Telaah Kebijakan Pengembangan Wilayah Terpadu Kota Pasuruan

2.5. Telaah Kebijakan Pengembangan Wilayah Terpadu Kota Pasuruan

Pembangunan Wilayah Terpadu (PWT) merupakan pembangunan terhadap suatu kawasan terpilih berdasarkan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi program pembangunan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi dan potensi serta pemanfaatan ruang sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah. Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan di daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan melakukan beberapa analisis terkait dengan isu-isu strategis pengembangan wilayah dan berdasar pada rencana pengembangan wilayah Kota Pasuruan, maka terpilihlah beberapa kawasan strategis Kota Pasuruan yang akan dikembangkan secara terpadu. Dan Berdasarkan hasil indikasi program kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya maka ditentukan hasil kawasan pembangunan wilayah terpadu (PWT) Kota Pasuruan berdasarkan kawasan dari sudut pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, dan pendayagunaan lingkungan hidup. Berikut merupakan kawasan PWT terpilih di Kota Pasuruan:

Tabel 2.14 Kawasan PWT Terpilih Kota Pasuruan Sektor

Program Pengembangan No Nama Kawasan

Unggulan/

Isu Strategis

Kawasan

Aspek Prioritas

1. Kawasan

Isu strategis yang terdapat  Program pengembangan strategis provinsi kegiatan

Pengembangan

kawasan industri besar dan

di Kota Pasuruan dapat

 Program pengembangan kabupaten/kota

ekonomi di

dilihat berdasarkan

industri kecil dan dari sudut

kawasan terpadu pertumbuhan ekonomi

kawasan utara

dalam bidang industri

menengah

kepentingan

 Program pengembangan pertumbuhan

berupa kegiatan mengalami penurunan.

kawasan wisata bahari ekonomi

industri

Kota Pasuruan memiliki 2

kerajinan

sektor industri kreatif di

 Program pengembangan

logam, kegiatan Kota Pasuruan yaitu desain,

pemasaran pariwisata

perikanan, dan

kerajinan tangan atau kriya,  Program pengembangan

kegiatan

dan cor logam. Namun

destinasi pariwisata

pariwisata.

terdapat potensi yang dapat  Program pengembangan dikembangkan yaitu terkait

kawasan pesisir

perkembangan industri

 Program pengembangan

kreatif yang ada. Dengan

kawasan perikanan darat

dukungan sumber daya manusia dan potensi ekonomi lokal akan memberikan peluang pertumbuhan baru bagi industri di Kota Pasuruan.

2. Kawasan

Isu pengangguran di Kota  Program pengembangan strategis provinsi kawasan pada

Pengembangan

kawasan keagamaan dan

Pasuruan adalah tingginya

jumlah pengangguran yang  Program Peningkatan kabupaten/kota

aspek sosial

kesempatan kerja dari sudut

budaya meliputi berkaitan dengan

kemiskinan. Secara umum  Program Pemberdayaan kepentingan

kawasan cagar

budaya, tempat

banyaknya penganggur

Kelembagaan dan

No Nama Kawasan

Sektor Unggulan/ Aspek Prioritas

Isu Strategis

Program Pengembangan Kawasan

sosial budaya

sosialisasi keagamaan, kawasan perkantoran dan pendidikan.

dikarenakan terbatasnya lapangan kerja, jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja, dan pendidikan tenaga kerja belum sepenuhnya sesuai dengan pasar kerja. Terkait dari segi budayanya bahwa isu paham radikal keagamaan cukup relevan bagi Kota Pasuruan, khususnya bagi generasi muda. Praktek kehidupan beragama dalam masyarakat Kota Pasuruan yang dilingkupi dengan semangat kesalehan sosial, memberikan kontribusi yang positif bagi terciptanya kerukunan hidup antar umat beragama. Hal ini merupakan modal sosial yang berharga bagi upaya penangkalan paham radikal keagamaan.

Kesejahteraan Sosial  Program pengembangan

kawasan cagar budaya  Program pengembangan

kawasan bangunan bersejarah

 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

 Program Pengelolaan Keragaman Budaya  Program Pengembangan

Nilai Budaya

3. Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut kepentingan pendayagunaan lingkungan hidup

Pengembangan kawasan strategis pada aspek pendayagunaan lingkungan hidup meliputi kawasan pelestarian alam, sempadan pantai, kawasan bakau dan sempadan sungai.

Isu strategis terkait pendayagunaan lingkungan hidup di Kota Pasuruan adalah tingginya tingkat kegiatan di Kota Pasuruan mengakibatkan antara lain bertambahnya luas lahan terbangun dan produksi polusi. Kondisi saat ini menunjukkan kemampuan daya tampung kota semakin menurun sebagai dampak dari kegiatan tersebut. Pengendalian dan pemeliharaan kualitas lingkungan kota tidak terlepas dari penyediaan ruang terbuka hijau kota. Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pasuruan selama periode 2010-2015 cenderung meningkat, tetapi masih jauh dari target Nasional sebesar 30% dari luas kota secara keseluruhan.

Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber

Daya Alam

Program pengelolaan ruang terbuka hijau

(RTH), penataan, dan pengendalian serta pemanfaataan ruang

Program pengembangan kawasan konservasi Program pengembangan kawasan hutan kota

Setelah ditentukan kawasan-kawasan strategis untuk pengembangan wilayah terpadu selanjutnya dilakukan penentuan prioritas pengembangan wilayah terpadu. Penentuan prioritas kawasan PWT Kota Pasuruan dilakukan dengan perhitungan dan penentuan besarnya bobot kawasan, selanjutnya melakukan penilaian terhadap masing-masing kawasan berdasarkan kriteria yaitu sebagai berikut:

a. Memiliki pengaruh yang besar atau signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan daerah

b. Mendukung prioritas nasional

c. Memiliki dampak positif terhadap kawasan dan masyarakat

d. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan kawasan

e. Kemudahan untuk dikelola Besarnya bobot kawasan strategis dipengaruhi oleh variabel yang mempengaruhi

perkembangan kawasan ke depannya yang dinilai, dimana aspek-aspek tersebut adalah :

Tabel 2.15 Pengaruh Variabel terhadap Pengembangan Kawasan PWT Kota Pasuruan No.

Variabel

Pengaruh Variabel

Aspek Ekonomi

1, Ketersediaan Infrastruktur Variabel ini memiliki pengaruh sangat penting dalam proses pengembangan kawasan terpadu karena merupakan prasarana dasar yang digunakan dalam pelaksanaan program. Sehingga bobot untuk variabel ini dinilai sangat tinggi.

2. Sektor Unggulan Variabel ini juga dinilai penting dalam pengembangan kawasan, karena kepemilikan sektor unggulan dinilai akan semakin mempermudah pengembangan wilayah terpadu. Nilai untuk variabel ini juga tinggi.

3. Sumber Daya Alam Memiliki potensi akan keberadaan sumber daya alam yang bisa dijadikan keunggulan dalam pengembangan kawasan juga dinilai penting dan memiliki nilai yang tinggi.

Aspek Sosial Budaya

4. Ketersediaan Tenaga Kerja Ketersediaan tenaga kerja yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas untuk pengembangan aspek sosial budaya dinilai penting karena pengembangan kualitas masyarakat akan berpengaruh pada variabel ini.

5. Kearifan Lokal Kearifan lokal yang dimaksud pada variabel ini adalah kearifan lokal yang bisa mendukung pembangunan perkotaan. Diharapkan dengan adanya kearifan lokal yang berkembang di masyarakat maka akan mempermudah proses partisipasi

No.

Variabel

Pengaruh Variabel

pembangunan.

6. Situs Warisan Budaya Kepemilikian situs warisan budaya sebagai potensi pengembangan wilayah dari sisi sosial budaya dinilai penting karena bisa memberikan ciri khas pada karakteristik perkotaan.

7. Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat akan mempermudah dalam proses pengembangan wilayah dan variabel ini dinilai penting.

8. Infrastruktur Pelayanan Umum Keberadaan infrastruktur pelayanan umum untuk melayani kebutuhan vital masyarakat dinilai sangat penting dalam proses pengembangan wilayah.

Aspek Lingkungan

9. Rawan Bencana Pengembangan wilayah dengan tingkat resiko bencana yang kecil dijadikan prioritas utama dalam variabel ini sehingga peluang keberhasilan pengembangan wilayah dari aspek lingkungan

10 Keseimbangan Ekologi Pengembangan wilayah mendukung keseimbangan ekologi untuk keberlanjutan pembangunan dinilai sangat penting untuk terus dilakukan.

Selanjutnya ditentukan beberapa kawasan sesuai dengan masing-masing kawasan strategis terpilih dari aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. Masing-masing kawasan berikut merupakan pengembangan kawasan yang akan dikembangkan di Kota Pasuruan, yaitu:

1) Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, meliputi :

 Pembangunan JLU (Jalan Lingkar Utara)  Pembangunan beberapa jalan tembus di Kota Pasuruan  Pengembangan Pelabuhan  Pengembangan interchange jalan tol  Penataan cluster industry mebel  Pembangunan Tol Gempol-Rejoso  Pembangunan Pelabuhan  Pembangunan wisata marina  Potensi Mall Pancol  Wisata kerajinan Bukir

 Pengembangan Kawasan Perdagangan jasa terpadu (terpusat di alun-alun dan

sekitarnya)  Pengembangan Kawasan Pertanian Sebagai lahan LP2B  Pengembangan Komoditas manga sebagai komoditas unggulan  Pengembangan Kawasan mebel dan logam menjadi kawasan permukiman

berbasis home industry

 Pengembangan hutan rakyat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industry

pengelolaan kayu  Revitalisasi Pembangunan Pasar Besar Kota Pasuruan  Pembukaan dan Pembangunan sentra PKL yang terpadu

 Pembangunan Gedung Pameran Pameran Dekranasda (Show Room)  Pembangunan Gedung Metrologi Legal  Pembangunan Pasar Baru di wilayah Kecamatan Bugul Kidul

2) Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut sosial budaya, meliputi :  Penataan kawasan cagar budaya

 Pembangunan alun-alun dan masjid Al-Anwar

3) Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut pendayagunaan lingkungan hidup, meliputi :

 Perlindungan hutan mangrove  Pembangunan wisata mangrove  Pengembangan RTH/ Taman Kota/ Hutan Kota  Pengembangan Mangrove sebagai wisata alam terpadu

Masing-masing kawasan tersebut di atas adalah kawasan yang akan dipilih prioritasnya agar bisa dilakukan pengembangan kawasan yang lebih terpadu dengan pembangunan perkotaan yang telah berlangsung. Sebelumnya masing-masing kawasan ini akan dinilai pengaruhnya terhadap kriteria dan variabel pengembangan kawasan yang ditentukan sebelumnya, berikut penilaian kawasan tersebut:

Tabel 2.16 Nilai Kawasan terhadap Kriteria Pengembangan Kawasan PWT Kota Pasuruan

Memiliki pengaruh yang

besar atau

Memiliki daya

signifikan

Memiliki

ungkit yang

Mendukung

dampak positif

Kemudahan No

kawasan dan

1. Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi

a. Pembangunan JLU (Jalan Lingkar Utara)

b. Pembangunan beberapa jalan tembus di Kota

Pasuruan c. Pengembangan Pelabuhan

d. Pengembangan interchange jalan tol

e. Penataan cluster industry mebel

f. Pembangunan Tol Gempol-Rejoso

g. Pembangunan Pelabuhan

h. Pembangunan wisata marina

i. Potensi Mall Pancol

j. Wisata kerajinan Bukir

k. Pengembangan Kawasan Perdagangan jasa

terpadu (terpusat di alun-alun dan sekitarnya) l. Pengembangan Kawasan Pertanian Sebagai lahan

LP2B m. Pengembangan Komoditas manga sebagai

komoditas unggulan n. Pengembangan Kawasan mebel dan logam

menjadi kawasan permukiman berbasis home industry

o. Pengembangan hutan rakyat untuk memenuhi

kebutuhan bahan baku industry pengelolaan kayu p. Revitalisasi Pembangunan Pasar Besar Kota Pasuruan

Memiliki pengaruh yang

besar atau

Memiliki daya

signifikan

Memiliki

ungkit yang

Mendukung

dampak positif

Kemudahan No

kawasan dan

q. Pembukaan dan Pembangunan sentra PKL yang

terpadu r. Pembangunan Gedung Pameran Pameran

Dekranasda (Show Room) s. Pembangunan Gedung Metrologi Legal

t. Pembangunan Pasar Baru di wilayah Kecamatan

Bugul Kidul

2. Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut kepentingan sosial budaya

a. Penataan kawasan cagar budaya

b. Pembangunan alun-alun dan masjid Al-Anwar

3. Kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut kepentingan pendayagunaan lingkungan hidup

a. Perlindungan hutan mangrove

b. Pembangunan wisata mangrove

c. Pengembangan RTH/ Taman Kota/ Hutan Kota

d. Pengembangan Mangrove sebagai wisata alam

terpadu

Dari penilaiaan kawasan di atas, terlihat bahwa kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terbanyak terhadap peningkatan pembangunan daerah Kota Pasuruan dan mendukung pula prioritas pembangunan nasional. Hal tersebut sejalan dengan hasil Perencanaan Pengembangan Kawasan Terpadu Kota Pasuruan dimana kawasan yang memiliki nilai paling tinggi untuk dikembangkan adalah pengembangan kawasan strategis propinsi dan kabupaten atau kota dari sudut pertumbuhan ekonomi khususnya di bagian utara wilayah Kota Pasuruan. Wilayah utara Kota Pasuruan meliputi Kelurahan Ngemplakrejo, Tambaan, Panggungrejo, Mayangan dan Trajeng. Industri logam meliputi Kelurahan Mayangan dan Trajeng, Sektor pengembangan perikanan meliputi Kelurahan Tambaan, Panggungrejo, dan Ngemplakrejo, dan sektor pengembangan pariwisata Marina di Kelurahan Panggungrejo. Tahapan prioritas kegiatan ditentukan melalui aspek- aspek pembangunan yang merupakan variabel dalam tipologi kawasan.

Aspek pembangunan yang mempunyai nilai bobot tertinggi (berdasarkan perhitungan) dijadikan prioritas pertama pada pembangunan kawasan PWT, kemudian dilanjutkan dengan aspek pembangunan prioritas kedua yaitu kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut pendayagunaan lingkungan hidup, dan yang terakhir adalah kawasan strategis provinsi dan kabupaten/kota dari sudut sosial budaya.

Setelah didapatkan hasil prioritas pengembangan kawasan terpilih maka selanjutnya adalah penetapan program kewilayahan dan jenis kegiatan yang tertera pada program dalam RPJMD Kota Pasuruan tahun 2015-2020. Berikut merupakan prioritas pertama program dan kegiatan dari pengembangan kawasan strategis propinsi dan kabupaten atau kota dari sudut pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Program pengembangan kawasan industri besar Kegiatan :  Pembinaan dan fasilitasi sentra industri potensial melalui pengenalan produk

dan promosi offline dan online

b. Program pengembangan industri kecil dan menengah Kegiatan :  Pengembangan komunitas industri kecil dan menengah berbasis industri kreatif

dan pelaku usaha kreatif

 Peningkatan kontribusi swasta dalam pengembangan sektor usaha mikro, kecil

dan menengah  Peningkatan fasilitasi jaringan kemitraan usaha bagi pelaku mikro dan kecil

 Peningkatan kondusifitas iklim usaha bagi perkembangan UMKM

 Fasilitasi pelaku ekonomi, utamanya UMKM, untuk mendapatkan HKI,

sertifikasi halal, dan standarisasi nasional dan internasional dalam produksi

c. Program pengembangan kawasan wisata bahari Kegiatan :  Optimalisasi pemasaran pariwisata melalui pemanfaatan media cetak maupun

elektronik, website, peningkatan koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata, pameran dan peningkatan kemitraan promosi wisata

 Pengembangan Destinasi Pariwisata

d. Program pengembangan pemasaran dan destinasi pariwisata Kegiatan :  Mengembangkan sistem pendukung kreatif melalui pendidikan dan

pemberdayaan komunitas kreatif

 Pengembangan komunitas industri kecil dan menengah berbasis industri kreatif

dan pelaku usaha kreatif

 Optimalisasi pemasaran pariwisata melalui pemanfaatan media cetak maupun elektronik, website, peningkatan koordinasi dengan sektor pendukung

pariwisata, pameran dan peningkatan kemitraan promosi wisata

e. Program pengembangan kawasan pesisir Kegiatan :

 Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan nelayan untuk meningkatkan

akses terhadap faktor produksi, pemasaran maupun permodalan

 Peningkatan rehabilitasi lingkungan hidup, khususnya kawasan hutan mangrove,

dengan memilih tanaman pohon bermasa tumbuh relatif pendek

 Peningkatan upaya konservasi dan rehabilitasi pesisir dan laut, serta menggiatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut

 Pengembangan sarana prasarana dan kapasitas nelayan, serta usaha ekonomi

produktif masyarakat kawasan pesisir

f. Program pengembangan kawasan perikanan darat Kegiatan :  Optimalisasi dan pemberdayaan kelembagaan nelayan untuk meningkatkan

akses terhadap faktor produksi, pemasaran maupun permodalan

Gambar 2.7 Rencana Pembangunan Wilayah Terpadu Program Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi