Mengubah Pola Pikir Motivasi Berprestasi
11 Kewirausahaan SMKMAK Kelas X10
© 2012 RuS Publishing
dilakukan tanpa perhitungan apakah di masa depan kredit tersebut dapat dilunasi. Akibatnya perekonomian Indonesia melompat dari agraris langsung ke perekonomian yang digerakkan oleh
konsumsi, tanpa melewati tahap perkembangan produksi dan industri.
6. Suka Meniru Meniru atau imitasi adalah menyamakan perbuatan atau tindakan dan tingkah laku kita
dengan perbuatan orang lain. Suka meniru adalah gambaran kepribadian seseorang yang lemah atau kurang percaya diri, sebab perilaku meniru hanya dilakukan oleh anak kecil yang belum
memiliki orientasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Segi negatif dari meniru adalah melemahkan dan mematikan kreativitas seseorang .
Sikap hidup yang kebarat-baratan merupakan sikap imitasi seperti mewarnai rambut, memutihkan warna kulit, memasang lensa kontak warna biru, dan menggunakan pakaian barat
yang tidak menutup anggota tubuh secara sempurna. Berbicara didepan umum dengan bahasa yang campur aduk dengan bahasa asing agar dikatakan berpendidikan dari luar negeri juga
merupakan sikap imitasi dan merendahkan bahasa nasional. Bahkan ada artis kita yang hidup bersama dengan kekasihnya tanpa menikah yang mengikuti pola hidup barat yang rusak yaitu
pasangan tanpa nikah kumpul kebo.
Dalam dunia bisnis sering sekali ditemukan barang-barang asli tapi palsu. Barang buatan Indonesia ditulis merek buatan luar negeri. Dan sering sekali kita dengar dan kita lihat produk-
produk hiburan dan buku bajakan. Bahkan umumnya peniruan yang dilakukan berupa penjiplakan mentah-mentah tanpa upaya pembelajaran. Hal ini merupakan jalan pintas untuk mendapat
keuntungan dengan mengeksploitasi hak cipta orang lain. Tanpa adanya upaya untuk menjiplak sebagai titik tolak untuk melakukan inovasi lebih lanjut.
7. Pasrah dan Persepsi yang Keliru pada Takdir Pasrah terhadap takdir dan budaya menerima apa adanya merupakan hambatan dalam
mengembangkan budaya kewirausahaan. Sebagai contoh jika gunung meletus, berarti penguasa gunung marah maka harus diadakan ruwatan. Masyarakat Indonesia berpikir bahwa akibat dari
suatu malapetaka harus diterima karena hal itu sudah menjadi takdir atau nasib dan sudah menjadi bencana langganan tahunan. Sedikit sekali yang mengatakan bahwa banjir yang terjadi
adalah pendangkalan sungai akibat sampah, pemukiman liar di sekitar bantaran sungai, dan penggundulan hutan.
8. Berorientasi Pada Masalah, Bukan Pada Pemecahan Bangsa Indonesia umumnya selalu meributkan masalah bukan kepada pemecahan
langsung dan kedepan. Sebagai contoh, masalah kenaikkan harga BBM. Sikap yang umumnya terjadi adalah menyalahkan pemerintah yang tidak peka terhadap kondisi rakyat. Pihak yang pro-
kenaikkan menyalahkan kenaikkan harga minyak dunia dan defisit anggaran yang membengkak. Jika berorientasi kepada pemecahan yang dilakukan sebagai bangsa Indonesia adalah mencari
solusi atas jalur distribusi BBM yang penuh kebocoran atau mencari energi alternatif karena bagaimanapun BBM akan habis. Brasil sukses dalam mengantisipasi krisis BBM dengan
memproduksi ethanol yang berbahan dasar singkong. Bahan bakar ini juga dipakai sebagai bahan bahan bakar pesawat udara. Begitu pula Israel menggunakan minyak jelantah untuk bahan bahan
tank. Sementara di Australia, minyak jelantah menjadi bahan bakar mobil. Mesin diesel juga dirancang dapat menggunakan minyak dari biji pohon jarak; di Eropa dan Amerika sekarang
populer penggunaan mesin biodisel. Semua bahan-bahan tersebut: singkong, kelapa sawit, dan jarak mudah di tanam di Indonesia. Sikap inovatif dibutuhkan untuk memecahkan masalah.