Pengendalian penyimpanan data

6. Pengendalian penyimpanan data

Sistem informasi yang efisien menangkap dan menyimpan data hanya satu kali dan membuat sumber tunggal ini tersedia bagi semua pengguna yang akan membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan data dari masing-masingpengguna, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pengumpulan dan penyimpanan. Data yang sering digunakan dapat diduplikasi sampai lusinan, ratusan, atau bahkan ribuan kali. Review atas pengendalian penyimpanan data ditujukan untuk memastikan bahwa setiap elemen data disimpan hanya satu kali, sehingga mengurangi redundansi data serta mengurangi biaya pengumpulan dan penyimpanan data. Misalnya, data pelanggan hanya muncul satu kali, namun data saling dibagi oleh para pengguna dari bagian akuntansi, pemasaran, dan layanan produk.

Gambar 6.7 Model Basis Data Audit EDP

Pengguna Tampilan Pengguna



Penjualan pelanggan

Peranti Lunak Integrasi

Basis data yang digunakan bersama

Akuntansi





Pemasaran




Layanan

Produk

(Piutang Usaha Saat ini)

D

Penjualan pelanggan

(Orientasi Demografis & B

historis)

M

Penjualan pelanggan

(Orientasi S

Produk/Historis)





Data pelanggan, faktur penjualan, penerimaan tunai, Jadwal service Produk, Data entitas lainnya




7. Pengendalian Hasil Pemrosesan

Review pengendalian hasil pemrosesan memastikan bahwa output sistem tidak hilang, salah arah, atau rusak dan bahwa tidak terjadi pelanggaran privasi. Eksposur sejenis ini dapat menyebabkan gangguan yang serius atas operasi serta dapat mengakibatkan kerugian

keuangan bagi perusahaan. Contohnya, jika berbagai cek yang dibuat perusahaan dari sistem pengeluaran kas ternyata hilang, salah arah, atau hancur, maka akun perdagangan dan berbagai tagihan lainnya akan tetap tidak terbayar. Jenis metode pemrosesan yang digunakan akan mempengaruhi pilihan pengendalian yang digunakan untuk melindungi output sistem. Secara umum, sistem batch lebih mudah dihadapkan pada berbagai eksposur hingga membutuhkan tingkat pegendalian yang lebih tinggi daripada sistem real-time.

1. Mengendalikan output sistem batch; Sistem batch biasanya menghasilkan output dalam bentuk kertas, yang umumnya membutuhkan keterlibatan berbagai perantara dalam produksinya dan distribusinya. Output akan diambil dari printer oleh operator computer terkait, dipisahkan sesuai urutan lembarnya dan dipisahkan dari berbagai laporan yang lain dikaji kebenarannya oleh staf administrasi bagian pengendalian data, serta kemudian dikirim melalui layanan surat internal ke pengguna akhir.

2. Output spooling; Dalam operasi pemrosesan data berskala besar, alat-alat untuk output seperti printer dapat mengalami penumpukan pekerjaan yang tidak terproses karena banyaknya program secara simultan meminta layanan dari sumber daya yang terbatas ini. Penumpukkan pekerjaan yang tidak terproses ini dapat menyebabkan penyempitan kapasitas, yang akan berpengaruh negative pada output sistem.

3. Program pencetakan; Ketika printer lowong, maka program run pencetakan akan menghasilkan output kertas dari file output. Program pencetakan seringkali merupakan sistem yang rumit dan membutuhkan adanya intervensi dari operator. Hal-hal yang perlu dilakukan operator, adalah:

  1. Menghentikan sementara program pencetakan untuk memasukkan jenis output dokumen yang benar (cek, faktur, atau berbagai formulir khusus lainnya).

  2. Memasukkan berbagai parameter yang dibutuhkan oleh run pencetakan, seperti jumlah salinan yang akan dicetak.

  3. Memulai kembali run pencetakan di titik pemeriksaan tertentu setelah adanya kegagalan fungsi printer, dan

  4. Mengambil output printer dari printer untuk ditinjau kembali dan untuk didistribusikan.

4. Pemilahan; Ketika laporan output diambil dari printer, maka output tersebut akan masuk ke tahap pemilahan dimana halaman output tersebut akan dipisah-pisah dan diatur urutannya. Kekhawatiran yang terjadi dalam kegiatan ini adalah staf administrasi yang melakukan pemilahan dapat saja membuat salinan tidak sah atas laporan tersebut, mengambil selembar halaman dari laporan tersebut atau membaca informasi yang sensitif. Review pengendalian utama atas eksposur ini adalah dengan pengawasan. Untuk berbagai laporan yang sangat sensitif, pemilahan dapat dilakukan oleh pengguna akhir terkait.

5. Sampah; Sampah output komputer berpotensi menimbulkan eksposur. Merupakan hal yang penting untuk membuang semua laporan yang dibatalkan dan salinan karbon dari kertas multilapisan yang disingkirkan dalam tahap pemilihan.

6. Pengendali data; Kelompok pengendali data bertanggungjawab untuk memverifikasi akurasi output komputer sebelum didistribusikan ke pengguna terkait. Biasanya staf administrasi bagian pengendalian data akan mengkaji berbagai angka pengendali batch untuk memastikan keseimbangannya; memeriksa bagian laporan untuk mencari data yang menyimpang, tidak sah, dan hilang; dan mencatat penerimaan laporan tersebut dalam daftar pengendali batch milik bagian pengendalian data. Untuk berbagai laporan yang berisi data yang sangat sensitif, pengguna akhir dapat melakukan pekerjaan ini.

7. Distribusi laporan; Risiko utama yang berkaitan dengan distribusi laporan meliputi laporan yang hilang, dicuri, atau salah kirim pada saat transit ke pengguna. Untuk laporan dengan beberapa tembusan, file alamat para pengguna yang sah harus dikonsultasikan lebih dulu untuk mengidentifikasi tiap penerima laporan. Untuk laporan yang sangat sensitif sifatnya, teknik distribusi berikut ini dapat digunakan:

a. Laporan tersebut dapat dimasukkan ke kotak surat yang diamankan. dimana hanya penggunanya saja yang memiliki kuncinya

b. Pengguna bisa diperintahkan untuk mengambil sendiri secara langsung di pusat distribusi serta menandatangani penerimaan laporan terkait

c. Seorang petugas keamanan atau kurir khusus dapat diminta mengirimkan laporan tersebut ke pengguna.

8. Pengendalian pengguna akhir Ketika sudah berada di tangan pengguna, output laporan, output laporan haruslah diperiksa kembali untuk mencari kesal ahan yang mungkin terlewat dari kajian yang dilakukan staf administrasi bagian pengendalian data . Para pengguna berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengidentifikasi berbagai kesalahan yang tidak terlalu tampak dalam laporan tersebut, yang tidak dapat diungkap melalui ketidakseimbangan dalam total pengendali. Berbagai kesalahan yang terdeteksi oleh pengguna harus dilaporkan ke manajemen layanan komputer terkait. Kesalahan semacam ini dapat merupakan gejala dari desain sistem yang tidak tepat, prosedur yang salah, kesalahan yang tidak sengaja masuk ketika pemeliharaan sistem, atau adanya akses yang tidak sah ke file data di berbagai program.