Utilitas Konsumen ketika Barang Berhubungan Komplementer

2.5.1 Utilitas Konsumen ketika Barang Berhubungan Komplementer

Barang komplementer adalah sifat dua barang yang saling melengkapi atau saling membutuhkan satu sama lainya. Karena barang berhubungan komplementer atau pelengkap, ketika permintaan salah satu barang meningkat maka permintaan akan barang pelengkapnya akan ikut meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika permintaan akan salah satu berkurang, maka permintaan akan barang pelengkapnya akan berkurang pula. Gambar 2.3 Indifference Curve Barang Swasta dan Barang Publik Berhubungan Komplementer Pada awalnya seseorang memiliki tingkat utilitas di U2 dengan kombinasi konsumsi G sebesar 10 dan X sebesar 10. Akibat kenaikan tarif barang G BRT, daya beli seseorang akan berkurang sehingga utilitasnya berkurang ke U1. Konsumsi akan barang G berkurang menjadi 5. Karena hubungan antara barang G dan X adalah komplementer, maka permintaan akan X juga berkurang menjadi 5. 2.5.2 Utilitas Konsumen ketika Barang Berhubungan Substitusi Barang substitusi adalah sifat dua barang yang saling menggantikan. Karena barang berhubungan substitusi atau pengganti, ketika permintaan salah satu barang meningkat maka permintaan akan barang penggantinya akan berkurang. Begitu pula sebaliknya, jika permintaan akan salah satu berkurang, maka permintaan akan barang penggantinya akan bertambah. Hubungan antara barang substitusi adalah negatif. Gambar 2.4 Indifference Curve Barang Swasta dan Barang Publik Berhubungan Substitusi Pada awalnya seseorang tingkat utilitas maksimumnya berada di titik A dengan kombinasi konsumsi barang G sebesar 15 dan X sebesar 5. Karena hubungan kedua barang tersebut adalah substitusi, akibat kenaikan harga barang G, seseorang mengurangi konsumsinya akan barang G dan memindah pola konsumsinya ke titik B. Sekarang kombinasi konsumsinya akan barang G sebesar 5 dan X sebesar 14. 2.5.3 Utilitas Konsumen ketika Terjadi Kenaikan Pendapatan Kenaikan pendapatan akan meningkatkan daya beli seseorang, sehingga akan meningkatkan utilitas seseorang. Gambar 2.5 Indifference Curve Barang Swasta dan Barang Publik Ketika pendapatanya sebesar Rp 1.000.000,00 maksimal utilitasnya berada di kurva U1, dengan kombinasi konsumsi barang publik G sebesar 5 dan barang swasta X sebesar 5. Di saat pendapatanya meningkat menjadi Rp 2.000.000,00 maksimal utilitasnya berada di U2 sehingga kombinasi konsumsinya meningkat menjadi 10 untuk barang publik dan 10 untuk barang swasta. Akibat kenaikan pendapatan, utilitas seseorang akan meningkat karena kurva utilitasnya makin menjauhi titik origin o. Makin jauh kurva utilitas dari titik origin maka makin meningkat pula utilitas seseorang. 2.5.4 Utilitas Konsumen yang Dipengaruhi Selera Selera seseorang akan kriteria barang yang ingin dikonsumsinya bisa berbeda-beda. Hal ini mempengaruhi keputusanya untuk mengkombinasikan konsumsinya. Gambar 2.6 Indifference Curve Barang Swasta dan Barang Publik yang Dipengaruhi Selera Diasumsikan barang publik G memiliki kenyamanan yang lebih baik dibanding barang swasta X, namun barang swasta memiliki kecepatan yang lebih baik dibanding barang publik. Apabila seseorang lebih berselera pada kenyamanan maka dia akan memilih titik A sebagai kombinasi konsumsinya. Namun apabila seseorang lebih berselera pada kecepatan dalam berkendara, maka seseorang akan lebih memilih titik B sebagai kombinasi konsumsinya.

2.6 Permintaan Pasar untuk Barang Publik