Gambar 13 Tampilan Menu Untuk Melaporkan Data
B. Penatagunaan Hutan Pendidikan Gunung Walat
Kegiatan penatagunaan kawasan hutan merupakan bagian integral dari kegiatan perencanaan hutan, dimaksudkan untuk menentukan fungsi kawasan
hutan dengan pendekatan kondisi biofisik kawasan, yaitu dengan mempertimbangkan kondisi topografi, jenis tanah, dan intensitas hujan per hari
hujan. Penentuan zona fungsi hutan pada Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW didasarkan pada hasil skoring dengan kriteria fungsi hutan sebagaimana
SK Mentan No. 837KptsUm111980. Dengan perangkat lunak ini, rincian luas hasil skoring wilayah HPGW disajikan pada Tabel 11 dan Gambar 14.
Tabel 11 Penetapan Fungsi Hutan pada HPGW berdasarkan Nilai Skor Nilai Skor
Fungsi Hutan Luas Ha
Persentase 125
Hutan Produksi Bebas 109,698 30,35
125 ≤ NS ≥ 174 Hutan Produksi Terbatas
207,824 57,51 174
Hutan Lindung 43,872 12,14
Nilai Skor untuk menetapkan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas HPT, dan Hutan Produksi Bebas HPB didapat dari penjumlahan setiap faktor
setelah masing-masing dikalikan dengan nilai timbangan bobot sesuai dengan besarnya pengaruh relatif terhadap kepekaan wilayah yang bersangkutan terhadap
erosi. Nilai bobot dan nilai skor untuk kriteria penetapan fungsi hutan berdasarkan SK Mentan No. 837KptsUm111980.
Dalam penataan ruang kawasan hutan keberadaan fungsi lindung harus mendapatkan perhatian serius sehingga perlu kawasan lindung. Jadi dari
penetapan fungsi hutan hasil skoring harus disesuaikan dengan pertimbangan syarat kawasan perlindungan yaitu mempunyai lereng lapang lebih dari 40,
pelindung sempadan mata air, sempadan sungai, dan sempadan situ Keppres RI No. 32 tahun 1990, serta kawasan areal dengan sifat tanah yang sangat sensitif
terhadap erosi.
Gambar 14 Peta Fungsi Hutan Pendidikan Gunung Walat Berdasarkan Hasil Skoring
Perbandingan luas klasifikasi fungsi hutan HPGW dengan pertimbangan skoring dan kawasan perlindungan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.
837KptsUm111980 dan Keppres RI No. 32 tahun 1990, buffer sungai dan buffer situ serta slope lebih dari 40 disajikan pada Tabel 11 dan Gambar 15.
Tabel 12 Penetapan Fungsi Hutan pada HPGW dengan 3 Kriteria Fungsi Hutan Fungsi Hutan
Luas Ha Persentase
Hutan Produksi Bebas HPB 105,570
29,22 Hutan Produksi Terbatas HPT
132,600 36,70
Kawasan Lindung 123,155
34,08 Perbandingan luas fungsi hutan menunjukkan bahwa HPGW di dominasi
oleh hutan untuk produksi yaitu seluas 238,170 Ha. Dari segi posisi spasialnya, peta fungsi hutan tampak bahwa areal HPB dan HPT terletak menyebar khususnya
HPB tersebar dengan ukuran area poligon yang relatif kecil dengan rata-rata luasan sekitar 0.33 Ha sebagaimana disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15 Peta Fungsi Hutan Pendidikan Gunung Walat dengan Pertimbangan 3 Kriteria Fungsi Hutan
Setelah Proses Generalisasi
Sebelum Proses Generalisasi
Fungsi Hutan Luas Ha
Persentase Luas Ha
Persentase Hutan Produksi Terbatas HPT
184,141 50,95
132,600 36,70
Hutan Produksi Bebas HPB 44,430
12,29 105,570
29,22 Kawasan Lindung
132,824 36,75
123,155 34,08
Jumlah 361,395
361,325 Dalam menentukan zona-zona pemanfaatan, diperlukan adanya proses
generalisasi dengan menetapkan luasan minimum dari suatu areal poligon yang tetap dipertahankan sebagai satuan terkecil area. Untuk memudahkan suatu pengelolaan hutan
dan mencapai kelestarian hutan disyaratkan adanya kekompakan areal Sonatha, 2005. Sebagai ilustrasi, dalam pemisahan petak ke dalam anak petak di Perhutani, syarat
minimal suatu anak petak adalah 4 Ha. Pada kajian ini, untuk itu poligon atau areal yang memiliki luasan kurang dari 4 Ha digabungkan dissolve atau di-eliminate dengan areal
di dekatnya. Setelah proses generalisasi ini, perbandingan luas fungsi hutan produksi bebas, hutan produksi terbatas, dan kawasan lindung di kawasan HPGW dapat dilihat
pada Tabel 13.
Luas Fungsi Hutan Setelah Proses Generalisasi
132,824 Ha 36,75
184,141 Ha 50,95
44,430 Ha 12,29
Hutan Produksi Terbatas HPT Hutan Produksi Bebas HPB
Kawasan Lindung
Luas Fungsi Hutan Sebelum Generalisasi
105,570 Ha 29,22
132,600 Ha 36,70
123,155 Ha 34,08
Hutan Produksi Terbatas HPT Hutan Produksi Bebas HPB
Kawasan Lindung
Gambar 16 Diagram Perbandingan Luas Fungsi Hutan Setelah dan Sebelum Proses Generalisasi
Tabel 13 Luas Hasil Penatagunaan Hutan di HPGW
Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa luasan Hutan Produksi Terbatas HPT dan Kawasan Lindung bertambah, yaitu untuk HPT sebesar 28 dari luasannya
132,600 Ha menjadi 184,141 Ha setelah proses generalisasi dan Kawasan Lindung sebesar 7,28 dari luasannya 123,155 Ha menjadi 132,824 Ha setelah proses
generalisasi. Sedangkan untuk Hutan Produksi Bebas luasannya berkurang sebesar 57,91 dari luasannya 105,570 Ha menjadi 44,430 Ha setelah proses generalisasi.
Gambar 17 Peta Tataguna Hutan Pendidikan Gunung Walat
C. Pemanfaatan Ruang Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat