FASILITAS HEWAN PERCOBAAN

G. FASILITAS HEWAN PERCOBAAN

Pada laboratorium yang menggunakan hewan percobaan, harus diperhatikan bahwa banyak penyebab infeksi pada hewan dapat menulari manusia termasuk petugas laboratorium.

Untuk mencegah penyebab infeksi, lokasi ruang hewan sebaiknya terpisah dari ruang laboratorium lain. Dibedakan pula hewan yang (i) terinfeksi dan tak terinfeksi, dan (ii) hewan berlainan spesies. Tata ruang dan fasilitas ruang hewan terutama diarahkan untuk mempermudah pembersihan, penataan dan pengelolaan hewan tadi. Hewan percobaan harus diberi tempat yang nyaman dan bersih serta makanan dan minuman yang cukup.

Air dalam lingkungan kandang harus cukup dan pembuangan kotoran hewan tidak boleh mencemari lingkungan. Pada akhir percobaan atau jika ada hewan yang mati karena diinfeksi/terinfeksi penyakit, setelah pemeriksaan pasca kematian (post mortem), hewan tersebut harus segera dimasukkan dalam wadah tertutup dan secepat mungkin dimusnahkan dengan cara yang etis dan selanjutnya diinsinerasi. Fumigasi kandang hewan percobaan harus dilakukan secara teratur pada saat kandang sedang kosong atau pada akhir suatu percobaan. Tabel 20 memperlihatkan secara ringkas keamanan laboratorium dengan fasilitas hewan percobaan dan peralatan keamanan yang dibutuhkan.

Tabel 20. Tingkat keamanan biologis laboratorium pada fasilitas hewan percobaan, pedoman kerja yang harus dilakukan dan peralatan keamanan yang dibutuhkan

Kelompok risiko

Peralatan keamanan mikroorganisme

Tingkat

Pedoman kerja

1 Akses terbatas, pakaian pelindung, sarung tangan

Dua 2 Akses terbatas Kabinet keamanan dan dipasang tanda biologis kelas I atau II BAHAYA INFEKSI,

untuk cara yang

pakaian pelindung

memproduksi aero- dan sarung tangan, sol, alat pelindung dekontaminasi

diri.

limbah dan kandang sebelum dicuci.

Kelompok risiko

Peralatan keamanan mikroorganisme

Tingkat

Pedoman kerja

3 Akses terkendali,

Kabinet keamanan

pakaian pelindung

biologis kelas I dan 11 khusus, atau seperti untuk semua untuk tingkat

pekerjaan, alat keamanan biologis 1 pelindung diri. dan 2

Empat 4 Akses sangat Kabinet keamanan

terbatas, pedoman

biologis kelas II atau

kerja untuk tingkat

kabinet bertekanan keamanan biologis 3 positif yang cocok ditambah kamar

untuk semua

untuk

kegiatan.

berganti pakaian dan mandi pencuran, semua limbah didekontaminasi sebelum dibuang

Tingkat keamanan laboratorium pada fasilitas hewan percobaan adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Keamanan Biologis 1 Digunakan untuk pemeliharaan hewan sehat (setelah dikarantina) atau untuk hewan yang terkena mikroorganisme kelompok risiko satu. Cara kerja yang benar adalah seperti tercantum pada Pedoman Umum. Fasilitas untuk hewan percobaan harus bebas dari kemungkinan masuknya hewan lain terutama hewan mengerat dan serangga.

2. Tingkat Keamanan Biologis 2 Digunakan untuk hewan yang terinfeksi dengan mikroorganisme kelompok risiko dua. Perlu diperhatikan tindakan pengamanan di bawah ini:

a. Label bahaya harus dituliskan pada pintu atau tempat yang dianggap perlu.

b. Fasilitas harus mudah dibersihkan.

c. Pintu harus terbuka ke dalam dan dapat menutup sendiri.

d. Ventilasi, penerangan dan suhu ruangan yang terkendali.

e. Jika dilengkapi dengan ventilasi mekanik, udara tidak boleh dialirkan balik ke bagian lain maupun ke dalam bangunan

tersebut, jadi merupakan sistem hilang total (totalloss).

f. Hanya orang yang berkepentingan boleh masuk.

g. Selain dari hewan yang digunakan untuk percobaan tidak boleh masuk.

h. Seyogyanya terdapat program pengendalian serangga dan hewan mengerat.

i. Jendela ruangan dan kandang dipasangi kawat anti nyamuk dan rayap.

j. Sesudah bekerja, permukaan meja harus didekontaminasi dengan disinfektan.

k. Kabinet keamanan biologis kelas satu atau dua harus digunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan terjadinya aerosol.

I. Tersedia otoklaf di tempat yang cukup dekat. l.

Bahan yang akan diotoklaf atau diinsinerasi harus dibawa dalam keadaan tertutup dan aman.

m. Pembersihan kandang hewan harus dilakukan dengan cara yang tidak menimbdlkan aerosol dan debu.

n. Sisa pemeliharaan hewan percobaan (alas kandang, tempat makanan dan minuman hewan serta kandang) harus

didekontaminasi segera setelah selesai digunakan. o. Hewan percobaan yang tidak dipakai lagi, sebelum dimusnahkan

dengan insinerasi harus dibunuh dengan cara yang etis. p. Tersedia fasilitas untuk cuci tangan. Petugas laboratorium harus

mencuci sebelum meninggalkan ruangan hewan. q. Pakaian pelindung harus dipakai sebelum masuk ruangan dan

dilepaskan sebelum ke luar ruangan sarung tangan yang sesuai harus tersedia.

r. Semua kecelakaan harus dilaporkan. s. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok dan membubuhkan kosmetik di dalam ruangan. t.

Tidak diperkenankan memasukkan jari ke dalam mulut, hidung dan telinga selama bekerja.

u. Kandang hewan harus dibersihkan secara berkala.

3. Tingkat Keamanan Biologis 3 Untuk hewan yang terinfeksi dengan mikroorganisme kelompok risiko tiga, perlu diperhatikan tindakan-tindakan pengamanan sebagai berikut:

a. Berlaku semua ketentuan tingkat keamanan biologis 1 dan 2.

b. Ijin masuk ruangan diperketat.

c. Fasilitas harus terpisah dari ruang laboratorium lain dengan ruang antara yang berdaun-pintu ganda.

d. Harus ada fasilitas cuci tangan dan mandi pancuran dalam ruang antara.

e. Harus ada ventilasi mekanik untuk mengendalikan aliran udara dalam semua ruangan. Udara yang dihisap harus melalui filter HEPA sebelum dibuang ke atmosfer. Sistem harus dirancang agar tidak terjadi aliran balik dan tekanan positif dimanapun dalam ruang hewan.

f. Harus terdapat otoklaf yang letaknya cukup dekat.

g. Tersedia alat insinerasi. Jika tidak ada, harus terdapat fasilitas lain yang sesuai dan telah disetujui oleh yang berwenang.

h. Hewan terinfeksi harus berada dalam kandang dan ditempatkan dalam ruang isolasi atau ruangan yang mempunyai kipas angin

penghisap di belakang kandang hewan. i.

Harus memakai pakaian pelindung, tutup kepala dan masker dan perlengkapan tersebut harus diotoklaf sebelum dipakai kembali.

j. Sebaiknya dipertimbangkan imunisasi yang sesuai untuk petugas yang bekerja disini.

4. Tingkat Keamanan Biologis 4 Untuk hewan yang terinfeksi dengan mikroorganisme kelompok risiko empat, perlu diperhatikan tindakan pengamanan di bawah ini:

a. Berlaku semua ketentuan tingkat keamanan biologis I, 2 dan 3.

b. Ijin masuk ke laboratorium lebih diperketat.

c. Petugas tidak boleh bekerja sendiri, paling sedikit harus dua orang.

d. Petugas yang bekerja disini harus sudah memiliki keterampilan mikrobiologi yang tinggi dan faham akan bahaya serta cara menanganinya.

e. Harus ada ventilasi mekanik untuk mengendalikan aliran udara dalam semua ruangan. Udara yang di UV harus melalui filter HEPA

sebelum dibuang ke atmosfer. Sistem harus dirancang agar tidak terjadi aliran balik dan tekanan positif dimanapun dalam ruang hewan .

f. Harus ada otoklaf dengan pintu ganda yang pintu bersihnya bukan diruang hewan.

g. Petugas harus memakai pakaian pelindung sebelum masuk ruangan. Sesudah selesai bekerja, pakaian diotoklaf sebelum dibuang. Diharuskan mandi sebelum meninggalkan tempat.

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Yang Optimal Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Operasional Pada PT Telagamas Pertiwi Di Surabaya

1 65 76

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Modal Kerja Dan Leverage Keuangan Tehadap Profitabilitas (Penelitian Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di BEI)

10 68 1

Analisis Hubungan Atasan-Bawahan Terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya Pada Kualitas Pelayanan di Klinik Mutiara Cikutra Bandung

22 108 59

Oksidasi Baja Karbon Rendah AISI 1020 Pada Temperatur 700 °C Yang Dilapisi Aluminium Dengan Metode Celup Panas (Hot Dipping)

3 33 84

Komposisi Dewan Perusahaan dan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Perusahaan–Perusahaan Sub Sektor Ritel, Media dan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 0 26