rekreasi yang telah ada adalah jalan setapak, gardu pandang, gardu istirahat, areal perkemahan dan papan-papan petunjuk.
I. Kondisi Sosial Ekonomi Mayarakat Desa Sekitar HPGW
Tabel 7 Luas wilayah Desa Sekitar HPGW yang termasuk dalam Batas HPGW
No. Desa Luas
Ha 1 Bojong
19,236 2 Bojongkembang
63,040 3 Cikembar
17,254 4 Sukamulya
5,300 5 Hegarmanah
112,786 6 Cicantayan
143,778
Sumber : Bakosurtanal, 2003
Desa Cicantayan memiliki luas keseluruhan sekitar 1.277,881 Ha. Berdasarkan fungsi penggunaan lahan, Desa Cicantayan dibagi ke dalam 4 bagian
yaitu :1 Kebunperkebunan dengan luas 233,536 Ha, 2 Sawah Irigasi dengan luas 598,800 Ha, 3 Ladang dengan luas 69,170 Ha.
Desa Bojong Kembang memiliki luas keseluruhan sekitar 999,191 Ha. Berdasarkan fungsi penggunaan lahan, Desa Cicantayan dibagi ke dalam 4 bagian
yaitu :1 Kebunperkebunan dengan luas 408,247 Ha, 2 Lahan untuk sawah dengan luas 81,346 Ha ; terdiri sawah irigasi 64,727 Ha dan sawah tadah hujan
dengan luas 16,619 Ha, 3 Ladang dengan luas 80,619 Ha. Desa Hegarmanah memiliki luas keseluruhan sekitar 1.480,378 Ha yang
terdiri atas tanah seluas 300 ha dan tanah perbukitan atau pegunungan sekitar 1.140,378 Ha dengan ketinggian rata-rata 6020 mdpl. Berdasarkan fungsi
penggunaan lahan, Desa Hegarmanah dibagi ke dalam tiga bagian yaitu :1 Lahan untuk pertanian sawah dengan luas 86, 631 Ha, 2 Lahan untuk perkebunan sawah
dengan luas 954,980 Ha ; terdiri perkebunan rakyat 824,980 Ha dan perkebunan swasta 130 Ha, dan 3 Lahan yang ditetapkan sebagai Hutan Pendidikan Gunung
Walat HPGW seluas 112,786 Ha. Jumlah penduduk desa Hegarmanah sampai akhir tahun 2003 yaitu 8.847
jiwa dengan perincian jumlah laki-laki 4.807 jiwa dan 4.040 jiwa dengan jumlah 2.281 kepala keluarga. Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk desa
Hegarmanah pada umumnya hanya mengenyam pendidikan SD atau sederajat Trison, 2005.
Tabel 8 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Hegarmanah 2003 No. Pendidikan
Jumlah orang
Persentase 1 Belum
Sekolah 120
3,40 2 Usia 7-45 Tahun Tidak Pernah Sekolah
650 18,42
3 SD Tidak Tamat 312
8,84 4 Tamat
SD Sederajat
1700 48,18
5 SLTPSederajat 510
14,45 6 SLTASederajat
217 6,15
7 D2 12
0,34 8 S1
7 0,2
Jumlah 3528
100
Sumber : Daftar Isian Potensi Desa Hegarmanah 2003
Tabel 9 Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Hegarmanah No. Mata
Pencaharian Jumlah
orang Persentase
1 Petani 1906
47,28 2 Buruh
Tani 1506
37,36 3 Buruh
Swasta 319
7,91 4 Pegawai
Negeri 20
0,49 5 Pengrajin
37 0,91
6 Pedagang 112
2,77 7 Peternak
5 0,12
8 Nelayan 1
0,02 9 Montir
10 0,24
10 Supir 10
0,24 11 Tukang
Batu 50
1,24 12 Tukang
Kayu 25
0,62 13 Guru
Swasta 20
0,49 14 Veteran
10 0,24
Jumlah 4031
100
Sumber : Daftar Isian Potensi Desa Hegarmanah 2003
Sebagian besar penduduk Desa Hegarmanah bermata pencaharian sebagai petani, baik petani kebun, sawah maupun buruh tani. Selain petani ada juga yang
menjadi buruh swasta, pegawai negeri, pengrajin, pedagang, peternak, montir, supir, tukang kayu, tukang batu, guru, dan veteran. Walaupun sebagian besar
penduduknya merupakan petani, namun kepemilikan lahannya relatif kecil, rata- rata kepemilikan kurang dari 0,5 Ha 71, 30.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN