Telaah Kesiapan Pembangunan Infrastruktur untuk Pengembangan Wilayah Terpadu

2.6. Telaah Kesiapan Pembangunan Infrastruktur untuk Pengembangan Wilayah Terpadu

Berdasarkan hasil penentuan pengembangan wilayah terpadu di atas, didapat beberapa kawasan yang akan dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Pasuruan. Dimana masing-masing kawasan tersebut tercantum dalam program-program pembangunan yang ada selama 5 tahun mendatang. Untuk mengembangkan kawasan- kawasan tersebut maka dibutuhkan prasarana dan infrastruktur penunjang yang akan semakin meningkatkan peluang keberhasilan pengembangan kawasan terpadu.

Ketersediaan infrastruktur pada kawasan pengembangan terpadu ini tidak beroperasi secara sendiri-sendiri tetapi terintegrasi secara terpadu, karena bentuk pelayanannya bukan hanya bisa melayani satu kawasan tetapi dapat melayani beberapa kawasan sekaligus. Secara keseluruhan, ketersediaan infrastruktur ini sudah terdapat di masing-masing kawasan pengembangan, maka untuk selanjutnya memerlukan kesiapan untuk peningkatan pengembangan kualitas dan kuantitas pelayanan infrastruktur.

Pengembangan sistem infrastruktur terpadu dan berkelanjutan untuk mendukung keberhasilan pengembangan wilayah terpadu di Kota Pasuruan ini juga harus memperhatikan isu-isu strategis pengembangan wilayah. Pemahaman terhadap isu-isu strategis pengembangan wilayah diharapkan akan mampu memperkirakan kesiapan dalam pengembangan sistem infrastruktur wilayah dan mampu meramalkan arah pengembangan wilayah kedepannya. Berikut adalah isu-isu strategis yang dihadapi dalam pengembangan wilayah terpadu dari aspek ekonomi :

 Pertumbuhan ekonomi dalam bidang industri mengalami penurunan. Kota Pasuruan memiliki 2 sektor industri kreatif di Kota Pasuruan yaitu desain, kerajinan tangan atau

kriya, dan cor logam. Dengan dukungan sumber daya manusia dan potensi ekonomi lokal akan memberikan peluang pertumbuhan baru bagi industri di Kota Pasuruan.

 Keterbatasan infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi.  Rendahnya pendapatan yang diakibatkan oleh terbatasnya produksi dan sangat

kurangnya penduduk terlibat dalam ekonomi pasar/uang.  Belum terbukanya aksesibilitas infrastruktur dasar secara memadai dan merata.  Produktivitas sektor pertanian belum optimal yang salah satunya disebabkan

keterbatasan sarana pengairan  Potensi bencana banjir masih terjadi di sekitar kawasan sub DAS khususnya jika

daerah hilir sub DAS memiliki intensitas curah hujan tinggi.

Dapat terlihat dari penjabaran isu-isu strategis di atas bahwa keterbatasan pelayanan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan menjadi salah satu permasalahan utama selama ini. Maka dari itu dibutuhkan pengembangan sistem infrastruktur terpadu di masing-masing kawasan pengembangan. Dibawah ini pada Tabel 2.18 akan dijabarkan kesiapan pengembangan infrastruktur untuk mendukung masing-masing kawasan pengembangan, yang diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan infrastruktur yang selama ini masih kurang terlayani.

Selanjutnya juga perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan infrastruktur secara terpadu dan berkelanjutan, yaitu :

1. Ketersediaan lahan untuk pengembangan infrastruktur

2. Koordinasi selama proses pembangunan dan pengelolaan infrastruktur untuk keberlanjutan pengelolaan infrastruktur. Koordinasi selain dilakukan sesama instansi terkait, juga harus melibatkan partisipasi masyarakat di lokasi kawasan pengembangan. Koordinasi ini terutama menekankan pada pembagian peran dalam mengelola infrastruktur untuk menghindari adanya benturan kepentingan antar pengelola.

3. Terjaminnya ketersediaan modal-modal utama dalam pengelolaan infrastruktur yang meliputi 5 M ( money, man, material, machine, method ). Dengan selalu terjaminnya modal-modal pembangunan ini maka keberlanjutan pengembangan wilayah terpadu akan terwujud. Ketersediaan modal-modal utama ini harus menjadi perhatian utama dalam setiap rencana pembangunan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Pasuruan.

4. Pengendalian terhadap respon pada kebijakan pengembangan infrastruktur, karena pada pelaksanaannya tidak seluruh masyarakat akan mendukung setiap kebijakan yang dipilih oleh pemerintah, oleh karena itu perlu adanya manajemen pengelolaan secara menyeluruh mulai dari tahap perencanaan kebijakan sampai dengan tahap monitoring dan evaluasinya harus dilakukan secara transparan dan partisipatif.

5. Antisipasi pada perubahan sistem infrastruktur yang dapat terjadi sewaktu-waktu, maka dalam pengelolaannya harus berdasar pada masterplan infrastruktur dan tingkat kebutuhan pelayanan infrastruktur.

6. Pengelolaan infrastruktur harus memperhatikan keberlanjutan sistem lingkungan di sekitarnya dimana pengembangan sistemnya dapat mendukung peningkatan nilai ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

Tabel 2.18 Kesiapan Infrastruktur dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Terpadu dari Aspek Ekonomi

Kesiapan Pengembangan

Dampak Pengembangan No

Kawasan Strategis

Program

Kegiatan

Ekonomi Pendukung

Infrastruktur Pendukung

Dengan pengembangan infrstruktur pengembangan

Pembinaan dan fasilitasi sentra

 Pembangunan JLU

 Peningkatan kapasitas dan

terutama infrastruktur jalan (termasuk kawasan industri besar

industri potensial melalui

(Jalan Lingkar Utara)

kualitas infrastruktur Jalan untuk

pengenalan produk dan promosi

 Pembangunan beberapa

mendukung arus pergerakan

jalan tol dan jalan perkotaan) akan

offline dan online

jalan tembus di Kota

komoditi industri besar

semakin mempermudah proses

Pasuruan

 Peningkatan pelayanan

promosi produk ke kawasan-kawasan

 Pengembangan

infrastruktur sanitasi untuk

tujuan penjualan hasil industri.

Pelabuhan

mendukung proses produksi

Sehingga pengembangan kawasan

 Pembangunan Tol

industri besar

industri besar akan memiliki peluang

Gempol-Rejoso

 Pembangunan pelabuhan sebagai

keberhasilan yang tinggi. Kondisi

 Pengembangan Kawasan

salah satu kawasan yang pengalir

infrastruktur jalan yang baik akan

Perdagangan jasa

arus komoditi barang

mengurangi biaya transportasi yang

terpadu (terpusat di alun-  Pengembangan kawasan cluster

tinggi sehingga biaya tersebut bisa

alun dan sekitarnya)

industri besar untuk

dialokasikan untuk pengembangan

 Pembangunan Gedung produk industri. mempermudah arus perputaran

Pameran Pameran

barang komoditi

Dekranasda (Show Room)

2 Program

Dengan pengembangan infrastruktur pengembangan industri

 Pengembangan komunitas

 Pembangunan JLU

 Peningkatan kapasitas dan

jalan dan infrastruktur lingkungan kecil dan menengah

industri kecil dan menengah

(Jalan Lingkar Utara)

kualitas infrastruktur Jalan untuk

berbasis industri kreatif dan

 Pembangunan beberapa

mendukung arus pergerakan

permukiman maka pengembangan

pelaku usaha kreatif

jalan tembus di Kota

komoditi industri kecil dan

industri kecil dan menengah akan

 Peningkatan kontribusi swasta

Pasuruan

menengah

semakin mudah dilakukan. Terutama

dalam pengembangan sektor

 Pengembangan

 Peningkatan pelayanan

bagi pengembangan home industry,

usaha mikro, kecil dan menengah

Pelabuhan

infrastruktur sanitasi untuk

semakin terjaminnya ketersediaan

 Peningkatan fasilitasi jaringan

 Pembangunan Tol

mendukung proses produksi

infrastruktur permukiman maka akan

kemitraan usaha bagi pelaku

Gempol-Rejoso

industri besar

semakin meningkatkan kegiatan

mikro dan kecil

 Pengembangan Kawasan

 Peningkatan kualitasn

produksi hasil industri, karena

 Peningkatan kondusifitas iklim

Perdagangan jasa terpadu

infrastruktur lingkungan

masyarakat tidak harus mengeluarkan

usaha bagi perkembangan

(terpusat di alun-alun

permukiman untuk mendukung

biaya lebih untuk proses produksi dan

UMKM

dan sekitarnya)

home industry pengolahan setelah produksi (contoh

 Fasilitasi pelaku ekonomi,

 Penataan cluster industry

 Peningkatan kualitas Pasar

ketersediaan air baku, ketersediaan

utamanya UMKM, untuk

mebel

Meubel dan sentra industri

saluran drainase dan IPAL).

mendapatkan HKI, sertifikasi

sebagai pusat penjualan hasil

Kesiapan Pengembangan

Dampak Pengembangan No

Kawasan Strategis

Program

Kegiatan

Infrastruktur Pendukung

Ekonomi Pendukung

Kawasan

Infrastruktur

halal, dan standarisasi nasional

 Wisata kerajinan Bukir

produksi

dan internasional dalam produksi  Pengembangan Kawasan

 Pembangunan pelabuhan sebagai

mebel dan logam

salah satu kawasan yang pengalir

menjadi kawasan

arus komoditi barang

permukiman berbasis home industry

 Pembukaan dan Pembangunan sentra

PKL yang terpadu  Pengembangan hutan rakyat untuk memenuhi

kebutuhan bahan baku industry pengelolaan kayu

3 Program

Peningkatan kualitas jalan menuju pengembangan

 Optimalisasi pemasaran

 Pembangunan JLU

 Peningkatan kapasitas dan

dan dari wisata bahari akan kawasan wisata bahari

pariwisata melalui pemanfaatan

(Jalan Lingkar Utara)

kualitas infrastruktur Jalan untuk

media cetak maupun elektronik,

 Pengembangan

mendukung pengembangan

memberikan dampak yang besar

website, peningkatan koordinasi

Pelabuhan

kawasan wisata bahari

terhadap pengembangan kawasan

dengan sektor pendukung

 Pembangunan wisata

 Peningkatan infrastruktur sanitasi

wisata, karena aksesibiltas menuju

pariwisata, pameran dan

marina

pada lokasi wisata bahari

lokasi akan semakin mudah.

peningkatan kemitraan promosi

 Perumusan jalur wisata bahari

Pengembangan jalan ini juga harus

wisata

untuk mengoptimalkan waktu

didukung adanya peta jalur menuju

 Pengembangan Destinasi

dan biaya perjalanan menuju

ke lokasi wisata sehingga akan

Pariwisata

destinasi wisata

mempermudah wisatawan mencapai

 Pengembangan sarana

lokasi wisata. Selain itu dengan

perdagangan, sosial dan umum di

infrastruktur sanitasi yang lengkap

sekitar lokasi wisata bahari

pada kawasan wisata, wisatawan

 Pengembangan pelabuhan

akan semakin meningkat karena

sebagai pendukung kawasan

kenyamanan yang disediakan oleh

wisata bahari

kawasan ini. Pada akhirnya biaya promosi kawasan bisa berkurang jika kesiapan dan kenyamanan di kawasan wisata terjamin. Wisatawan akan kembali ke lokasi dengan sendirinya jika fasilitas dan infrastruktur

Kesiapan Pengembangan

Dampak Pengembangan No

Kawasan Strategis

Program

Kegiatan

Infrastruktur Pendukung

Ekonomi Pendukung

Kawasan

Infrastruktur

pendukung di kawasan wisata bisa dipenuhi.

4 Program

Infrastruktur dasar yang dibutuhkan pengembangan

 Mengembangkan sistem

 Pembangunan JLU

 Peningkatan kapasitas dan

untuk menghidupkan potensi pemasaran dan

pendukung kreatif melalui

(Jalan Lingkar Utara)

kualitas infrastruktur Jalan untuk

pariwisata yaitu ketersediaan destinasi pariwisata

pendidikan dan pemberdayaan

 Pembangunan beberapa

mendukung pengembangan

komunitas kreatif

jalan tembus di Kota

kawasan wisata

aksesibilitas yang baik menuju lokasi

 Pengembangan komunitas

Pasuruan

 Peningkatan infrastruktur sanitasi

pariwisata diantaranya adalah

industri kecil dan menengah

 Pengembangan

pada lokasi wisata

ketersediaan jaringan jalan dengan

berbasis industri kreatif dan

Pelabuhan

 Perumusan jalur wisata untuk

kondisi yang baik. Dengan

pelaku usaha kreatif

 Pembangunan Tol

mengoptimalkan waktu dan biaya

kemudahan aksesibilitas menuju

 Optimalisasi pemasaran

Gempol-Rejoso

perjalanan menuju destinasi

lokasi wisata, akan dapat menarik

pariwisata melalui pemanfaatan

 Pengembangan Kawasan

wisata

lebih banyak wisatawan untuk

media cetak maupun elektronik,

Perdagangan jasa terpadu  Pengembangan sarana

berkunjung. Selain itu infrastruktur di

website, peningkatan koordinasi

(terpusat di alun-alun

perdagangan, sosial dan umum di

dalam lokasi wisata juga harus

dengan sektor pendukung

dan sekitarnya)

sekitar lokasi wisata

diperhatikan dimana kebutuhan

pariwisata, pameran dan

 Pengembangan

 Pengembangan pelabuhan

infrastruktur sanitasi (air bersih,

peningkatan kemitraan promosi

Komoditas manga

sebagai pendukung kawasan

MCK ataupun sistem drainase) harus

wisata

sebagai komoditas

wisata

diutamakan untuk kenyamanan

unggulan

 Pembangunan sentra industri pengunjung wisata. Dengan

 Wisata kerajinan Bukir

ketersediaan yang terencana dengan  Pembukaan dan baik pada lokasi wisata dan menuju unggulan Kota Pasuruan sebagai

untuk memproduksi produk

Pembangunan sentra

pendukung pemasaran wisata di

lokasi wisata maka akan semakin

PKL yang terpadu

masing-masing lokasi wisata

meningkatkan jumlah pengunjung wisata.

5 Program

Dengan terpenuhinya infrastruktur pengembangan

 Optimalisasi dan pemberdayaan

 Pembangunan JLU

 Peningkatan kapasitas dan

pendukung kawasan pesisir akan kawasan pesisir

kelembagaan nelayan untuk

(Jalan Lingkar Utara)

kualitas infrastruktur Jalan untuk

meningkatkan akses terhadap

 Pengembangan

mendukung pengembangan

memberikan dampak pada

faktor produksi, pemasaran

Pelabuhan

kawasan pesisir

keberlanjutan ekonomi nelayan dan

maupun permodalan

 Pembangunan wisata

 Peningkatan infrastruktur sanitasi

masyarakat di kawasan pesisir.

 Peningkatan rehabilitasi

marina

pada permukiman kawasan

Karena masyarakat pesisir akan lebih

lingkungan hidup, khususnya

 Pembangunan wisata

pesisir

mudah dalam melakukan kegiatan

kawasan hutan mangrove, dengan

mangrove sebagai wisata

 Perumusan jalur wisata bahari

pengolahan dan penjualan hasil

memilih tanaman pohon bermasa

alam terpadu

untuk mengoptimalkan waktu

produksi tangkapan lautnya. Selain

tumbuh relatif pendek

dan biaya perjalanan menuju

itu keberlanjutan lingkungan pesisir

 Peningkatan upaya konservasi

destinasi wisata mangrove

akan lebih terjaga dengan

Kesiapan Pengembangan

Dampak Pengembangan No

Kawasan Strategis

Program

Kegiatan

Infrastruktur Pendukung

Ekonomi Pendukung

Kawasan

Infrastruktur

dan rehabilitasi pesisir dan laut,