Interprestasi hasil

G. Interprestasi hasil

1. Pengaruh luas area terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel luas area (LLA), dengan tingkat signifikansi 5% tidak signifikan dan positif. Sehingga luas tidak mempengaruhi nilai tanah. Seperti yang dikemukan Atifhidayat bahwa luas area tanah cenderung tetap dan tidak dapat dipindahkan maupun di produksi akantetapi semua tanah merupakan faktor produksi yang utama karena segala kegiatan berada diatas tanah. Keterbatasan lahan ini akan 1. Pengaruh luas area terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel luas area (LLA), dengan tingkat signifikansi 5% tidak signifikan dan positif. Sehingga luas tidak mempengaruhi nilai tanah. Seperti yang dikemukan Atifhidayat bahwa luas area tanah cenderung tetap dan tidak dapat dipindahkan maupun di produksi akantetapi semua tanah merupakan faktor produksi yang utama karena segala kegiatan berada diatas tanah. Keterbatasan lahan ini akan

2. Pengaruh tingkat kepadatan penduduk terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tingkat kepadatan, dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh tidak signifikan dan positif. Hal ini dikarenakan bahwa penduduk tidak juga mempengaruhi nilai tanah, beberapa penduduk bertempat tinggal di rumah susun dan apartemen sehingga tidak mempengaruhi permintaan tanah akan nilai tanah.

3. Pengaruh variabel banyaknya jumlah rumah terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel banyaknya rumah, dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh signifikan dan negatif. Hal ini disebabkan bahwa pemukiman muncul untuk menghidupkan sebuah kota maka dari itu seperti yang sudah dijelaskan bahwa beberapa kota gencar untuk mendirikan apartemen atau rumah susun untuk meningkatkan penawaran sehingga tidak akan menaikkan harga tanah.

4. Pengaruh jumlah pertokoan terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel banyaknya jumlah pertokoan, dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh signifikan dan positif. Jumlah pertokoan yang meningkat berarti pertumbuhan ekonomi suatu daerah tersebut mengalami peningkatan. Hal ini akan mempengaruhi nilai tanah yang akan mengalami peningkatan karena banyak tanah yang akan dibangun untuk area pertokoan. Area pertokoan biasa berkembang di pinggiran jalan raya dengan kata lain area yang mengikuti jalan. Akumulasi modal dari usaha pertokoan ini cukup besar dan kesempatan 4. Pengaruh jumlah pertokoan terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel banyaknya jumlah pertokoan, dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh signifikan dan positif. Jumlah pertokoan yang meningkat berarti pertumbuhan ekonomi suatu daerah tersebut mengalami peningkatan. Hal ini akan mempengaruhi nilai tanah yang akan mengalami peningkatan karena banyak tanah yang akan dibangun untuk area pertokoan. Area pertokoan biasa berkembang di pinggiran jalan raya dengan kata lain area yang mengikuti jalan. Akumulasi modal dari usaha pertokoan ini cukup besar dan kesempatan

5. Pengaruh banyaknya jumlah industri terhadap nilai tanah Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel banyaknya industri, dengan tingkat signifikansi 5% berpengaruh tidak signifikan dan negatif. sehingga banyaknya jumlah industri tidak mempengaruhi fluktuatif nilai tanah. Disebuah kota jarang kita temui industri besar berdiri di pusat kota karena semakin besar kota maka semakin kecil industri, dapat kita ketahui bahwa Kota Surakarta kebanyakan memiliki industri kecil dan rumahan yang bergerak di bidang industri kreatif sedangkan industri yang besar berada di pinggiran Kota Surakarta. Industri juga mempengaruhi kualitas tanah karena adanya eksternalitas negatif seperti: polusi udara, polusi tanah dan polusi air maka dari itu banyak orang tidak membeli tanah di dekat industri.

6. Pengaruh ada tidak pusat perbelanjaan modern di tiap kelurahan terhadap nilai tanah

Hasil estimasi menyatakan bahwa variabel ada tidak pusat belanja, dengan tingkat signifikasi 5% tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif. Dalam penelitian ini ada tidaknya pusat perbelanjaan tidak berpengaruh terhadap nilai tanah karena sudah tidak ada lagi lahan kosong yang luas dan daerah tersebut sudah menjadi pusat kota, pusat pemerintahan maupun pusat pusat yang lainnya.