Gambar 12. Proses Pencampuran Seluruh Bahan
B. Penggilingan
Proses penggilingan juga dilakukan menggunakan mesin penggiling yang juga dioperasikan oleh tenaga kerja pria. Setelah adonan bercampur menjadi satu
pindahkan adonan kemesin penggiling, kemudian digiling untuk menghasilkan adonan berupa lembaran-lembaran.
Gambar 13. Proses Pemipihan Adonan Pada Mesin Penggiling
Universitas Sumatera Utara
C . Pencetakan
Setelah adonan berubah menjadi lembaran-lembaran maka adonan dipotong memanjang dan dipotong kembali dengan ukuran 2 cm x 2 cm hal ini
untuk memudahkan kacang tanah dilipat ke adonan, kemudian kacang dilipatkan ke adonan kulit disinilah peran wanita dibutuhkan. Tenaga kerja wanita bertugas
memotong adonan yang telah berbentuk lembaran pipih, serta melipat kacang tanah keadonan.
Gambar 14. Proses Pemotongan Memanjang Adonan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 15. Proses Pemotongan Adonan Kulit Menjadi Bentuk Persegi
Gambar 16. Proses Melipat Kacang Tanah Ke Adonan Kulit
Universitas Sumatera Utara
Gambar 17. Tenaga Kerja Wanita Yang Sedang Melipat Kacang Intip
D. Penggorengan dan pengemasan
Penggorengan dilakukan secara manual oleh tenaga kerja pria karena hal ini dianggap pekerjaan yang beresiko tinggi terhadap wanita. Dan prosesnya
adalah sebagai berikut 1. Setelah dilipatkan keadonan kulit, kemudian kacang intip digoreng dalam
minyak yang telah ditambahkan gula dan wijen.gula dan wijen menambah rasa
manis dan renyah pada kacang kulit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 18. Proses Penggorengan
2. Pengemasan Setelah digoreng kacang intip ditiriskan dan dibiarkan dingin hal ini bertujuan
agar kacang intip tetap renyah pada saat dalam kemasan. Kemudian kacang intip siap di kemas dan dipasarkan. pengemasan dilakukan oleh tenaga kerja wanita
yang dipercaya untuk mengemas.
Gambar 19. Kacang Intip Yang Telah Digoreng Dan Di Tiriskan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 20. Kacang Intip Yang Telah Siap Dipasarkan
Aktivitas Tenaga Kerja Wanita
Tenaga kerja yang bekerja pada industri rumah tangga kacang intip adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus rumah tangganya. Sebelum pergi
ketempat bekerja para ibu rumah tangga ini melakukan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga terlebih dahulu. Seperti memasak, membersihkan rumah, mengurus
anak sekolah dan suami pergi kerja. Setelah semua selesai sekitar pukul 09.00 wib para tenaga kerja pergi ke lokasi industri kacang intip yang memang tempatnya
tidak terlalu jauh. Di lokasi industri kacang intip ini para tenaga wanita bekerja bekerja memotong adonan dan melipatkannya ke kacang tanah. Setelah bekerja 3
jam sampai pukul 12.00 wib para pekerja pulang kerumah untuk istirahat makan siang dan melihat keadaan rumah dan anak-anak yang pulang sekolah, setelah
istirahat kurang lebih 1 jam sekitar pukul 13.00 wib wanita kembali ke lokasi industri Kacang Intip dan bekerja kembali melipat kacang tanah keadonan sampai
Universitas Sumatera Utara
sore pukul 15.00 – 16.00.wib dan kembali kerumah selanjutnya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Inilah aktivitas tenaga kerja wanita yang bekerja pada
industri Kacang Intip setiap hari. Menurut hasil wawancara kepada responden, Para suaminya menyatakan
bahwa isteri yang bekerja sebagai buruh di industri Kacang Intip dapat membantu keuangan keluarga, walaupun yang diterima tenaga kerja wanita dari pekerjaan ini
tidak terlalu besar tetapi cukup berarti. Suami tidak pernah keberatan karena isteri selain dapat bekerja mengisi waktu luang dan menambah pendapatan keluarga
isteri juga dapat menyelesaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Para suami beranggapan kerja ini hanya kerja sambilan para isteri tetapi
cukup membantu pendapatan keluarga,dan pekerjaan ini tidak begitu menguras tenaga si wanita. Disamping itu, pekerjaan ini tidak mengeluarkan ongkos
sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan, sedangkan untuk makan siang mereka bisa pulang kerumah untuk makan siang.
Curahan Tenaga Kerja Wanita Dalam Industri Kacang Intip
Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja wanita adalah memotong adonan menjadi lebih kecil dengan ukuran 2 cm x 2 cm, serta melipat kulit adonan
ke kacang tanah, semakin cepat mengerjakannya maka semakin besar volume kacang intip yang dikerjakan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Rataan curahan tenaga kerja dan volume kacang yang dilipat dalam industri kacang intip didaerah penelitian perminggu dan
perbulan
Uraian Jam kerja
Volume kacang yang dilipat kg
Minggu I 30,30
57,69 Minggu II
30,10 60,20
Minggu III 30,20
59,96 Minggu IV
30,24 60,48
Jumlah 120,38
240,64 Sumber : Diolah Dari Lampiran 2
Dari Tabel 11 dapat dikemukakan bahwa responden bekerja mulai hari senin sampai sabtu setiap minggunya dengan curahan tenaga kerja per minggu dan
volume kacang yang dilipat hampir sama antara 57,96 - 60,48 kg. Dengan kata lain curahan tenaga kerja wanita dalam satu bulan 120,38 jam dengan 24 hari
kerja dan rata-rata volume kacang yang dilipat adalah 240,64 kg
Pendapatan Kerja Wanita Sebagai Buruh
Pendapatan tenaga kerja wanita sesuai dengan seberapa banyak Kg kacang intip yang dapat dilipat setiap harinya selama seminggu. Upah melipat
kacang intip adalah Rp. 2.000 Kg. Oleh karena upah yang diterima tergantung pada banyaknya kacang yang dilipat. Besarnya upah yang diterima oleh tenaga
kerja wanita setiap bulan dapat dilihat pada tabel 12 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Rata-rata upah tenaga kerja wanita pada industri kacang intip didaerah penelitian Rp Bulan.
Uraian Rataan
Range 1. volume kacang yang dilipatkan Kg
240,64 231-262
2. upah RpBln 481.280
462.000-524.000 Sumber : Diolah Dari Lampiran 3
Dari Tabel 12 dapat dikemukakan bahwa pendapatan yang diperoleh wanit sabagai upah dari industri kacang intip adalah Rp. 481.280 dalam 24 hari kerja
atau jam kerja 120,38 jam dalam satu bulan. Dengan kata lain pendapatan 1 jam adalah Rp 4.000,- upah minimum kota Tebing Tinggi Rp. 1.380.000 dalam 25
hari kerja atau 200 jam bila 1 HK = 8 jam maka pendapatan perjam adalah Rp. 6.900,- . Maka pendapatan wanita dari industri kacang intip Rp.4.000,- dalam
satu jam dibandingkan dengan upah minimum kota Tebing Tinggi sebesar Rp. 6.900,-per jam, maka pendapatan wanita sebagi buruh di industri kacang intip
rendah. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan pendapatan tenaga kerja wanita sebagi buruh di industri kacang intip besar, ditolak.
Pendapatan Keluarga
Pendaptan keluarga adalah pendapatan wanita ditambah dengan pendapatan suami. Pekerjaan suami para tenaga kerja wanita pada industri kacang
intip bervariasi antara lain buruh pabrik, kuli bangunan, tarik becak, sopir dan wiraswasta. Sumber pendapatan suami berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat
pada Tabel 13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Jumlah Pendapatan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami Bulan No Uraian
Jumlah orang Pendapatan Rata-rata RpBln
1. Buruh pabrik
14 56 1.200.000
2. Sopir
4 16 1.725.000
3. Kuli bangunan
3 12 1.733.333
4. Tarik becak
2 8 1.800.000
5. Wiraswasta
2 8 1.200.000
Sumber : Diolah Dari Lampiran 1 Dari Tabel 13 dapat dikemukakan bahwa terdapat 14 orang 56 suami
responden pekerjaannya adalah buruh pabrik dengan rata-rata penghasilan perbulan Rp.1.200.000,- selanjutnya 4 orang 16 bekerja sebagai sopir dengan
pendapatana perbulan Rp.1.723.000,- 3 orang 12 bekerja sebagai kuli bangunan dengan pendapatan setiap bulan Rp.1.733.333,- sebagai penarik becak
2 orang 8 dengan pendapatan perbulan Rp.1.800.000,- dan 2 orang 8wiraswasta dengan pendapatan Rp.1.200.000 perbulan. Maka untuk melihat
besarnya pendapatan keluarga dari tenaga kerja wanita sebagai buruh pada industri kacang intip dapat dilihat pada tabel 14
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Total Pendapatan Keluarga tenaga kerja wanita yang bekerja di industri kacang intip di daerah penelitian
No
Uraian RpBulan
Range Rp
1
Pendapatan wanitaisteri 481.280
462.000-524.000
2
Pendapatan suami 1.396.000
1.200.000-3.000.000 Total Pendapatan Keluarga
1.877.280 1.662.000-3.482.000
Sumber : Diolah Dari Lampiran 4
Dari Tabel 14 dikemukakan bahwa total pendapatan keluarga adalah Rp. 1.877.280 per bulan dengan range Rp.1.662.000-3.482.000.
Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga.
Dengan memperhatikan kondisi pendapatan suami sebelum adanya pendapatan isteriwanita dapat dikemukakan dari 25 responden terhadap
8
8 25
× 100 = 32 pendapatan suami diatas Upah Minimum Kota Tebing
Tinggi, sementara 17 68 pendapatan suami dibawah Upah Minimum Kota Tebing Tinggi setelah wanita isteri memiliki pendapatan sendiri, maka
pendapatan keluarga diatas Upah Minimum Kota Tebing Tinggi. Keadaan ini menunjukkan bahwa pendapatan isteri sebagai tenaga kerja wanita pada industri
kacang intip memberikan arti yang cukup penting bagi pendapatan keluarga. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan responden terhadap
pendapatan keluarga maka digunakan rumus :
Kontribusi pendapatan wanita =
���������� ������ ���� �������� ������ ����� ����� ���������� ��������
x 100
Universitas Sumatera Utara
Keterlibatan tenaga kerja wanita dalam kegiatan ekonomi akan mempengaruhi besarnya pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Besarnya kontribusi pendapatan responden terhadap total pendapatan keluarga dapat dilihat pada Tabel 15
Tabel 15. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Kacang Intip Didaerah Penelitian
No Uraian
RpBulan Persentase
1 Pendapatan responden
481.280 25,64
2 Pendapatan suami
1.396.000 74,36
Total 1.877.280
100 Sumber : Diolah Dari Lampiran 4.
Dari Tabel 15 dapat dikemukakan bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan rumah tangga adalah 25,64 . Dari data
ini dapat dikemukakan bahwa kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan keluarga rendah karena kontribusi 30 . Maka hipotesis 3 yang menyatakan
bahwa kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga tinggi ditolak.
Alasan Tenaga Kerja Wanita Bekerja Sebagai Buruh Diindustri Kacang Intip
Alasan dari 25 responden terhadap pekerjaan sebagai buruh pada industri kacang intip bervariasi menurut hasil wawancara bahwa alasan responden
bekerja sebagai buruh di industri Kacang Intip ini. Ada yang menyatakan menambah pendapatan keluarga, karena lokasinya dekat rumah, mengisi waktu
Universitas Sumatera Utara
luang dan daripada menganggur dirumah. Jumlah dan persentasi wanita berdasarkan alasannya dapat dilihat pada Tabel 15
Tabel 16. Frekuensi Wanita Berdasarkan Alasan Bekerja Sebagai Buruh di Industri Kacang Intip Di Daerah Penelitian
No Alasan
Jumlah jiwa
Persentase
1. Menambah pendapatan keluarga
8 32
2. Menambah pendapatan keluarga
dan lokasinya dekat rumah 8
32 3.
Menambah pendapatan keluarga dan mengisi waktu luang
7 28
4. Menambah pendapatan keluarga
dan daripada menganggur 2
8 Jumlah
25 100
Sumber Diolah Dari Lampiran 5 Dari Tabel 16 dapat dikemukakan bahwa jumlah responden yang terbesar
adalah yang mengatakan alasan menambah pendapatan keluarga dan lokasi industri kacang intip dekat dari rumah yaitu sama sekitar 32, diikuti alasan
mengisi waktu luang 28 dan terakhir alasan daripada menganggur di rumah terdapat 8 .
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa alasan wanita bekrja sebagai buruh pada industri kacang intip dominan untuk menambah pendapatan
keluarga sehingga dengan adanya pendapatan wanita isteri maka total pendapatan seluruhnya dari semua rumah tangga berada diatas Upah Minimum Kota Tebing
Tinggi. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan apa alasan wanita bekerja
pada industri kacang intip telah terjawab.
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Curahan tenaga kerja wanita pada industri kacang intip cukup besar yaitu
120,38 jam dalam satu bulan berarti tenaga kerja wanita bekerja ±5,02 jam setiap harinya.
2. Pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita yaitu rata-rata sebulan sebesar
Rp. 481.280,00. Pendapatan ini dibawah upah minimum kota Tebing Tinggi yaitu Rp. 1.380.000. Namun pendapatan ini dianggap sangat membantu
perekonomian keluarga. 3.
Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga sebesar 25,64 artinya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita
rendah. Tetapi tenaga kerja wanita tetap merasa beruntung bekerja pada industri ini karena tugasnya sebagai ibu rumah tangga tidak terabaikantetap
dapat dilaksanakan dengan baik.Alasan tenaga kerja wanita bekerja pada industri rumah tangga kacang intip adalah menambah pendapatan keluarga,
mengisi waktu luang dan lokasi industri tersebut dekat dengan rumah.
Saran
Adapun saran yang bisa diajukan adalah sebagai berikut : 1.
Kepada tenaga kerja wanita Diharapkan tenaga kerja wanita belajar lebih cekatan melipat kacang intip
agar volume kacang yang dilipat lebih besar sehingga upah yang diterima lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Kepada pemerintah
Kiranya pemerintah dapat memfasilitasi atau menyediakan modal bagi para ibu rumah tangga yang ingin berwira usaha, terutama di industri kacang
intip. 3.
Kepada peneliti selanjutnya Agar melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor sosial ekonomi
yang mempengaruhi kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. Skripsi. Com. Definisi Karakteristik Sosial Ekonomi Petani. Diakses tanggal 10-11-2012 pukul 14.45 wib
Arifin, Bustanul. 2005. Pembangunan Pertanian. Grasindo. Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara 2011.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara 2012. Chotim, Erna Ermayanti dan Ratih Dewayanti. 2004. Marjinalisasi dan
eksploitasi perempuan usaha mikro diperdesaan jawa. Daniel Moehar, Darmawati, Nieldalina. 2005. Parcipatory Rural Appraisal,
Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Pertanian Partisipatif Dalam Upaya Pembangunan Pertanian. PT Bumi aksara.
Jakarta
Hartoyo, Bakti D.K,Sarwoko. 1993. Karakteristik Industri Kecil Kerajinan Kayu Di Kotamadya Bandar Lampung, Jurnal Penelitian Pengembangan
Wilayah Lahan Kering.
Hutajulu, A.T. 1987. Peranan Wanita Desa Dalam Pembangunan Pada Masyarakat Batak Yang Patrilineal. IPB. Bogor
Ihromi, Tapi Omas. 1995. Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Mangkuprawira, TB. Syafri dan Aida Vitalaya Hubeis. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia. Bogor.
Moenandar. 1985. Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. UI Press. Jakarta.
Notopuro, Hardijito. 1979. Peranan Wanita Dalam Masa Pembangunan Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nurmanaf, A.Rozany. 2006. Peranan Sektor Luar Pertanian terhadap Kesempatan dan Pendapatandi Pedesaan Berbasis Lahan Kering.Jurnal
SOCAvol 8. no3. November 2008.
Universitas Sumatera Utara
Sadli. 1990. Peranan Perempuan dari Prespektif Psikologi. UGM. Yogyakarta.
Sayogyo, Pudjiwati. 1983. Peranan Wanita Dalam Masyarakat Desa. Rajawali. Jakarta.
Sayogyo, Pudjiwati. 1986. Pola Pekerja Wanita Pedesaan Dalam Pembangunan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2005. Pengantar Bisnis. Liberty. Yogyakarta.
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenaga kerjaan. Graha Ilmu. Jogyakarta.
Suratiyah, ken. 2009. Ilmu Usaha Tani. Penebar swadaya. Jakarta. Soekartawi. 1991. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Rajawali. Jakarta.
Tambunan, Tulus Th. 2009. UMKM di Indonesia. Ghalia indonesia. Bogor. Tjiptoherijanto, Prijono. 1999. Keseimbangan Penduduk, Manajemen SDM dan
pembangunan Daerah.Pustaka S Harapan. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Karakteristik Sosial Ekonomi Responden
N0 Umur
tahun Lama
bekerja tahun
Pendidi kan
tahun Jumlah
tanggungan jiwa
Jarak dari rumah ketempat
bekerja m
Pendapatan isteri bln
Rp Pendapata
n suami Rp
Mata pencarian suami
1 42
0.25 12
5 100
482.000 1.200.000
Buruh pabrik 2
32 1
6 3
200 508.000
1.200.000 Buruh pabrik
3 47
3 6
5 400
482.000 3.000.000
Sopir angkutan umun 4
39 3
6 5
200 466.000
1.600.000 Kuli bangunan
5 39
0.41 9
2 400
486.000 1.200.000
Buruh pabrik 6
40 3
9 3
250 486.000
1.200.000 Buruh pabrik
7 28
0.5 9
2 300
470.000 1.200.000
Sopir angkutan umum 8
30 1
12 1
500 476.000
1.200.000 Buruh pabrik
9 39
3 12
3 100
472.000 1.200.000
Buruh pabrik 10
42 2
9 3
400 462.000
1.500.000 Sopir angkutan umum
11 43
0.67 12
3 200
480.000 1.200.000
Buruh pabrik 12
32 1
9 2
1000 518.000
1.200.000 Buruh pabrik
13 28
1 12
1 1000
524.000 1.200.000
Buruh pabrik 14
18 3
9 -
100 478.000
2.100.000 Menarik becak
15 33
2 12
3 350
466.000 1.200.000
Sopir angkutan umum 16
34 2
12 3
150 476.000
1.500.000 Menarik becak
17 43
2 9
4 500
482.000 2.400.000
Kuli bangunan 18
38 1
12 3
300 476.000
1.200.000 Wiraswasta
Universitas Sumatera Utara
19 39
2 12
2 200
462.000 1.200.000
Buruh pabrik 20
32 0.41
12 3
200 480.000
1.200.000 Wiraswasta
21 40
2 9
5 100
468.000 2.200.000
Buruh pabrik 22
39 1
12 5
100 472.000
1.200.000 Kuli bangunan
23 37
2 9
4 100
490.000 1.500.000
Buruh pabrik 24
35 1
12 4
100 484.000
1.200.000 Buruh pabrik
25 38
2 12
3 250
486.000 1.200.000
Buruh pabrik total
907 38
255 77
7500 12.032.000
34.900.00 rataan
36,28 1,52
10,2 3,08
300 481.280
1.396.000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Curahan Tenaga Kerja Wanita Dan Volume Kacang Intip Yang Dilipat Per Hari, Minggu Dan Bulan
No responden
Jumlah kacang intip yang dilipat Total
Minggu I Minggu II
Minggu III Minggu IV
Jam kerja Volume
Kg Jam
kerja Volume
Kg Jam
kerja Volume
Kg Jam
kerja Volume
Kg Jam
kerja Volume
kg
1. 27