Asas-Asas Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini Penjelasan Umum angka 1 huruf b. 20 Prinsip-prinsip yang digunakan dalam otonomi daerah, yaitu: a. Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya daerah berwenang mengatur semua urusan pemerintahan yang ditetapkan Undang-undang misalnya selain bidang-bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiscal nasional, serta agama. b. Prinsip otonomi nyata adalah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan, berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada serta berpotensi untuk hidup dan berkembangsesuai potensi serta kekhasan daerah. Prinsip otonomi bertanggung jawab adalah otonomi yang penyelenggaraannya benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi. 21

D. Asas-Asas Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Pada dasarnya prinsip penyelenggaraan otonomi daerah mencakup: 1. Asas desentralisasi Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. 22 Dengan demikian, prakarsa, wewenang, dan tanggung jawab mengenai urusan-urusan yang diserahkan tadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab daerah itu, baik mengenai politik kebijaksanaan, perencanaan, dan 20B.N. Marbun, Op. cit., hlm. 59-60 21Dewi Aniaty, Aviani Santi, dan Dadang Sundawa, Pendidikan Kewarganegaraan 3 SMP dan MTs Kelas IX, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm.42-43 22J. Kaloh, Op. cit, hlm. 258. 13 pelaksanaannya maupun mengenai segi-segi pembiayaannya. Perangkat pelaksanaannya adalah perangkat daerah sendiri. 23 2. Asas dekonsentrasi Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 , dekonsentrasi adalah sebagai pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintahdan atau kepala instansi vertikal di wilayah tertentu. 24 Tanggung jawab tetap ada pada Peerintah Pusat. Baik perencanaannya maupun pembiayaannya tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Unsure pelaksanaannya dikoordinasikan oleh kepala daerah dalam kedudukannya selaku wakil pemerintah pusat. Latar belakang diadakannya system dekonsentralisasi ialah bahwa tidak semua urusan Pemerintah Pusat dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah menurut asas desentralisasi. 25 3. Asas tugas pembantuan Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah danatau desa dari Pemerintah Provinsi kepada kabupatenkota danatau desa, serta dari kebupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. 26 Misalnya, Kotamdya menarik pajak-pajak tertentu seperti pajak kendaraan yang sebenarnya menjadi hak da n urusan Pemerintah Pusat. Berdasarkan prinsip-prinsip diatas, jelaslah bahwa wilayah Indonesia dibagi menjadi daerah-daerah otonom dan wilayah-wilayah administrasi. Daerah otonom atau daerah swatantra adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu, yang berhak, berwenang, dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Daerah dibentuk berdasarkan asas desengtralisasi. 23 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Op. cit, hlm.3 24J. Kaloh, Op. cit, hlm. 259. 25 .S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Op. cit, hlm.4 26 J. Kaloh, Op. cit, hlm. 259 14 Wilayah administrasi atau wilayah adalah lingkungan kerja perangkat pemerintah yang menyelenggarakan tugas pemerintahan umum di daerah. Wilayah ini dibentuk berdasarkan asas dekonsentralisasi. Syarat-syarat dibentuknya suatu daerah, antara lain: a. Mampu membiayai kehidupannya kemampuan ekonomi; b. Jumlah penduduk yang ditentukan; c. Luas daerah; d. Memperhatikan pertahanan dan keamanan nasional; e. Pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa; f. Dapat melaksanakan pembangunan untuk daerahnya. 27

E. Otonomi Daerah dan Prospeknya di Masa Mendatang