dengan tabulasi sederhana yaitu berapa besar kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita terhadap total pendapatan keluarga.
Apabila : Kontribusi 30 berarti sumbangannya tinggi.
Kontribusi 30 berarti sumbangannya rendah. Untuk menghitung kontribusi tenaga kerja wanita dilihat dengan :
Kontribusi wanita
=
���������� ������ ���� �������� ������ ����� ����� ���������� ��������
x 100
Total Pendapatan Keluarga = Pendapatan Suami + Pendapatan Isteri
Hipotesis 4 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan cara
menjelaskan alasan-alasan mengapa wanita mau menjadi buruh pada industri kacang intip.
Definisi dan Batasan Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
1. Definisi
1. Peranan merupakan status maupun kedudukan seseorang dalam suatu
keadaan. 2.
Peranan tenaga kerja wanita sebagai buruh adalah partisispasi tenaga kerja wanita dalam berbagai kegiatan, baik dalam rumah tangga atau luar rumah
tangga.
Universitas Sumatera Utara
3. Tenaga kerja wanita adalah tenaga kerja wanita yang bekerja pada industri
kacang intip. 4.
Kontribusi adalah besarnya sumbangan penghasilan pendapatan wanita tenaga kerja pada usaha kacang intip terhadap keluarga secara individual
dibanding dengan total pendapatan keluarga. 5.
Kacang intip adalah makanan olahan kacang tanah yang dipadukan dengan tepung terigu, gula pasir dan beberapa bahan pelengkap lainnya.
6. Pendapatan keluarga adalah pendapatan wanita tenaga kerja pada industri
kacang intip ditambah pendapatan suami. 7.
Pendapatan tenaga kerja wanita sampel adalah upah yang diterima dari industri kacang intip yaitu volume.
8. Curahan tenaga kerja wanita dalam industri kacang intip adalah lamanya
melipat adonan kulit ke kacang tanah per hari dengan nilai upah Rp. 2000Kg. 9.
Umur sampel adalah umur tenaga kerja wanita sampel sampai saat penelitiaan dilaksanakan yang dinyatakan dalam tahun.
10. Tingkat pendidikan sampel adalah pendidikan formal terakhir yang pernah
ditempuh oleh sampel dinyatakan dalam tahun. 11.
Lama bekerja adalah lamanya sampel bekerja di tempat penelitian yang dinyatakan dalam tahun.
12. Jumlah tanggungan keluarga adalah semua anggota keluarga yang masih
menjadi beban tanggungan tenaga kerja wanita pada saat penelitian dalam satuan orang.
2. Batasan Operasional
1. Penelitian ini dilakukan di kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita ibu rumah tangga yang bekerja
sebagai buruh di industri kacang intip. 3.
Waktu penelitian dilaksanakan Desember 2012 – Maret 2013.
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 KabupatenKota di Sumatera Utara berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan
Ibukota Provinsi Sumatera Utara serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas
diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi, PematangSiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.
Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 24 – 26 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur
udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25° - 27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mmtahun dengan
kelembaban udara 80-90. Penelitian dilakukan di industri rumah tangga di Kelurahan Karya Jaya di
Kecamatan Rambutan. Secara fisik Kecamatan ini terletak pada bagian utara Kota Tebing Tinggi sekaligus juga sebagai pintu gerbang masuk dari arah Kota Medan.
Kecamatan Rambutan memiliki jarak orbitasi ± 4 Km dari pusat kota Tebing Tinggi dan ± 82 Km dari pusat pemerintahan Sumatera Utara. Secara geografis
Kecamatan Rambutan terletak diantara 319 - 32
LU + 91 - 98
11
’
BT. Wilayah Kecamatan Rambutan merupakan dataran rendah dengan luas wilayah 593,5 Ha.
Batas-batas wilayah Kecamatan Rambutan adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: PTPN III Rambutan Kecamatan Tebing Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Sebelah Timur : Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi
Sebelah Selatan : Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Bajenis
Sebelah Barat : Kecamatan Bajenis
Keadaan Penduduk
Kota Tebing Tinggi memiliki penduduk yang cukup banyak. Data BPS 2010 memperlihatkan bahwa jumlah penduduk kota Tebing Tinggi tercatat
145.859 jiwa seperti tertera pada Tabel 3. Kota Tebing Tinggi memiliki 5 kecamatan.
Tabel 3. LuasWilayah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Dikota Tebing Tinggi2010
Kecamatan Luas wilayah
Penduduk jiwa Kepadatan
penduduk Km
2
Jumlah JiwaKm
2
1 2
3 4
5 6
1. Padang Hulu
851,1 22,14
26714 18,39
3,14 2.
Tebing Tinggi Kota
347,3 9,04
31371 21,60
5,29 3.
Rambutan 593,5
15,44 30662
21,02 2,63
4. Bajenis
907,8 23,62
24040 16,55
6,92 5.
Padang Hilir 1144,1
29,76 33072
22,77 3,64
Tebing Tinggi 3.843,8
100,0 145.859
100,0 3,78
Sumber BPS Provinsi Sumatera Utara, 2011
Universitas Sumatera Utara
Pembagian luas Kecamatan dapat di lihat sebagai berikut:
Tabel 4. Luas Wilayah Kecamatan Rambutan No.
Kelurahan Luas ha
1. Mekar Sentosa